Korelasi Pengembangan Karir dengan Work Family Conflict Nilai Empirik dan Hipotetik

Berdasarkan tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa nilai p = 0.000 yang berarti bahwa nilai p 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara pengembangan karir dengan work family conflict. Sesuai dengan hasil uji asumsi di atas, diperoleh bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal dan linier, sehingga dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan statistik. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotes dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.

3. Hasil Utama Penelitian

a. Korelasi Pengembangan Karir dengan Work Family Conflict

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hubungan negatif antara pengembangan karir dengan work family conflict yang diperoleh dengan teknik analisis pearson product moment dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 version for windows . Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien korelasi r sebesar -0.413 dengan nilai p = 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengembangan karir dengan work family conflict. Selanjutnya, aspek-aspek pengembangan karir juga berkorelasi secara signifikan dengan work family conflict. Hasil keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Table 56. Ringkasan Korelasi Pearson Variabel Bebas Work Family Conflict Peran Perusahaan -0.237 Peran Karyawan -0.463 Peran Manajer -0.435 Berdasarkan tabel 16 di atas diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara work family conflict dengan peran perusahaan sebesar -0.237, dengan peran karyawan sebesar -0.463, dan peran manajer sebesar -0.435.

b. Nilai Empirik dan Hipotetik

1 Nilai Empirik dan Hipotetik Pengembangan Karir Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan karir dari subjek penelitian, oleh karena itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa skala pengembangan karir. Setelah dilakukan uji reliabilitas dan validitas konstrak, terdapat 16 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang skor 1 – 5 sehingga dihasilkan skor minimum 16 dan skor maksimum sebesar 80. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 80 dan skor minimum 34. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik pengembangan karir dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 17. Perbandingan Mean Empirik dan Hipotetik Pengembangan Karir Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Pengembangan Karir 34 80 61.72 7.28 16 80 48 10.67 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 20 di atas, dapat diketahui bahwa mean empirik pengembangan karir sebesar 61.72 dengan standar deviasi sebesar 7.28 dan mean hipotetik sebesar 48 dengan standar deviasi sebesar 10.67. Jika dilihat dari perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik dengan selisih sebesar 13.72. Hasil ini menunjukkan bahwa pengembangan karir subjek penelitian tergolong pada kategori positif. 2 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Work Family Conflict Setelah dilakukan uji reliabilitas dan validitas konstrak pada skala work family conflict, maka diperoleh 24 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisis dengan rentang skor 1 – 5 sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 24 dan skor maksimum sebesar 120. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor minimum sebesar 24 dan total skor maksimum sebesar 85. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik work family conflict dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 18. Perbandingan Mean Empirik dan Hipotetik Work Family Conflict Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Work Family Conflict 24 85 48.80 11.24 24 120 72 16 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 21 di atas, dapat diketahui bahwa mean empirik work family conflict sebesar 48.80 dengan standar deviasi sebesar 10.17 dan mean hipotetik sebesar 72 dengan standar deviasi sebesar 16. Jika dilihat dari perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih kecil dari pada mean hipotetik dengan selisih sebesar 23.20. Hasil ini menunjukkan bahwa work family conflict subjek penelitian tergolong pada kategori rendah.

c. Kategorisasi Pengembangan Karir