105
6.1.1. Analisis Faktor Internal BPM Kota Medan
Faktor internal dalam bahasan ini akan membahas pendalaman mengenai sumber daya yang dimiliki oleh BPM Kota Medan un tuk menjalankan tugas dan
fungsinya. Dari analisis faktor internal ini akan diperoleh sebuah pemahaman kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang dapat dipergunakan sebagai andalan
BPM Kota Medan untuk berkembang dalam peningkatan investasi di Kota Medan, selain kekuatan juga akan diperoleh pemahaman tentang kelemahan BPM Kota
Medan yang dapat dianalisis sebagai infomasi yang dapat dipertimbangkan dan bahkan diperkecil sehingga nantinya kelemahan tersebut tidak menjadi sebuah
penghalang bagi BPM Kota Medan dalam peningkatan investasi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Analisis lingkungan internal Badan Penanaman Modal
Kota Medan dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti struktur organisasi, sumber daya manusia, prasarana dan sarana; serta berbagai
kelemahan yang dapat menghambat upaya pelaksanaan tugas Badan Penanaman Modal.
Analisis lingkungan internal di Badan Penanaman Modal Kota Medan meliputi identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, meliputi:
1. Kekuatan potensi yang dimiliki Badan Penanaman Modal, yaitu:
a. Struktur organisasi BPM Kota Medan yang jelas, yaitu Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi pada BPM Kota Medan telah menjelaskan hubungan antara bidang yang satu dengan yang lain yang
menunjukkan hubungan yang baik dimana telah ada alur kerja yang jelas.
Universitas Sumatera Utara
106 b.
Tersedianya sumber daya manusia yang memadai dimana saat ini terdapat sebanyak 47 Pegawai Negeri Sipil dan 7 orang Tenaga Kerja Kontrak yang
bekerja di BPM Kota Medan. Pegawai tersebut terdiri atas berbagai golongan dan tingkat pendidikan yang memadai. Dengan jumlah pegawai
yang ada saat ini telah mampu melaksanakan tugas dan fungsi dari BPM Kota Medan yang saat ini diemban.
c. Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai yang dapat menunjang
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancangkan BPM Kota Medan untuk meningkatkan investasi dikota Medan.
d. Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan BPM Kota
Medan yang berasal dari APBD. Adapun anggaran yang disalurkan pemerintah kepada BPM Kota Medan terus ditingkatkan setiap tahunnya
guna menunjang pelaksanaan fungsi dari BPM Kota Medan. e.
Dasar hukum yang kuat untuk menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi BPM Kota Medan. Hal ini didasari dengan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Propinsi dan
Pemerintah Kabupaten Kota dimana telah menegaskan kedudukan BPM Kota Medan sebagai SKPD dari Kota Medan. Untuk rincian tugas pokok
dan fungsi BPM Kota Medan sendiri telah diatur dalam Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok
Dan Fungsi Badan Penanaman Modal Kota Medan, sehingga menunjukkan bahwa kedudukan BPM Kota Medan jelas dan memiliki
dasar hukum yang kuat dalam pelaksanaan kegiatannya.
Universitas Sumatera Utara
107 f.
Telah terbentuknya Badan pelayanan Perizinan Terpadu di Kota Medan sehingga memudahkan perizinan investasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 Tentang PTSP. g.
Terlaksananya promosi mengenai potensi investasi kota Medan yang dilaksanakan secara rutin diberbagai daerah di Indonesia sampai ke luar
negeri.
2. Kelemahan kendala yang ada di Badan Penanaman Modala yaitu :
a. Kurangnya sumberdaya manusia yang terampil, inovatif serta kreatif
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang penanaman modal. Meskipun dari segi kuantitas pegawai di BPM kota Medan telah mencukupi untuk
mengemban tugas BPM kota Medan, namun hal itu tidak didukung dengan keahlian yang mumpuni khususnya dibidang investasi untuk menciptakan
strategi-strategi yang inovatif untuk meningkatkan investasi dikota Medan. b.
Belum memadainya beberapa sarana pendukung kantor dalam menunjang kelancaran fungsi organisasi khususnya dalam pemaksimalan promosi
potensi investasi yang saat ini dbutuhkan untuk memperkenalkan kota Medan kekancah internasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
yang telah didepan mata. c.
Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi tentang sumberdaya Kota Medan sehingga mempersulit pengkajian potensi
investasi kota Medan. d.
Menajemen keuangan organisasi yang belum terkelola secara optimal. tingkat penyerapan dana untuk membiayai berbagai program dan kegiatan
penanaman modal belum sepenuhnya optimal. Relatif belum optimalnya
Universitas Sumatera Utara
108 penyerapan belanja daerah tersebut mengakibatkan realisasi pencapaian
sasaran dan target penanaman modal setiap tahunnya juga relatif belum sepenuhnya optimal.
e. Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik
6.1.2. Analisis Faktor Eksternal BPM Kota Medan