Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan dan lama menjalani terapi antiretroviral. Berdasarkan Tabel 4.3. diatas menunjukkan bahwa responden yang memiliki umur 21-34 tahun sebanyak 17 responden atau sebesar 48,6 sedangkan responden yang memiliki umur 35-48 tahun sebanyak 18 responden atau 51,4. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 responden atau sebesar 77,1 dan sebagian kecil responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 responden atau sebesar 22,9. Jumlah responden dalam penelitian ini lebih banyak berjenis kelamin laki-laki. Status pernikahan responden diatas diketahui bahwa sebagian besar responden belum menikah yaitu 28 responden atau sebesar 80,0, sebanyak 7 responden atau sebesar 20,0 responden yang sudah menikah. Jenjang pendidikan terakhir responden diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah SMA sebanyak 21 responden atau sebesar 60,0 dan yang paling sedikit adalah SD sebanyak 4 responden atau sebesar 11,4. Pekerjaan yang dilakoni responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden yaitu karyawan swasta sebanyak 14 responden atau sebesar 40,0 sedangkan sebagian kecil pekerjaan responden yaitu BUMN dan wiraswasta sebanyak 4 responden atau sebesar 11,4. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar responden menjalani terapi ARV adalah selama 3-12 bulan yaitu 17 responden atau sebesar 48,6 sedangkan responden yang menjalani terapi ARV selama 13-36 bulan sebanyak 10 responden atau sebesar 28,6, dan 8 responden atau sebesar 22,9 selama 37-60 bulan. Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No Karakteristik Responden Jumlah n Presentase 1. 2. Umur 21-34 tahun 35-48 tahun 17 18 48,6 51,4 Jumlah 35 100,0 1. 2. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 27 8 77,1 22,9 Jumlah 35 100,0 1. 2. Status Pernikahan Belum Menikah Menikah 28 7 80,0 20,0 Jumlah 35 100,0 1. 2. 3. Pendidikan Terakhir SD SMA DiplomaS1S2 4 21 10 11,4 60,0 28,6 Jumlah 35 100,0 1. 2. 3. 4. 5. Pekerjaan Tidak Bekerja Karyawan Swasta Aktivis BUMN Wiraswasta 6 14 7 4 4 17,1 40,0 20,0 11,4 11,4 Jumlah 35 100,0 1. 2. 3. Lama Terapi 3-12 bulan 13-36 bulan 37-60 bulan 17 10 8 48,6 28,6 22,9 Jumlah 35 100,0 4.2.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Berdasarkan Tabel 4.5. diketahui distribusi frekuensi pengetahuan dapat dilihat pada pertanyaan 1 dapat diketahui bahwa seluruh responden menjawab Universitas Sumatera Utara obat yang menghambat perkembangan HIV dalam darah adalah obat antiretroviral yaitu sebanyak 35 responden 100,0. Pertanyaan 2 seluruh responden menjawab obat antiretroviral dapat diperoleh di Puskesmas sebanyak 35 responden 100,0. Pertanyaan 3 sebagian besar responden menjawab arti dari kepatuhan dengan menggunakan obat pada waktu dan cara yang benar sebanyak 28 responden 80,0 dan responden yang menjawab arti kepatuhan dengan menggunakan obat sampai merasa sehat dan meski sedikit terlambat sebanyak 7 responden 20,0. Pertanyaan 4 responden yang menjawab bahayaakibat yang dapat timbul bila tidak berobat secara teratur yaitu membuat kondisi menjadi lebih parah sebanyak 32 responden 91,4 dan responden yang menjawab tidak tahu dari pertanyaan bahayaakibat yang dapat timbul bila tidak berobat secara teratur yaitu sebanyak 3 responden 8,6. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat pengetahuan responden tentang terapi antiretroviral pada tabel berikut ini : Tabel 4.5.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan No. Pertanyaan dan Jawaban Responden Jumlah n Persentase 1. Obat yang dapat menghambat perkembangan HIV dalam darah adalah a. Obat antiretroviral b. Obat profilaksis infeksi oportunistik c. Tidak tahu 35 100,0 0,0 0,0 Jumlah 35 100,0 2. Antiretoviral dapat diperoleh dari a. Puskesmas b. Teman c. Tidak tahu 35 100,0 0,0 0,0 Jumlah 35 100,0 3. Kepatuhan adalah a. Pakai obat pada waktu dan cara yang benar 28 80,0 Universitas Sumatera Utara b. Pakai obat sampai merasa sehat dan meski sedikit terlambat c. Tidak tahu 7 20,0 0,0 Jumlah 35 100 4. Bahayaakibat yang dapat timbul bila tidak berobat secara teratur a. Kondisi menjadi lebih parah b. Tidak berbahaya dan sembuh sendiri 32 91,4 0,0 c. Tidak tahu 3 8,6 Jumlah 35 100,0 Berdasarkan tabulasi distribusi variabel pengetahuan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa pengetahuan responden baik yaitu sebanyak 28 responden 80,0 dan pengetahuan buruk yaitu sebanyak 7 responden 20,0. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut ini. Tabel 4.6.Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan No. Kategori Pengetahuan Jumlah n Persentase 1. 2. Baik Buruk 28 7 80,0 20,0 Jumlah 35 100,0 4.2.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sarana Fasilitas Kesehatan Berdasarkantabel 4.7. diketahui distribusi frekuensi ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan dapat dilihat pada pertanyaan 1 ada 31 responden 88,6 merasa memiliki kemudahan untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dokter dengan mudah dan 4 responden 11,4 merasa sangat sulit untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dokter. Pertanyaan 2 ada 4 responden 11,4 yang berpendapat bahwa jarak dari rumah mereka ke puskesmas tergolong dekat, 14 responden 40,0 yang berpendapat sedang dan sebanyak 17 responden 48,6 berpendapat jarak dari rumah mereka ke puskesmas tegolong jauh. Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 3 sarana transportasi tersedia setiap saat bagi mereka untuk pergi ke puskesmas yaitu sebanyak 27 responden 77,1 dan 8 responden 22,9 menjawab kadang-kadang ada transportasi yang tersedia di tempat mereka untuk pergi ke puskesmas. Pertanyaan 4 ada 20 responden 57,1 menyatakan tentang fasilitas yang tersedia di puskesmas tergolong bagus dan sebanyak 15 responden 42,9 menyatakan fasilitas yang tersedia di puskesmas cukup bagus. Pertanyaan 5 biaya yang diperlukan selama menjalani terapi ARV tergolong murah sebanyak 3 responden 8,6 dan 32 responden 91,4 menyatakan biaya selama menjalani terapi ARV gratis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sarana Fasilitas Kesehatan No. Pertanyaan dan Jawaban Responden Jumlah n Persentase 1. Apakah anda memiliki kemudahan untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dokter? a. Mudah b. Sulit c. Sangat sulit 31 4 88,6 0,0 11,4 Jumlah 35 100,0 2. Bagaimana pendapat anda terhadap jarak yang ditempuh dari rumah anda ke puskesmas? a. Dekat b. Sedang c. Jauh 4 14 17 11,4 40,0 48,6 Jumlah 35 100,0 3. Apakah sarana transportasi tersedia di tempat anda untuk pergi ke puskesmas? a. Tersedia setiap saat b. Kadang-kadang ada c. Tidak ada 27 8 77,1 22,9 0,0 Jumlah 35 100,0 4. Bagaimana dengan fasilitas di puskesmas tersebut? Universitas Sumatera Utara a. Bagus b. Cukup bagus c. Tidak bagus 20 15 57,1 42,9 0,0 Jumlah 35 100,0 5. Bagaimana mengenai biaya yang diperlukan selama anda menjalani terapi ARV di puskesmas? a. Murah b. Mahal c. Gratis 3 32 8,6 0,0 91,4 Jumlah 35 100,0 Berdasarkan tabulasi distribusi variabel ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan menurut responden baik yaitu sebanyak 18 responden 51,4 dan ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan buruk yaitu sebanyak 17 responden 48,6. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Ketersediaan Sarana Fasilitas Kesehatan No. Kategori Ketersediaan Sarana Fasilitas Kesehatan Jumlah n Persentase 1. Baik 18 51,4 2. Buruk 17 48,6 Jumlah 35 100,0 4.2.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lingkungan Berdasarkan tabel 4.9. diketahui distribusi frekuensi lingkungan dapat dilihat pada pertanyaan diatas responden dapat menjawab lebih dari satu. Sebanyak 26 responden 74,3 menyatakan lingkungan puskesmas yang nyaman khususnya di klinik vctims salah satunya bahwa a ruangan klinik tidak dilewati oleh banyak orang dan sebanyak 9 responden 25,7 tidak memilih a ruangan klinik vct tidak dilewati oleh banyak orang menjadikan mereka nyaman menjalani terapi. Untuk point kedua sebanyak 24 responden 68,6 menyatakan Universitas Sumatera Utara lingkungan yang nyaman apabila b penyakit responden terjamin kerahasiaannya dan ada 11 responden 31,4 tidak memilih b penyakit mereka terjamin kerahasiaannya menjadikan mereka nyaman menjalani terapi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lingkungan No. Pertanyaan dan Jawaban Responden Ya Tidak Jumlah F F F 1. Bagaimana menurut saudara lingkungan puskesmas khususnya yang nyaman di klinik vctims? a. Ruangan klinik vct tidak dilewati oleh banyak orang b. Penyakit saudara terjamin kerahasiaannya c. Lain-lain 26 24 74,3 68,6 0,0 9 11 35 25,7 31,4 100,0 35 35 35 100,0 100,0 100,0 Berdasarkan tabulasi distribusi variabel lingkungan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui lingkungan yang menurutresponden nyaman yaitu sebanyak 26 responden 74,3 dan lingkungan yang tidak nyaman yaitu sebanyak 9 responden 25,7. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut ini. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Lingkungan No. Kategori Lingkungan Jumlah n Persentase 1. Nyaman 26 74,3 2. Tidak nyaman 9 25,7 Jumlah 35 100,0 4.2.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Interaksi dengan Petugas Kesehatan Berdasarkan tabel 4.11. diatas diketahui distribusi frekuensi interaksi dengan petugas kesehatan dapat dilihat pada pertanyaan diatas. Pertanyaan 1 Universitas Sumatera Utara sebagian besar responden menyatakan perilaku petugas kesehatan sewaktu menjelaskan HIVAIDS dan terapi ARV cukup jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak 31 responden 88,6 dan sebanyak 4 responden 11,4 menyatakan kurang jelas. Pertanyaan 2 seluruh responden menyatakan bahwa mereka paham akan manfaat ARV dengan keterangan yang diberikan petugas kesehatan. Pertanyaan 3 adapun 29 responden 82,9 menyatakan bahwa petugas kesehatan di puskesmas teladan memiliki keramahan ketika menangani pasien, meskipun begitu ada 6 responden 17,1 menyatakan bahwa petugas kesehatan di puskesmas teladan kurang ramahmasa bodoh. Pertanyaan 4 setelah berinteraksi dengan petugas kesehatan, kenyamanan yang dirasakan responden dalam menjalani terapi ARV sebanyak 16 responden 45,7 merasa nyaman, 6 responden 17,1 merasa cukup nyaman dan 13 responden 37,1 merasa tidak nyamanmembosankan. Pertanyaan 5 sebanyak 25 responden 71,4 menyatakan bahwa setiap kali datang ke puskesmas teladan, petugas sering mengingatkan untuk teratur menjalani terapi ARV, 7 responden 20,0 menyatakan kadang-kadang petugas mengingatkan untuk teratur menjalani terapi ARV dan 3 responden 8,6 menyatakan tidak ada petugas mengingatkan untuk teratur menjalani terapi ARV. Pertanyaan 6 responden yang melaksanakanmengikuti anjuran dari petugas kesehatan sebanyak 30 responden 85,7 dan 5 responden 14,3 menyatakan kadang-kadang saja mengikuti anjuran dari petugas kesehatan. Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 7 pada saat lupa mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan, sebanyak 15 responden 42,9 menyakan bahwa mereka selalu diingatkan oleh petugas kesehatan, 5 responden 14,3 meyatakan kadang- kadang diingatkan oleh petugas kesehatan dan 15 responden 42,9 meyatakan tidak diingatkan petugas kesehatan apabila lupa mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan. Pertanyaan 8 petugas kesehatan mengingatkan mereka dengan menghubungi melalui telepon sebanyak 19 responden 54,3, adapula yang menyatakan dengan membuat catatan kecil di dalam tempat obat sebanyak 4 responden 11,4, sebanyak 3 responden 8,6 menyatakan dengan menitipkan pesan kepada keluargateman dekat dan juga ada yang menyatakan dengan jika kebetulan bertemu sebanyak 6 responden 17,1. Pertanyaan 9 sebanyak 11 responden 31,4 menyatakan mereka mengambil obat sendiri ke puskesmas teladan dan 24 responden 68,6 terkadang diantar oleh LSM atau pendamping minum obat mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, interaksi dengan petugas kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Interaksi dengan Petugas Kesehatan No. Pertanyaan dan Jawaban Responden Jumlah n Persentase 1. Bagaimana pendapat saudara mengenai perilaku petugas kesehatan sewaktu menjelaskan HIVAIDS dan terapi ARV kepada anda? a. Cukup jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya b. Berbicara seperlunya saja c. Kurang jelas 31 4 88,6 0,0 11,4 Jumlah 35 100,0 2. Dengan keterangan yang diberikan petugas kesehatan tentang ARV, apakah anda paham akan manfaat ARV tersebut? a. Ya 35 100,0 Universitas Sumatera Utara b. Kadang-kadang c. Tidak 0,0 0,0 Jumlah 35 100,0 3. Bagaimana dengan keramahan petugas kesehatan di puskesmas tersebut dalam menangani pasien? a. Ramah b. Kurang ramah masa bodoh c. Tidak ramah kasar 29 6 82,9 17,1 Jumlah 35 100,0 4. Setelah berinteraksi dengan petugas kesehatan, bagaimana kenyamanan yang anda rasakan dalam menjalani terapi ARV? a. Nyaman, membuat betah b. Cukup nyaman c. Tidak nyaman 16 6 13 45,7 17,1 37,1 Jumlah 35 100,0 5. Setiap kali anda datang ke puskesmas tersebut, apakah petugas kesehatan mengingatkan anda untuk teratur menjalani ARV dari segi waktu minum obat, dosis sampai risiko jika lupa minum obat? a. Sering b. Kadang-kadang

c. Tidak 25

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

13 122 157

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

9 88 135

Konsep Diri Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Medan

9 94 199

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral (ARV) pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon

0 0 18

31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral (ARV) pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral (ARV) pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon

0 0 72

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Singgah Caritas PSE Medan

1 2 18

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

1 0 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 33

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 16