6. Dukungan sosial adalah motivasi dan bantuan yang diterima responden dari
orang terdekat dalam kehidupannya. 7.
Kepatuhan adalah sejauhmana perilaku pasien mematuhi ketentuan yang telah diberikan oleh petugas dan perlu adanya kesadaran dari diri pasien itu sendiri.
3.6 Instrumen Penelitian dan Aspek Pengukuran
3.6.1 Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri dari beberapa pertanyaan
tentang pengetahuan pasien ODHA mengenai terapi antiretroviral, kuesioner tentang ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan, kuesioner tentang lingkungan,
kuesioner tentang interaksi dengan petugas kesehatan, dan kuesioner tentang dukungan sosial. Cara pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung
kepada pasien ODHA.
3.6.2 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner yang disesuaikan dengan skor. Nilai
baik diberikan apabila nilai yang dicapai lebih besar dan sama dengan nilai rata- rata, nilai kurang apabila nilai yang dicapai adalah nilai di bawah rata-rata.
a. Pengukuran pengetahuan ODHA tentang HIVAIDS dilakukan dengan
melihat nilai yang dicapai dari jawaban pasien terhadap kuesioner tentang terapi antiretroviral. Pengetahuan diukur melalui 6 pertanyaan dengan total
skor 20. Berdasarkan Arikunto 2009, maka aspek pengukuran pengetahuan dikategorikan menjadi :
Universitas Sumatera Utara
i. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu 15-20. ii.
Tingkat pengetahuan buruk, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 16 yaitu 0-14.
b. Pengukuran tentang ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan dilakukan
dengan melihat nilai yang dicapai dari jawaban pasien terhadap pertanyaan yang diberikan. Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan diukur melalui 5
pertanyaan dengan total skor 15. Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan dikategorikan menjadi :
i. Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan yang baik, apabila nilai yang
diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 14 yaitu 11.
ii. Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan yang buruk, apabila nilai yang
diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 14 yaitu 0-11.
c. Pengukuran tentang lingkungan dilakukan dengan melihat jawaban responden
terhadap pertanyaan yang diberikan. Jawabannya terdiri dari nyaman dan tidak nyaman. Lingkungan dikategorikan nyaman, jika pasien merasa
penyakitnya dirahasiakan, lingkungan puskesmas khususnya klinik vct tidak diketahui dan dilalui oleh banyak orang. Untuk memudahkan dalam,
pengolahan data maka nyaman diberikan nilai 1, dan jawaban tidak nyaman diberikan nilai 0.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengukuran tentang interaksi dengan petugas kesehatan dilakukan dengan
wawancara terstruktur melalui kuesioner yang sudah disediakan. Interaksi dengan petugas kesehatan diukur melalui 9 pertanyaan dengan total skor 23.
Interaksi dengan petugas kesehatan dikategorikan menjadi : i.
Interaksi dengan petugas kesehatan dikatakan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai
23 yaitu 17. ii.
Interaksi dengan petugas kesehatan dikatakan buruk, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai
18 yaitu 0-17. e.
Pengukuran tentang dukungan sosial berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Seluruh
pertanyaan dengan nilai tertinggi 2, dengan kriteria: -
Jawaban Ya = 1
- Jawaban Tidak
= 0 Dukungan sosial diukur melalui 9 pertanyaan dengan total skor 9. Dukungan
sosial dikategorikan menjadi : i.
Dukungan sosial baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 6.
ii. Dukungan sosial buruk, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai
tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 0-6. f.
Pengukuran tingkat kepatuhan minum obat ARV dilakukan dengan wawancara, melakukan wawancara mendalam dengan pasien dan
Universitas Sumatera Utara
pendamping minum obatnya dengan menanyakan ketepatan jadwal, dosis, dan aturan minum obat, menanyakan dosis obat yang terlupakan serta dengan
melihat perkembangan kondisi pasien. Kepatuhan diukur melalui 10 pertanyaan dengan total skor 29. Kepatuhan dikategorikan menjadi :
i. Kepatuhan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 24 yaitu 22. ii.
Kepatuhan buruk, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 24 yaitu 0-22.
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data