74 S1 sebanyak 24 dua puluh empat orang dengan persentase 51,06 persen
dan lulusan Magister S2 sebanyak 8 delapan orang dengan persentase 17,02 persen.
d. Struktur Pegawai Menurut Kualifikasi Jabatan
Berdasarkan kualifikasi jabatan, eselon IV sebanyak 9 orang eselon III
sebanyak 4 orang, eselon II sebanyak 1 orang.
Tabel 5.4 Komposisi Pegawai Badan Penanaman Modal Kota Medan Menurut Golongan dan Eselon Tahun 2015
No. Eselon
Jumlah
1 Eselon II
1 2
Eselon III 4
3 Eselon IV
9 Jumlah 1+2+3
14
Sumber: Badan Penanaman Modal Kota Medan
e. Komposisi Tenaga Kerja Kontrak Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Komposisi Tenaga Kontrak menurut tingkat pendidikan menunjukkan lulusan SMA sebanyak 4 empat orang dengan persentase 57,14 persen, lulusan SMK
sebanyak 1 satu orang dengan persentase 14,28 persen, lulusan Sarjana S1 sebanyak 2 dua orang dengan persentase 28,58 persen.
Tabel 5.5 Komposisi Tenaga Kerja Kontrak Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Bidang
Jumlah Persentase
1 SMA
4 57,14
2 SMK
1 14,28
3 Sarjana S1
2 28,58
Jumlah 1+2+3 7
100
Universitas Sumatera Utara
75
Sumber: Badan Penanaman Modal Kota Medan
Walaupun berdasarkan jenjang pendidikan, golongan dan pangkat telah mencukupi namun kualitas aparatur yang ada masih belum memadai. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak Emir Mahbob Lubis, S.STP, M.AP selaku Sekretaris Badan yang mengatakan:
Untuk pegawai di sini kebanyakan itu adalah pegawai usia 40-an keatas, jadi untuk masalah-masalah baru dan perkembangan yang terjadi di Indonesia
apalagi menyangkut Masyarakat Ekonomi ASEAN kebanyakan dari pegawai belum memahami betul, sehingga untuk membuat inovasi dan strategi yang
baru itu cukup sulit dan kaku, hal ini lah menurut saya perlu adanya pelatihan dan diklat khusus untuk masalah investasi dan terlebih masalah Masyarakat
Ekonomi ASEAN.” Wawancara dengan Bapak Emir Mahbob Lubis, S.STP,
M.AP, selasa 26 April 2016. Beliau juga menambahkan bahwa itu dibutuhkan evaluasi, reposisi dan
peningkatan ketrampilanskill di bidangnya masing-masing karena mengingat tupoksi Badan Penanaman Modal sangat kompleks dan memerlukan keahlian tersendiri
sehingga diharapkan peran Badan Penanaman Modal yang lebih besar guna melakukan fasilitasi kerjasama, promosi potensi investasi dan pembinaan serta
pengawasan PMDN dan PMA di Kota Medan.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan hal yang penting dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing seksi pelayanan. Ketersediaan sarana dan prasarana
merupakan pendukung dalam melaksanakan tugas organisasi. Sarana dan prasarana merupakan suatu ukuran tentang tingkat pelayanan yang diberikan oleh suatu instansi
Universitas Sumatera Utara
76 karena tanpa adanya sarana yang memadai mustahil rencana-rencana kegiatan yang
telah ditetapkan dapat tercapai. Oleh sebab itu BPM Kota Medan harus memperhatikan mengenai kubutuhan akan perlengkapan kantor yang digunakan
dalam operasional. Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di bidang penanaman modal, Badan Penanaman Modal Kota Medan didukung oleh
ketersediaan perlengkapan kerja yang cenderung semakin memadai. Dukungan perlengkapan kerja tersebut dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.6 Sarana dan Prasarana Badan Penanaman Modal Kota Medan
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah
1 Kendaraan Roda 4
1 Unit 2
Kendaraan Roda 2 7 Unit
3 Mesin Tik
3 Unit 4
Stabilizer 4 Unit
5 Wireless
1 Unit 6
Komputer 10 Set
7 Printer
6 Unit 8
Air Conditioner 15 Unit
9 Jam
7 Unit 10
Papan Tulis 2 Unit
11 Meja dan Kursi Tamu
1 Set 12
Sofa 4 Set
13 Kursi Putar
9 Unit 14
Lemari Arsip Kayu 12 Unit
15 Meja Sidang
1 Set 16
Meja Biro 4 Unit
17 Meja Komputer
9 Unit 18
Filling Cabinet 17 Unit
19 Kursi Staf
60 Unit 20
Slide Proyektor 1 Unit
21 Dispenser
5 Unit 22
Lap topNotebook 13 Unit
23 Kamera
3 Unit 24
Rak TV 5 Unit
Universitas Sumatera Utara
77
Sumber: Badan Penanaman Modal Kota Medan
Kondisi sarana dan prasarana tersebut belum memadai, sehingga masih perlu peningkatan kualitas dan kuantitasnya, terutama di bidang aplikasi sistem informasi
Penanaman Modal dimana saat ini untuk memperkenalkan pelayanan Badan Penanaman Modal Kota Medan sendiri memerlukan akses tanpa batas seperti website
dan aplisasi yang lebih mudah diakses masyarakat luas. Belum lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini, memerlukan akses yang lebih luas kepada
dunia untuk memperkenalkan potensi yang dimiliki Kota Medan khususnya agar dapat bersaing dengan negara-negara di kawasan ASEAN yang bila kita amati
semakin genjar mempromosikan daerahnya masing-masing dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bapak Ganda Mada Siregar, SH selaku Kepala Bagian Promosi dan Informasi yang mengatakan:
“Sarana dan prasarana yang ada saat ini belum lengkap khususnya dalam pendataan objek potensial untuk investasi di Kota Medan belum memadai,
untuk mempromosikan Kota Medan diwebsite juga masih terkendala akses dan server yang kapasitasnya masih rendah
”. Wawancara dengan Bapak
Ganda Mada Siregar, SH., selasa 26 April 2016.
3. Sumber Daya Keuangan Sumber Daya Keuangan yang dialokasikan kepada Badan Penanaman Modal
Kota Medan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil wawancara 25
Mesin Faxmili 2 Unit
26 Scanner
3 Unit 27
Mesin Penghancur Kertas 4 Unit
Universitas Sumatera Utara
78 dengan Bapak Emir Mahbob Lubis, S.STP, M.AP selaku sekretaris Badan Penanaman
Modal Kota Medan Wawancara dengan Bapak Emir Mahbob Lubis, S.STP, M.AP, selasa 26 April 2016 mengatakan bahwa setiap tahunnya APBD yang disalurkan
untuk pembiayaan kegiatan BPM Kota Medan terus bertambah, walaupun untuk data keuangan pegawai BPM Kota Medan tidak mau memberikan data rill kepada peneliti,
namun beliau menuturkan bahwa peningkatan anggaran tiap tahun berkisar 20 persen, dan beliau juga mengatakan bahwa anggaran tersebut masih terbilang pas-pasan untuk
pelaksanaan kegiatan BPM Kota Medan tiap tahunnya, sehingga BPM Kota Medan harus menyesuaikan kegiatannya dengan anggaran yang tersedia, hal ini
mengakibatkan program yang telah direncanakan sebelumnya tidak dapat terealisasi dengan maksimal sesuai dengan target yang diharapkan dan terkesan menjalankan
program seadanya saja. Hanya saja tingkat penyerapan dana untuk membiayai berbagai program dan kegiatan penanaman modal belum sepenuhnya optimal. Relatif
belum optimalnya penyerapan belanja daerah tersebut mengakibatkan realisasi pencapaian sasaran dan target penanaman modal setiap tahunnya juga relatif belum
sepenuhnya optimal. Menurut Ibu Sampur Rosmawati yang merupakan Kasubbag Umum
Wawancara dengan Ibu Sampur Rosmawati, rabu 27 April 2016 menuturkan bahwa perlu adanya kemitraan antara Pemerintah Kota, swasta dan masyarakat dalam
berbagai kegiatan kerjasama yang saling menguntungkan untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Kota Medan. Kemitraan antara
Pemerintah Kota, Swasta, dan Masyarakat dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di Kota Medan tidak dapat bertumpu pada pembiayaan yang bersumber dari
APBD, hal ini disebabkan keterbatasan dana yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
79
4. Sumber Daya Peraturan Regulasi
Peraturan Regulasi yaitu sebagai dasar dalam pengelolaan aspek peningkatan dan penguatan investasi di Kota Medan bersumber dari aturan yang ditetapkan oleh
pemerintah Pusat dan bentuk Keputusan Menteri, maupun Perda yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Medan dan Badan Legislatif Kota Medan.
Ketentuan yang berkaitan dan menjadi dasar hukum kegiatan dalam menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi BPM dalam pengawasan BPM Kota
Medan, antara lain: a.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. b.
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota.
c. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 Tentang PTSP.
d. Peraturan Kepala BKPM Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Sistem Pelayanan
Informasi Dan Perizinan Investasi Secara Elektronik. e.
Peraturan Kepala BKPM Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal.
f. Peraturan Kepala BKPM Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pedoman Dan Tata
Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal g.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Kota Medan.
h. Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas
Pokok Dan Fungsi Badan Penanaman Modal Kota Medan Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, BPM Kota Medan sendiri telah
memiliki landasan hukum yang kuat. Untuk rincian tugas pokok dan fungsi dari BPM Kota Medan sendiri telah di atur dalam Peraturan Wali Kota Medan Nomor 54 Tahun
Universitas Sumatera Utara
80 2010 sehingga dirasa cukup jelas dijabarkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dasar hukum pelakasanan tugas BPM Kota Medan telah kuat dan legal.
5. Pelayanan Penanaman Modal
Sesuai dengan Surat Edaran Bersama SEB Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kepala Badan
Koordinasi dan Penanaman Modal BKPM tanggal 15 September 2010 tentang sinkronisasi Pelaksanaan Pelayanan Penanaman Modal di daerah, yangmana meminta
kepada GubernurWalikotaBupati melimpahkan sepenuhnya kewenangan pemberian perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan
pemerintah provinsi kepada PDPPM dan kewenangan pemerintah kabupatenkota kepada PTSP. Sesuai dengan SEB tersebut dan berdasarkan Perpres Nomor 27 Tahun
2009 tentang tentang pembentukan PTSP, pelayanan perizinan penanaman modal kota Medan telah dilimpahkan kepada PTSP. Hal ini bertujuan untuk membantu penanam
modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal, dengan cara mempercepat, menyederhanakan
pelayanan, dan meringankan atau menghilangkan biaya pengurusan perizinan dan non perizinan.
Adapun langkah-langkah dan prosedur pengurusan izin penanaman modal adalah sebagai berikut:
a. Penanaman Modal Dalam Negeri