33 4.
Regulasi 5.
Pajak
2.2. Ketentuan Penanaman Modal di Indonesia
Ketentuan tentang pendirian perusahaan dalam rangka penanaman modal diatur dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor:
1P2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 57SK2004 Tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan
Penanaman Modal yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Pasal 2 Keputusan Kepala BKPM Nomor 57SK2004,
dikemukakan: ayat 1 calon penanam modal yang akan melakukan kegiatan penanaman modal dalam rangka PMDN dan PMA wajib mengajukan permohonan
kepada kepala BKPM, ayat 2 syarat persetujuan SP atas permohonan penanaman modal dalam rangka PMDN dan PMA di tanda tangani oleh kepala BKPM, ayat 3
penanaman modal yang telah memperoleh surat persetujuan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh perizinan pelaksanaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan penanaman modal, ayat 4 perizinan pelaksanaan penanaman modal sebagaimana dimaksud ayat 3 terdiri dari :
1. Perizinan yang diterbitkan oleh BKPM, berupa:
a. Angka Pengenal Importir Terbatas
b. Izin UsahaIzin Usaha TetapIzin Perluasan
c. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
d. Rekomendasi Visa bagi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
e. Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
Universitas Sumatera Utara
34 f.
Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang bekerja dilebih dari satu Provinsi
g. Fasilitas pembebasan Bea masuk atas Pengimporan Barang Modal atau
Bahan Baku Penolong dan Fasilitas Fiskal lainnya 2.
Perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah provinsi sesuai kewenangannya, berupa perpanjangan izin memperkerjakan Tenaga Kerja Asing untuk Tenaga
Kerja Asing yang bekerja diwilayah KabupatenKota dalam satu provinsi. 3.
Perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah KabupatenKota, berupa: a.
Izin lokasi b.
Sertifikat Hak Atas Tanah c.
Izin Mendirikan Bangunan d.
Izin Undang-Undang GangguanHO
2.3. Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Investasi