12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah menurut Ketentuan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD menurut Asas Otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah
lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
2.1.2 Keuangan Daerah
Kaho dalam Munir et al 2004 : 36 menyatakan bahwa “salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah faktor keuangan
yang baik”. Istilah keuangan disini mengandung arti bahwa setiap hak yang berhubungan dengan masalah uang, antara lain berupa sumber pendapatan, jumlah
uang yang cukup, dan pengelolaan keuangan sesuai dengan tujuan dan peraturan yang berlaku. Hal ini untuk menghindari penyelewengan kekuasaan masalah
keuangan oleh pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
13
Menurut Yani 2008 : 348 pengelolaan keuangan daerah adalah “keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah”. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh pemerintah daerah tentunya tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya pengelolaan keuangan yang baik juga. Menurut Munir et al 2004 : 36, “kemampuan keuangan dan anggaran
daerah pada dasarnya adalah kemampuan dari pemerintah daerah dalam meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerahnya”. Disini akan lebih
mengarah pada aspek kemandirian dalam bidang keuangan, yang biasanya diukur dengan desentralisasi fiskal atau otonomi fiskal daerah, yang dapat diketahui
melalui perhitungan kontribusi PAD terhadap total APBD serta kontribusi sumbangan dan bantuan terhadap total APBD.
Keuangan dan anggaran daerah merupakan alat fiskal pemerintah daerah, adalah bagian integral dari keuangan negara. Oleh karena itu pengalokasian
sumber keuangan diperuntukkan bagi pemerataan pembangunan sekaligus menciptakan stabilitas ekonomi daerah, sehingga peranan keuangan dan anggaran
daerah akan semakin penting disamping keterbatasan pendapatan asli daerah dalam mengimbangi perolehan dana dari pemerintah pusat, tetapi juga
dikarenakan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi daerah dalam mengakomodir potensi serta pemecahannya, yang membutuhkan peran aktif
masyarakat daerah secara keseluruhan Munir et al, 2004 : 36. Bentuk peran aktif masyarakat ini dapat melalui kesadaran membayar pajak, retribusi, serta turut
Universitas Sumatera Utara
14
mendukung dan memberi sumbangsih pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
2.1.3 APBD