110 d.
Bertambahnya penduduk yang diakibatkan tingginya arus urbanisasi sehingga meningkatkan kemacetan, kriminalisasi, dan mengurangi
kenyamanan berusaha. e.
Infrastruktur penunjang realisasi investasi seperti jaringan jalan, sarana pelabuhan, sarana lalu lintas, sarana telekomunikasi, ketersediaan kawasan
industri, kawasan industri Medan, perkampungan industri kecil PIK, dan kawasan industri baru KIB yang belum dikelola dengan maksimal
sehingga masih belum memberikan kenyamanan baik investor. f.
Pengaruh krisis global yang mempengaruhi kepercayaan investor khususnya investor asing dalam menanamkam modalnya.
g. kurangnya koordinasi dengan SKPD lain serta instansi vertikal terkait
bidang penanaman modal.
6.2. Matrik SWOT
Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi strategi apa yang akan diambil kedepannya dengan menggabungkan analisis dari faktor internal
Kekuatan dan kelemahan dan Eksternal peluang dan ancaman yang pada akhir strategi tersebut dapat dipergunakan oleh organisasi untuk pengembangan organisasi
dan bahkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Visualisasi gambar dibawah ini akan menampilkan hasil dari teknik analisis SWOT yang
dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni berupa peluang dan ancaman untuk pengembangan
BPM Kota Medan dalam peningkatan investasi menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Universitas Sumatera Utara
111
Gambar 6.1 Matriks SWOT Strategi BPM dalam meningkatkn Investasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Internal Eksternal
Strength S
h. Struktur organisasi BPM Kota Medan yang
jelas dimana menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
i. Tersedianya sumber daya manusia yang
memadai. j.
Tersedianya prasarana dan sarana yang memadai yang dapat menunjang
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancangkan BPM Kota Medan untuk
meningkatkan investasi dikota Medan.
k. Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan
kegiatan-kegiatan BPM Kota Medan yang berasal dari APBD.
l. Dasar hukum yang kuat untuk menjalankan
kegiatan tugas pokok dan fungsi BPM Kota Medan.
m. Telah terbentuknya Badan pelayanan
Perizinan Terpadu di Kota Medan sehingga memudahkan perizinan investasi.
n. Terlaksananya promosi mengenai potensi
investasi kota Medan secara rutin diberbagai
Weaknesses W
f. Kurangnya sumberdaya manusia yang
terampil, inovatif serta kreatif dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
penanaman modal.
g. Terbatasnya jumlah, cakupan dan
kelengkapan data dan sistem informasi tentang sumberdaya Kota Medan
sehingga mempersulit pengkajian potensi investasi kota Medan.
h. Menajemen keuangan organisasi yang
belum terkelola secara optimal. tingkat penyerapan dana untuk membiayai
berbagai program dan kegiatan penanaman modal belum sepenuhnya
optimal.
i. Lemahnya kemampuan koordinasi dan
komunikasi publik
Universitas Sumatera Utara
112 daerah di Indonesia sampai ke luar negeri.
Opportunities O
i. Kerjasama dan hubungan yang
harmonis antar Pemerintah Kota dengan swasta dan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dalam hal yang terkait dengan bidang penanaman modal.
j. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi yang mendukung Badan Penanaman Modal Kota Medan.
k. Adanya dukungan yang kuat dari
WalikotaWakil Walikota serta seluruh stakeholder terhadap Badan penanaman
Modal.
l. Terbukanya pasar global masyarakat
Ekonomi ASEAN yang menjadikan investasi bebas untuk memasuki setiap
wilayah di ASEAN.
m. Lokasi Kota Medan yang strategis yaitu
sebagai pintu gerbang negara Indonesia bagian barat.
n. Karakter sebagian besar penduduk kota
Medan yang bersifat terbuka, membuat realisasi investasi mudah dilaksanakan.
o. Keberadaan lembaga keuangan
Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk menangkap
kesempatan a.
Memaksimalkan kinerja tiap sub SKPD dan mendorong kerjasama sub SKPD dengan
Pemerintah kotaprovinsi dan swasta untuk langsung menjalin hubungan kerjasama
yang dibutuhkan.
b. Memanfaatkan tehnologi informasi yang
ada untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pegawai BPM Kota Medan.
c. Mengkoordinasikan pengembangan
infrastruktur yang ada saat ini dengan Walikota dan stakeholder untuk
memaksimalkan penggunaannya terkait penanaman modal.
d. Memaksimalkan penggunaan anggaran
untuk memenangkan pasar global dengan menggalakkan lebih lagi promosi ditingkat
internasional.
e. Mempermudah masuknya investasi dengan
regulasi kebijakan yang lebih mudah dan cepat.
f. Melaksanakan promosi potensi investasi
Strategi WO Mengatasi kelemahan dangan mengambil
kesempatan a.
Memanfaatkan perkembangan tehnologi yang ada untuk meningkatkan kurangnya
keterampilan sumberdaya di BPM kota Medan.
b. Memanfaatkan tehonologi informasi yang
ada untuk melengkapi refernsi mengenai potensi investasi.
c. Menjalin kerjasama dengan pemerintah
kota dan provinsi serta stakeholder untuk meningkatkan cakupan dan kelengkapan
data dan sistem informasi tentang sumberdaya Kota Medan.
d. Menjalin koordinasi dengan pemerintah
kota mengenai penggunaan anggaran agar lebih mudah dicairkan dan digunakan
dalam kegiatan BPM kota Medan.
e. Meningkatkan koordinasi dan
komunikasi publik dengan menggandeng peemrintah kota dan provinsi serta
stakeholder yang ada. Lagi memanfaatkan perkembangan tehnologi
Universitas Sumatera Utara
113 khususnya perbankan di Kota Medan
dirasakan sangat strategis khususnya untuk mendukung ketersediaannya
modal.
p. Adanya dukungan infrastruktur yang
dibutuhkan investor untuk merealisasikan investasinya.
kota Medan dengan memamerkan infrastruktur yang ada untuk menarik minat
investor.
g. Memaksimalkan perizinan dengan sistem
PTSP akan meningkatkan minat masyarakat dalam pengurusan izin khususnya terkait
penanaman modal. untuk memperluas komunikasi publik.
Threats T
h. Diberlakukannya MEA membuka
persaingan besar bagi kota Medan i.
Masih banyaknya yang belum memahami MEA. Masih rendahnya
pemahaman dan pengetahuan terhadap MEA di berbagai stakeholders, baik
Pemerintah Pusat, Daerah, pengusaha, akademisi, maupun masyarakat
j. Peraturan di bidang penanaman modal
yang cenderung berubah-ubah. k.
Bertambahnya penduduk yang diakibatkan tingginya arus urbanisasi
sehingga meningkatkan kemacetan, kriminalisasi, dan mengurangi
kenyamanan berusaha.
l. Infrastruktur penunjang realisasi
investasi yang belum dikelola dengan Strategi ST
Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
a. Memaksimalkan promosi pada setiap
kegiatan yang dianggap strategis dengan cara yang lebih kreatif untuk memenangkan
pasar global MEA.
b. Memaksimalkan promosi tidaknya
membidik investor, tetapi juga masyarakat terkait investasi dan MEA.
c. Mempelajari setiap peraturan di bidang
penanaman modal yang cenderung berubah- ubah dengan menguasai dasar hukum yang
ada sehingga dapat direlisasikan semaksimal mungkin.
d. Meningkatkan pelayanan perizinan
penanaman modal yang diharapkan mampu meningkatkan rasa nyaman investor
Strategi WT Meminimalkan kelemahan dengan
menghindari ancaman a.
Mengadakan pelatihandiklat untuk meningkatkan keahlian sumberdaya BPM
kota Medan khususnya berkaitan dengan MEA.
b. Mengkaji lebih lagi potensi investasi kota
Medan c.
Berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai penggunaan anggaran sehingga
dapat dicairkan dan digunakan lebih cepat.
d. Menjalin koordinasi yang lebih baik lagi
dengan pemerintah pusat sehingga meskipun peraturan di bidang penanaman
modal terus berubah, BPM kota Medan telah siap dalam pengimplementasiannya.
Universitas Sumatera Utara
114 maksimal sehingga masih belum
memberikan kenyamanan baik investor. m.
Pengaruh krisis global yang mempengaruhi kepercayaan investor
khususnya investor asing dalam menanamkam modalnya.
n. Kurangnya koordinasi dengan SKPD
lain serta instansi vertikal terkait bidang penanaman modal.
berinvestasi. e.
Memaksimalkan kinerja sumberdaya BPM kota Medan untuk lebih dekat dengan
investor untuk menunjukkan keseriusan kota Medan dalam investasi sehingga mampu
meningkatkan kepercayaan investor meski ditengah krisis global.
f. Meningkatkan koordinasi struktural BPM
kota Medan dengan SKPD lain serta insttansi terkait bidang penanaman modal
Universitas Sumatera Utara
1 Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis matriks SWOT
maka diperoleh isu-isu strategis yang berasal dari kombinasi antara faktor internal dan eksternal dari organisasi. Adapun isu-isu strategis ini merupakan kondisi yang harus
diperhatikan kedepannya sebagai langkah untuk meningkatkan investasi dikota Medan. Isu-isu strategi yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT
adalah sebagai berikut: 1.
Belum maksimalnya koordinasi antar SKPD yang terkait Dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan pembangunan kota
Medan perlu mensinergikan setiap SKPD terkait untuk saling bekerjasama mendorong tercapainya ekonomi yang mandiri. Dalam perbaikan infrastruktur,
BPM kota Medan perlu beroordinasi dengan dinas perhubungan dan sehingga infrastruktur dapat dibenahi untuk menarik minat investor ke kota Medan.
2. Belum maksimalnya pelayanan perizinan satu pintu di bidang penanaman
modal. Untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan,
fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal, dengan cara mempercepat,
menyederhanakan pelayanan,
dan meringankan
atau menghilangkan biaya pengurusan perizinan dan non perizinan, BPM kota
Medan perlu merampungkan tata cara dan prosedur perizinan PTSP dibidang penanaman modal untuk memaksimalkan pelayanan perizinan bagi investor.
3. Belum terjalinnya kerjasama yang baik dengan pemerintah kota dan provinsi
serta stakeholder untuk meningkatkan cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi tentang sumberdaya Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2 Kelengkapan data tentang sumber daya kota Medan sangat diperlukan untuk
mengkaji potensi investasi kota Medan, hal ini diperlukan sebagai bahan promosi yang dilakukan secara rutin oleh BPM kota Medan, selain itu juga
dapat memudahkan calon investor memilih investasi apa yang mereka ingin sesuai dengan ketersediaan yang ada dikota Medan.karena BPM kota Medan
sendiri masih terkendala mengenai kelengkapan data ini, diperlukan kerjasam antara BPM kota Medan dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi,
serta stakeholder untuk melengkapi data tersebut.
4. Belum terselenggaranya pelatihan diklat yang saat ini dibutuhkan
sumberdaya BPM kota Medan. Kesempatan mengikuti pelatihan diklat yang merupakan salah satu upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia akan menjadi penunjang bagi peningkatan kinerja dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya. Untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan pegawai BPM kota Medan mengenai investasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN,
diperlukan adanya pelatihan khusus mengenai investasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
5. Masih kurangnya koordinasi dengan pemerintah pusat terkait bidang
penanaman modal. Salah satu masalah penting yang dihadapi daerah saat ini, termasuk dikota
Medan adalah seringnya pemerintah pusat mengganti peraturan-peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan, perizinan, aspek-aspek terkait
investasi, sehingga daerah harus segera menyesuaikan dengan peraturan yang baru. Hal tersebut menyulitkan pemerintah daerah khususnya BPM Kota
Universitas Sumatera Utara
3 Medan menyesuaikan peraturan dikarenakan kurangnya koordinasi antara
pemerintah pusat dan daerah sehingga pada saat kebijakan baru dimana pemerintah daerah masih sulit menerapkannya, telah dikeluarkan kembali
kebijakan baru lagi oleh pemerintah pusat sehingga kebijakan tersebut tidak dapat direalisasikan secara maksimal. Hal ini menuntut terjalinnya koordinasi
antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat agar setiap kebijakan dapat terlaksana dengan maksimal.
6.3. Strategi BPM Kota Medan dalam Meningkatkan Investasi Menghadapi