8
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, yang menjadi permasalahan pola hubungan antara lembaga eksekutif dan legislatif di Kabupaten
Labuhanbatu, antara lain : 1.
Lembaga tersebut sama-sama mendapat legitimasi oleh masyarakat dan keduanya dipilih oleh rakyat langsung. Pada akhirnya memunculkan
dinamika pandangan antara DPRD dan Pemerintah daerah dalam penyusunan R-APBD karena masing
–masing lembaga tersebut merasa memiliki legitimasi kekusaaan yang sama.
2. Pola hubungan yang dilakuakn antar kedua lembaga yang yang
mengakibatkan terlambatnya alur proses pengesahan PERDA APBD Tahun 2015.
5
3. Terlambatnya pernyerahan APBD tahun 2015 kepada Pemprov Sumatera
Utara.
6
1.3 Permasalahan Penelitian
Permasalahan penelitian ini adalah usaha untuk menetapkan masalah dalam batasan penelitian yang akan diteliti. Permasalahan penelitian ini berguna
untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk kedalam masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk kedalam ruang penelitian
tersebut. Adapun permasalahan yang akan diteliti adalah mengkaji Pola Hubungan
5
http:suarasumut.comarsipperda-apbd-t-a-2015-terancam-tak-terbentuk
6
http:www.medanbisnisdaily.comnewsread20150114140645tiga-kabupaten-kota-di-sumut- belum-serahkan-apbd-2015.VyEdJNR97IU
Universitas Sumatera Utara
9
Legislatif dan Eksekutif Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2015 di Kabupaten Labuhanbatu.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD 2015 di Kabupaten Labuhanbatu.
2. Untuk menganalisis bagaimana pola hubungan antara Legislatif dan
Eksekutif terkait penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Labuhanbatu.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara akademis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
baik secara langsung maupun tidak bagi kepustakaan Departemen Ilmu Politik dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik untuk
mengeksplorasi kembali kajian tentang implementasi pola hubungan Legislatif dan Eksekutif.
2. Secara subjektif. Sebagai suatu sarana untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis dan metodologis penulis dalam menyusun berbagai kajian literature untuk menjadikan
suatu wacana baru dalam memperkaya khazanah kepustakaan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
10
3. Secara praktis. Sebagai Dalam hal ini memberikan data dan informasi
yang berguna bagi semua kalangan terutama bagi mereka yang secara serius mengamati permasalahan yang timbul antara Legislatif dan
Eksekutif.
1.6 Kerangka Teori