Penanaman Modal Asing PMA

28

2. Penanaman Modal Asing PMA

Penanaman Modal Asing merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Sedangkan menurut Suratman dalam Novelda Riyanti 2014:4 Investasi Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melalukan usaha di wilayah negara Republik Indnesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Penanaman Modal Asing PMA lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja. Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia a. Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. b. Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan struktural agar menjadi lebih baik lagi. c. Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan Universitas Sumatera Utara 29 d. Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu mengurangi pengangguran. e. Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. f. Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya. g. Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam modal. Faktor yang mempengaruhi berkurangnya PMA yaitu: a. Instabilitas Politik dan Keamanan. b. Banyaknya kasus demonstrasi pemogokkan di bidang ketenagakerjaan. c. Kurangnya jaminan kepastian hukum. d. Lemahnya penegakkan hukum. e. Kurangnya jaminan perlindungan Investasi. f. Masih maraknya praktek KKN g. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia 2.1.6.3.Bidang Usaha Untuk Investasi Bidang usaha dalam investasi diatur dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 12, yaitu: 1 Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. 2 Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah: a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan b. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang. 3 Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, Universitas Sumatera Utara 30 baik asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya. 4 Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden. 5 Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah. 2.1.6.4.Tujuan Investasi Menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, tujuan penyelenggaraan investasi adalah; 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. 2. Menciptakan lapangan kerja 3. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan 4. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional 5. Mendorong pengembangan ekonomi kerkayatan 6. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tujuan penanaman modal dijadikan acuan dalam kebijakan penanaman modal oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal, departemen teknis terkait, dan pemerintah Universitas Sumatera Utara 31 daerah. Tujuan harus mampu mengarahkan kebijakan dasar penanaman modal sesuai ketentuan undang-undang. 2.1.6.5.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya antara lain Pasaribu, 2013:235: 1. Sumber daya alam 2. Sumber daya manusia 3. Stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha 4. Kebijakan pemerintah 5. Kemudahan dalam peizinan Dari segi Penanaman Modal Asing, banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah. Sementara menurut Prasetyo 2009:98 faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya investasi diantaranya adalah: 1. Tingkat Bunga Jika tingkat bunga rendah maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi, karena kredit dari bank menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya jika tingkat bunga tinggi, maka tingkat investasi akan rendah, Universitas Sumatera Utara 32 karena tingkat kredit dari bank tidak dapat memberikan keuntungan dalam proyek investasi. 2. Peningkatan Aktivitas Perekonomian Jika ada perkiraan peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang, walaupun tingkat suku bunga lebih besar, maka investasi mungkin akan tetap dilakukan oleh para investor yang mempunyai insting tajam risk seeking. Karena investor menganggap bahwa investasi di masa yang akan datang memperoleh banyak keuntungan. Sekalipun faktor insting ini bukan faktor utama, tetapi penting untuk dipertimbangkan oleh para investor dalam mengambil keputusan. 3. Kestabilan Politik Suatu Negara Semakin stabilnya kondisi politik suatu Negara akan semakin baik iklim investasi disuatu Negara tersebut, sehingga investasi baik dalam bentuk PMA atau PMDN di Negara tersebut akan meningkat. Karena dengan suhu politik yang stabil, berarti country risk juga rendah yang berarti keuntungan investasi akan semakin baik. 4. Tingkat Keuntungan Investasi yang akan diperoleh Semakin tinggi tingkat keuntungan dalam berinvestasi sudah barang tentu akan semakin besar tingkat investasi tersebut. Namun, secara umum semakin tinggi tingkat keuntungan dari investasi juga semakin tinggi resikonya. Sedangkan menurut Malik 2007, ada lima faktor utama yang mempengaruhi masuknya investasi pada suatu negara yaitu: 1. Stabilitas politik 2. Kepastian hukum 3. Konsistensi kebijakan Universitas Sumatera Utara 33 4. Regulasi 5. Pajak

2.2. Ketentuan Penanaman Modal di Indonesia