Transkrip Wawancara Informan 1 Pola Hubungan Legislatif dan Eksekutif Dalam Penyusunan Anggaran Pembelanjaan Biaya Daerah Tahun 2015 di Kabupaten Labuhanbatu

112 LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA

1. Transkrip Wawancara Informan 1

HariTanggal : Kamis , 9Juni 2016 Waktu : 13.00WIB Lokasi : Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Labuhanbatu Keterangan P : Penulis I 1 :Aswad Siregar, S.E., M.A.P. Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah TPAD Kabupaten Labuhanbatu, menjabat Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD Keterangan : P : Selamat Siang Pak, saya mahasiswa USU yang mau penelitian pak. I 1 : Oh ya. Silahkan, silahkan masuk. Iya suratnya baru semalam saya terima, tapi langsung ditelpon kan. Duduklah, minum apa kita ini ? P : Terima kasih pak, tidak usah pak, merepotkan. Universitas Sumatera Utara 113 I 1 : Ah tidak apa-apa kan bukan sebentar kita cerita-cerita ini, yang dingin bisa kan P : Iya pak silahkan, terserah bapak. I 1 : Jadi apa ini mau kita ceritakan ? Oh kamu bawa proposalnya kemarin? Tinggal pula dirumah tidak saya bawa P : Ada ini pak saya bawa. Iya pak, saya mau penelitian skripsi tentang pembahasan APBD 2015 kemarin yang sempat terlambat itu pak. I 1 : Oh memang sudah lama ya, udah lebih satu tahun. Saya jawab sebisanya yang kita ingat sajalah ya. P : Iya pak tidak apa-apa. Secara umum, bagaimana pendapat bapak tentang perencanaan APBD 2015 itu pak ? I 1 : Begini, APBD itu kan hak daerah, peraturan dan perundang- undangannya juga sudah jelas tentang mekanisme dan prosedurnya. Secara garis besar, kita berpedoman dengan perturan dan permen-permen itu ya kalau ada perbub tentang mekanismenya, tidak jauh bedanya itu karena kan satu rujukan dari undang-undang. Apa rupanya yang mau adik bahas tentang APBD kita ? P : Skripsi saya mengenai hubungan legislatif dan eksekutif pak, cuma konsentrasinya kita fokuskan di pembahasan APBD 2015. Saya ambil kemarin, karena di banyak berita dikatakan pengesahan APBD Labuhanbatu terlambat sampai bulan Februari. Banyak yang bilang, Universitas Sumatera Utara 114 kalau penyebabnya karena hubungan dan komunikasi Bupati kurang harmonis dengan DPRD. I 1 : Oh ya masalah itu berkembang di masyarakat sajanya itu. Kan kita yang tau perkembangannya di dalam ini. Kalau begitu yang ada di berita ya sama-sama tahu lah kita. P : Oke pak supaya pas alurnya kita mulai dari awal saja pak. Bagaimana proses yang dijalankan TAPD pada penyusunan APBD 2015 ? I 1 : Begini, masalah APBD kan sudah jadi kegiatan rutin yang harus kita selesaikan setiap tahun, jadi mengenai mekanismenyapun sudah paham kita. Pertama kita rapat koordinasi dengan bupati, sekda, staff ahli dan perangkat skpd. Kita bahas program yang sedang dijalankan tahun anggaran 2014. Setelah diskusi itu baru melalui memo bupati, kita bergerak sosialisasi ke skpd, desa, kelurahan dan kecamatan untuk rkpd dan musrenbang. Setelah itu baru kita jalankan musrenbang kabupaten sekaligus disana disetujui rkpd. Pada prinsipnya harus disesuaikan dengan visi misi rpjmd, setelah masuk program dan proyek pembangunan yang sumbernya dari APBD. Arahan dari pak Bupati sudah langsung kita tindaklanjuti sejak Juli kita sudah ancang-ancang sosialisasikan untuk menyusun RKA karna kan KUA re: Kebijakan Umum Anggaran dan PPAS re: Prioritas Plafon Anggaran Sementara kita sudah disampaikan sekretariat juga ke pak Bupati. Darisitulah rencananya nanti kita bahas di DPRD, masuk pembahasan di banggar. Universitas Sumatera Utara 115 P : Kalau begitu sudah betul prosesny pak. Jadi salahnya dimana kenapa bisa terlambat pengesahannya ? I 1 : Iya pas lah itu, memang sudah betulnya proses kita ini. Tapi mengingat ini tahun politik, kemarin baru pileg dan pilpres kita sesuaikanlah dengan tenggat waktu pelaksanaannya. Tidak bisa kita paksakan harus dibahas bulan Juli. Karena bagaimanapun, ada sampai juga sama kita Surat Edaran Mendagri, initnya supaya dipercepatlah pengesahan APBD. Begitulah kira-kira. Tetapi kan surat edaran dari Mendagri itu kan tidak mempertimbangkan kondisi politik lokal. Kitanya yang tau bagaimana keadaannya disini. Nanti kalau kita ngotot, tidak ada anggota dewan yang hadir, karena tidak semuanya mereka melanjut lagi diperiode ini. Nanti tidak kuorum, jadi tertunda lagi. Karena pun kan tahun 2014 kemarin anggota Dewan kita pun baru dilantik, ya mungkin ada program kerja atau masukan dari pemilihnya kita kan tidak tahu, itulah makanya kemarin kita APBDP. Repot pula lagi, udah waktunya tinggal berapa bulan, dievaluasi pula lagi APBD 2014. Ya tapi itu kan hak pengawasan mereka ya. Makanya sebenarnya, sudah pasnya ini prosesnya, cuma terkendala tahun politik 2014 itulah makanya agak repot dan terlambat proses APBD kita ini. P : Anggota dewan apa tidak tahu tentang Surat Edaran itu pak ? Setelah dilantik apa tidak langsung dibahas APBD 2015 ? Atau karena memang tidak haronis hubungan dengan DPRD pak ? Universitas Sumatera Utara 116 I 1 : Oh ya enggaklah. Mereka tahu kok, tembusannya kan ada juga ke sekretariat DPRD. Sidang mereka pertama kan pelantikan, setelah itu pemilihan pimpinan barulah dibentuk banggar. Kita koordinasinya dibanggar, makanya itu tadi tidak bisa juga kita paksakan ya saling menghargailah. Sebelum dibahaspun, kita sudah prediksi kalau pengesahannya akan terlambat, sebab masih banyak agenda DPRD untuk pelantikan pimpinan dan komisi. Bukan karena tidak harmonis, karena tahun politik berubah formasi anggota Dewan karenanya harus ditunggu sebab tidak mungkin disahkan sendiri oleh bupati tanpa persetujuan DPRD. Kita sudah sepakat kalau pimpinan menjamin supaya prosesnya dipercepat. P : Ya setelah dilantik tidak langsung bahas APBD pak ? I 1 : Ya bagaimana ya, namanya juga politik. Kan politik semua itu DPRD narasumber tertawa. Tapi itupun bukannya langsung dibahas, disuruh lagi kita evaluasi APBD 2014. Kan udah politik itu, memperlama waktu jadinya. Adik orang politik kan ? Memang tidak bisa sepenuhnya kita salahkan juga, kalau saya diberikan izin berpendapat, menurut saya terlalu banyak intervensi DPRD dalam proses Perubahan APBD 2014. Sebagian mereka kan belum terlibat dulu waktu APBDnya itu disusun waktu tahun 2013. P : Mohon ijin pak, kalau ada perubahan APBD 2014 yang menyusunnya TAPD lagi ? Universitas Sumatera Utara 117 I 1 : Ya iyalah, mana mungkin kita suruh konsultan mengerjakannya, gawatlah itu. Ya memang ngeri-ngeri sedaplah kata orang. Kita mau cepat rupanya kawan belum tentu sama pikirannya dengan kita. Terpaksa harus kita lobi lagi. Itu kemarin pun kita lobi untuk bahas cepat APBD 2014, ga juganya cepat jadi ulurlah waktu. P : Jadi bukan karena tidak harmonis hubungan dengan DPRD makanya pengesahan APBD terlambat pak ? Karena yang saya dengar juga karena kurang baik hubungan eksekutif dengan DPRD makanya terlambat pengesahan APBD 2015, diberita pun ditulis sampai ada mediasi dari pemprovsu, benar itu pak ? I 1 : Kami kan bagian dari eksekutif juga, pemerintah daerah juga. Jadi jangan diseragamkan semuanya, secara administratif kepala daerah dibantu oleh instansi dan SKPD dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Semua sudah kita lewati sesuai protapnya, tidak ada yang dilompati. Kalau kemudian dihubungkan dengan urusan internal, DPRD pun pernah silang pendapat dengan sekwan tahun 2013. Diusir dari sidang paripurna. Dinamika ya biasalah tergantung kita menyelesaikannya bagaimana.Yang masalah mediasi itu, sudah kita selesaikan kemarin dengan staff Pemprov supaya tidak jadi buntu permasalahannya. Setelah itu barulah kita kejar batas waktu penyelesaian APBD 2015, itupun tidak bisa juga tepat waktu. Walaupun terlambat, untunglah belum terlalu menggangu anggaran operasional kita. Universitas Sumatera Utara 118 P : Baik pak, jadi bisa saya simpulkanlah diskusi kita ini terlambat APBD karena jadwal pelantikan anggota dewan yang baru ya pak. Ya mudah- mudahanlah tidak kejadian lagi seperti yang kemarin ya pak. I 1 : Iya, kira-kira begitulah. Kalau ada cerita lain diluar sana kitanya yang tahu didalam ini bagaimanaiya kan narasumber tertawa. P : Kalau begitu saya ijin dululah pak, terima kasih waktu bapak kita bisa wawancarai. I 1 : Okelah. Mau kemana lagi habis ini? P : Oh langsung pulang pak, Cuma besok ada jadwal lagi wawancara dengan anggota banggar, ibu Trully. I 1 : Oh bu Trully, paslah itu anggota banggar. Dulu anggota DPRD juga ibu itu Cuma di Labura. Iyalah semoga cepat ya kuliahnya. Kalau ada yang kurang nanti datanya kasi tahu saja. P : Iya pak trima kasih banyak, saya ijin dulu.

2. Transkrip Wawancara Informan 2