Analisis Faktor Eksternal BPM Kota Medan

108 penyerapan belanja daerah tersebut mengakibatkan realisasi pencapaian sasaran dan target penanaman modal setiap tahunnya juga relatif belum sepenuhnya optimal. e. Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik

6.1.2. Analisis Faktor Eksternal BPM Kota Medan

Identifikasi dan analisa lingkungan eksternal Badan Penanaman Modal Kota Medan dilakukan untuk mencatat dan mengkaji peluang yang tersedia dan ancaman yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas Badan Penanaman Modal. Dari hasil identifikasi dan analisa lingkungan eksternal, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Badan Penanaman Modal adalah sebagai berikut: 1. Peluang, Yang tersedia bagi Badan Penanaman Modal, yaitu: a. Adanya dukungan yang kuat dari WalikotaWakil Walikota serta seluruh stakeholder terhadap Badan penanaman Modal. b. Terbukanya pasar global masyarakat Ekonomi ASEAN yang menjadikan investasi bebas untuk memasuki setiap wilayah di ASEAN. Hal ini membuka kesempatan untuk investor asing berinvestasi di Indonesia khussnya dikota Medan. c. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung Badan Penanaman Modal Kota Medan. d. Lokasi Kota Medan yang strategis yaitu sebagai pintu gerbang negara Indonesia bagian barat. e. karakter sebagian besar penduduk kota Medan yang bersifat terbuka, membuat realisasi investasi mudah dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara 109 f. Keberadaan lembaga keuangan khususnya perbankan di Kota Medan dirasakan sangat strategis khususnya untuk mendukung ketersediaannya modal, baik yang besifat modal investasi, modal kerja, maupun konsumsi. g. Kerjasama dan hubungan yang harmonis antar Pemerintah Kota dengan swasta dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal yang terkait dengan bidang penanaman modal. h. Adanya dukungan infrastruktur yang dibutuhkan investor ketika merealisasikan investasinya seperti jaringan jalan, sarana pelabuhan, sarana lalu lintas, sarana telekomunikasi, ketersediaan kawasan industri, kawasan industri Medan, perkampungan industri kecil PIK, dan kawasan industri baru KIB menjadikan kota Medan semakin potensial untuk investasi. 2. Ancaman yang ada pada Badan Penanaman Modal, yaitu: a. Diberlakukannya MEA membuka persaingan besar bagi kota Medan tidak hanya dengan daerah lain di Indonesia melainkan dengan setiap negara anggota ASEAN. b. Masih banyaknya yang belum memahami MEA. Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan terhadap MEA di berbagai stakeholders, baik Pemerintah Pusat, Daerah, pengusaha, akademisi, maupun masyarakat c. Peraturan di bidang penanaman modal yang cenderung berubah-ubah. Seringnya pemerintah pusat mengganti peraturan-peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan, perizinan, aspek-aspek terkait investasi, sehingga daerah harus segera menyesuaikan dengan peraturan yang baru. Universitas Sumatera Utara 110 d. Bertambahnya penduduk yang diakibatkan tingginya arus urbanisasi sehingga meningkatkan kemacetan, kriminalisasi, dan mengurangi kenyamanan berusaha. e. Infrastruktur penunjang realisasi investasi seperti jaringan jalan, sarana pelabuhan, sarana lalu lintas, sarana telekomunikasi, ketersediaan kawasan industri, kawasan industri Medan, perkampungan industri kecil PIK, dan kawasan industri baru KIB yang belum dikelola dengan maksimal sehingga masih belum memberikan kenyamanan baik investor. f. Pengaruh krisis global yang mempengaruhi kepercayaan investor khususnya investor asing dalam menanamkam modalnya. g. kurangnya koordinasi dengan SKPD lain serta instansi vertikal terkait bidang penanaman modal.

6.2. Matrik SWOT