41 a.
Meningkatkan proporsi anggaran daerah untuk pembangunan sistem transportasi dan infrastruktur yang terintegrasi, yaitu jalan raya, pelabuhan,
dan bandara, serta ketersediaan pasokan energi dan listrik untuk mendukung keterhubungan antar provinsi di Indonesia.
b. Mengoptimalkan peran dan kerjasama dengan swasta dalam
pengembangan infrastruktur
melalui mekanisme
Public-Private Partnership PPP.
5. Meningkatkan Sinkronisasi Kebijakan Pusat-Daerah dalam kerangka regulasi,
kebijakan dan program pusat dan daerah dalam menghadapi MEA.
2.5. Badan Penanaman Modal Kota Medan
Badan Penanaman Modal Kota Medan merupakan SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada dibawah Badan Penanaman Modal dan Promosi
Provinsi Sumatera Utara BPMP sebagai perpanjangan tangan Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM untuk menyelenggarakan fungsi utama dibidang
Penanaman Modal di Pemerintah Daerah. Badan Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun
penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Sehubungan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, terjadi perubahan
nomenklatur instansi penanaman modal dari Kantor Penanaman Modal Daerah KPMD menjadi Badan Penanaman Modal Kota Medan BPM
Sesuai dengan Peraturan Walikota Kota Medan Nomor 54 tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanaman Modal Kota Medan, Badan
Universitas Sumatera Utara
42 Penanaman Modal BPM Kota Medan merupakan unsur pendukung tugas Kepala
Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah. Badan
Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal. Dalam
melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud,
Badan Penanaman
Modal menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
penanaman modal. 3.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal 4.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Peraturan Kepala BKPM tersebut di atas dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan dan informasi penanaman modal. Dengan pelayanan
terpadu satu pintu diharapkan semakin meningkatkan keinginan berinvestasi bagi investor karena semua proses pengelolaan mulai dari permohonan sampai terbitnya
dokumen dalam satu tempat. Mendukung maksud Badan Koordinasi Penanaman Modal, maka instansi penanaman modal baik di tingkat propinsi maupun
KabupatenKota mengusahakan terbentuknya PTSP bidang penanaman modal, dimana dalam Pasal 30 angka 5 dan 6 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal dinyatakan bahwa: penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya
lintas kabupatenkota
menjadi urusan
pemerintah provinsi,
penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya berada dalam satu kabupatenkota menjadi urusan pemerintah kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
43
2.6. Definisi Konsep