Tinjauan Penelitian Terdahulu Pengaruh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah , Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat

22

2.1.9. Dana Bagi Hasil DBH

Menurut Kuncoro 2004 Dana Bagi Hasil merupakan pendapatan pemerintah pusat dari eksploitasi sumber daya alam dan dibagi dalam proporsi yang bervariasi antara pemerintah pusat, provinsi, kota dan kabupaten. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya alam. Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak terdiri atas: Pajak Bumi dan Bangunan PBB; Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB; dan Pajak Penghasilan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21. Dana Bagi Hasil yang bersumber dari sumber daya alam berasal dari: kehutanan; pertambangan umum; perikanan; pertambangan minyak bumi; pertambangan gas bumi; dan pertambangan panas bumi.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sisa lebih pembiayaan anggaran pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil, dan pengalokasian anggaran belanja modal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 23 1. Syahfitri 2005, judul penelitian adalah adalah Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi X 1 , Pendapatan Asli Daerah X 2 , Dana Alokasi Umum X 3 , sedangkan variabel dependennya adalah Belanja Modal Y. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah regresi berganda dan populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintahan KabupatenKota yang ada di provinsi Sumatera Utara tahun 2004-2006 sebanyak 22 Kabupaten dan 7 Kota. Hasil penelitian yang dilakukan Syahfitri 2009 adalah secara parsial bahwa Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal, sedangkan PDRB dan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan bahwa PDRB, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal. 2. Putro 2011, judul penelitian adalah Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi X 1 , Pendapatan Asli Daerah X 2 , Dana Alokasi Umum X 3 , sedangkan variabel dependennya adalah Belanja Modal Y. Metode pengambilan sampel yang digunakan Universitas Sumatera Utara 24 adalah analisis regresi berganda dan jumlah populasi dalam penelitian adalah pemerintah daerah kabupatenkota se-Jawa Tengah dari tahun 2004-2006. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putro 2011 adalah DAU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal, Sedangkan pertumbuhan ekonomi dan PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. 3. Wandira 2013, judul penelitian adalah Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil DBH terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Pada Pemerintah Provinsi se Indonesia tahun 2012. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah X 1 , Dana Alokasi Umum X 2 , Dana Bagi Hasil X 3 , sedangkan variabel dependennya adalah Belanja Modal Y. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi se-Indonesia yang terdiri dari 33 Provinsi Tahun 2012. Hasil penelitian adalah PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal, variabel DAU berpengaruh signifikan negatif terhadap Belanja Modal. Sedangkan DAK dan DBH berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan PAD, DAU, DAK dan DBH berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Universitas Sumatera Utara 25 4. Bradley T. Ewing, James E. Payne, judul penelitian adalah Government Revenue-Expenditure Nexus: Evidence from Latin America. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Revenue X 1 dan Expenditure X 2 , sedangkan variabel dependennya Evidence. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Regresi dan populasi dalam penelitian diambil dari data tahunan Chile 1954-1993, Colombia 1950-1993, Ecuador 1951-1994, Guatemala 1958-1994, and Paraguay 1958-1993. Hasil penelitian adalah Dalam kasus Chile dan Paraguay kami menemukan bukti bi-directional kausalitas antara pendapatan dan pengeluaran yang memberikan dukungan untuk hipotesis sinkronisasi fiskal. Dalam skenario ini otoritas fiskal dari Chile dan Paraguay harus mencoba untuk meningkatkan pendapatan dan memotong pengeluaran secara bersamaan dalam rangka untuk mengendalikan defisit anggaran mereka masing-masing. Untuk Kolombia, Ekuador, dan Guatemala kita menemukan bukti casuality dari pendapatan untuk pengeluaran sehingga mendukung hipotesis pajak pembelanjaan. Dalam skenario ini otoritas fiskal Kolombia, Ekuador, dan Guatemala harus memusatkan perhatian pada pendapatan menyesuaikan untuk mengontrol pengeluaran dan ukuran defisit anggaran. 5. Benedict Salazar Jimenez 2009, judul penelitian adalah Fiscal Stress and the Allocation of Expenditure Responsibilities between State and Local Governments: An Exploratory Study. Variabel Independen Universitas Sumatera Utara 26 dalam penelitian ini adalah Fiscal Stress X 1 , dan The Allocation of Expenditure Responsibilities X 2 , sedangkan variabel dependennya State and Local Governments. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah six separate pooled, cross-sectional, time series models dan populasi dalam penelitian ini adalah 47 negara bagian periode 1980 sampai 2005. Hasil penelitian adalah Pertama, telah menunjukkan bahwa, secara umum, negara bagian dan lokal sektor publik cenderung menjadi lebih desentralisasi ketika pemerintah negara berada dalam kondisi fiskal sulit. Dalam hal fungsional kategori pengeluaran, negara saham perkembangan, keselamatan publik, dan belanja alokasional berkurang karena pemerintah negara menyesuaikan diri dengan kesulitan fiskal. Namun, kondisi fiskal negara-tingkat tidak memiliki efek sistematis pada peran negara dalam pengeluaran redistributif dan pendidikan lokal pembiayaan. Kontribusi kedua adalah penggunaan tiga perspektif untuk menjelaskan antar pemerintah yang dimensi stres fiskal. Hasil penelitian ini memberikan dukungan untuk federalisme fiskal dan model organisasi kendur fiskal, tetapi tidak untuk perspektif kelompok politik atau kepentingan. 6. Purnama 2014, judul penelitian adalah Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA, dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah Periode 2012-2013. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi Umum Universitas Sumatera Utara 27 X 1 , Pendapatan Asli Daerah X 2 , Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran X 3 , Luas Wilayah X 4 , sedangkan variabel dependennya adalah Belanja Modal Y. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh dan populasi dalam penelitian ini adalah kabupatenkota di lingkup Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 29 Pemerintah kabupaten dan 6 Pemerintah kota. Hasil penelitian adalah DAU dan Luas Wilayah tidak mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal. Sedangkan PAD dan SiLPA mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Penelitian Judul Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian 1 Syahfitri 2009 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, dan, Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara Variabel independen: Pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU Variabel dependen: Belanja Modal Secara parsial Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal. Sedangkan, PDRB dan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan PDRB, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh signifikan positih terhadap Belanja Modal. 2 Putro 2011 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Variabel independen: pertumbuhan DAU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Universitas Sumatera Utara 28 Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada KabupatenKot di Provinsi Jawa Tengah ekonomi, PAD, DAU Variabel dependen: belanja modal pengalokasian anggaran belanja modal, Sedangkan pertumbuhan ekonomi dan PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal 3 Wandira 2013 Pengaruh, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil DBH terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Pada Pemerintah Provinsi se Indonesia tahun 2012 Variabel Independen: Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum,Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil. Variabel Dependen: Belanja Modal Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel PAD terhadap Belanja Modal. Sedangkan DAU, DAK, dan DBH terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan PAD, DAU, DAK, dan DBH berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. 4 Bradley T. Ewing, James E. Payne Government Revenue- Expenditure Nexus: Evidence from Latin America Variabel Independen: Revenue and Expenditure Variabel dependen: Evidence from Latin America Dalam kasus Chile dan Paraguay kami menemukan bukti bi- directional kausalitas antara pendapatan dan pengeluaran yang memberikan dukungan untuk hipotesis sinkronisasi fiskal. Dalam skenario ini otoritas fiskal dari Chile dan Paraguay harus mencoba untuk meningkatkan pendapatan dan memotong pengeluaran secara bersamaan dalam rangka untuk mengendalikan defisit anggaran mereka masing-masing. Untuk Kolombia, Ekuador, dan Guatemala kita Universitas Sumatera Utara 29 menemukan bukti casuality dari pendapatan untuk pengeluaran sehingga mendukung hipotesis pajak pembelanjaan. Dalam skenario ini otoritas fiskal Kolombia, Ekuador, dan Guatemala harus memusatkan perhatian pada pendapatan menyesuaikan untuk mengontrol pengeluaran dan ukuran defisit anggaran 5 Benedict Salazar Jimenez 2009 Fiscal Stress and the Allocation of Expenditure Responsibilities between State and Local Governments: An Exploratory Study Varabel Independen: Fiscal Stress anda The Allocation of Expenditure Responsibilities Variabel Dependen: State and Local Government Pertama, telah menunjukkan bahwa, secara umum, negara bagian dan lokal sektor publik cenderung menjadi lebih desentralisasi ketika pemerintah negara berada dalam kondisi fiskal sulit. Dalam hal fungsional kategori pengeluaran, negara saham perkembangan, keselamatan publik, dan belanja alokasional berkurang karena pemerintah negara menyesuaikan diri dengan kesulitan fiskal. Namun, kondisi fiskal negara-tingkat tidak memiliki efek sistematis pada peran negara dalam pengeluaran redistributif dan pendidikan lokal pembiayaan. Kontribusi kedua adalah penggunaan tiga perspektif untuk menjelaskan antar pemerintah yang Universitas Sumatera Utara 30 dimensi stres fiskal. Hasil penelitian ini memberikan dukungan untuk federalisme fiskal dan model organisasi kendur fiskal, tetapi tidak untuk perspektif kelompok politik atau kepentingan. 6 Purnama 2014 Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA, dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah Periode 2012-2013 Variabel Independen: Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA, dan Luas Wilayah Variabel Dependen: Belanja Modal Hasil analisis yang diperoleh bahwa PAD dan Luas Wilayah mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal. Sedangakan DAU dan SiLPA tidak mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Syahfitri 2009 adalah terletak pada sampel penelitian yang dilakukan dimana sampel penelitian dilakukan Syahfitri sebanyak 22 kabupaten dan 7 kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan periode penelitian tahun 2004-2006. Penelitian yang dilakukan Putro 2011 menggunakan objek penelitian di kabupatenkota Provinsi Jawa Tengah dengan periode penelitian tahun 2006-2008. Penelitian yang dilakukan Wandira 2013 menggunakan objek penelitian Provinsi se-Indonesia yang terdiri dari 33 Provinsi tahun 2012. Penelitian yang dilakukan Bradley T. Ewing, James E. Payne menggunakan objek penelitian dari data tahunan Chile 1954-1993, Colombia 1950-1993, Ecuador 1951-1994, Guatemala 1958-1994, Universitas Sumatera Utara 31 and Paraguay 1958-1993. Penelitian yang dilakukan Benedict Salazar Jimenez 2009 menggunakan objek penelitian di 47 negara bagian periode 1980 sampai 2005. Penelitian yang dilakukan Purnama 2014 menggunakan objek penelitian di kabupatenkota Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 29 kabupaten dan 6 kota. Penelitian ini menambah variabel dana bagi hasil dan sisa lebih pembiayaan anggaran pada variabel independennya, sedangkan dana alokasi khusus dari penelitian Situngkir 2009 dan daerah yang diteliti juga berbeda. Sehingga perbedaan dari penelitian terdahulu menggunakan variabel sisa lebih pembiayaan anggaran, pendapata asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil sebagai variabel independennya. Universitas Sumatera Utara 32

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum, Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Perkapita

0 52 113

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12