Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan aplikasi SPSS reliability analysis
sehingga didapatkan koefisien aitem total yang telah dikoreksi dan koefisien tersebut merupakan statistik daya beda aitem yang lebih akurat Azwar,
2005.
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur
yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2005. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
cronbach’s alpha coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan
tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis Azwar, 2005. Penghitungan koefisien
reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows
.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
1. Skala Work Family Conflict
Hasil analisis skala work family conflict menunjukkan bahwa dari 40 aitem terdapat 26 aitem yang memiliki daya beda aitem yang tinggi. Ada 14 aitem yang
gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0.3 yaitu aitem nomor
Universitas Sumatera Utara
4,5,10,11,12,14,15,16,20,26,31,34,38, dan 40. Koefisien korelasi total bergerak dari 0.305 sampai 0.650. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha
diperoleh hasil r
xx
= 0.907 yang berarti tingkat reliabilitas skala ini tinggi. Hasil analisis faktor skala work family conflict menunjukkan bahwa pada
dimensi time-based conflict terdapat 1 aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya di bawah 0.5 yaitu aitem nomor 9 sehingga diperoleh 6 aitem dengan
nilai KMO sebesar 0.591, nilai MSA bergerak dari 0.533 sampai 0.717, dan nilai faktor loading bergerak dari 0.511 sampai 0.9191, yaitu aitem nomor 1,2,8,18,23,
dan 33. Selanjutnya pada dimensi strain-based conflict, tidak ada aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya lebih besar dari 0.5. sehingga diperoleh 6
aitem dengan nilai KMO sebesar 0.792, nilai MSA bergerak dari 0.751 sampai 0.844, dan nilai faktor loading bergerak dari 0.430 sampai 0.806, yaitu aitem
nomor 3,7,13,24,25, dan 32. Pada dimensi behavior-based conflict juga tidak terdapat aitem yang gugur
karena faktor loadingnya di atas 0.5. Dengan demikian terdapat 7 aitem dengan nilai KMO sebesar 0.707, nilai MSA bergerak dari 0.664 sampai 0.783 dan nilai
faktor loading bergerak dari 0.585 sampai 0.839, yaitu aitem nomor 17,21,22,28,29,35, dan 39. Sementara itu pada dimensi energy-based conflict,
terdapat 1 aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya di bawah 0.5 yaitu aitem nomor 19. Dengan demikian ada 5 aitem yang memiliki nilai KMO sebesar
0.749, nilai MSA bergerak dari 0.706 sampai 0.803, sedangkan nilai faktor loading bergerak dari 0.619 sampai 0.767, yaitu aitem nomor 6, 27, 30, 36, dan
37.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini disajikan Tabel 3 yang berisi distribusi aitem-aitem skala work family conflict
setelah uji coba:
Tabel 3. Blueprint Distribusi Aitem dalam Skala Work Family Conflict Setelah Uji Coba
Komponen Objek Sikap Komponen Sikap
Total Aitem
Mendukung Tidak
Mendukung Time-based conflict
1,2,8,23 18,33
6 25
Strain-based conflict 3,7, 24,25,32
13 6
25 Behavior-based conflict
28,29,35,39 17,21,22
7 29
Energy-based conflict 6,27,30,36,37
- 5
21 Total Aitem
24 100
2. Skala Pengembangan Karir Hasil analisis skala pengembangan karir menunjukkan bahwa dari 32
aitem terdapat 16 aitem yang memiliki daya beda aitem yang tinggi. Hasil uji reliabilitas terdapat 6 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0.3
yaitu aitem nomor 1, 3, 13, 18, 22, dan 26. Koefisien korelasi total bergerak dari 0.425 sampai 0.714. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha
diperoleh hasil r
xx
= 0.898 yang berarti tingkat reliabilitas skala ini tinggi. Hasil analisis faktor skala pengembangan karir menunjukkan bahwa pada
dimensi peran karyawan, tidak ada aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya di atas 0.5. Dengan demikian diperoleh 4 aitem dengan nilai KMO
sebesar 0.616, nilai MSA bergerak dari 0.588 sampai 0.684, dan nilai faktor loading bergerak dari 0.588 sampai 0.672, yaitu aitem nomor 2, 8, 9, dan 10. Pada
dimensi peran manajer, terdapat 4 aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya lebih kecil dari 0.5. Dengan demikian diperoleh 6 aitem dengan nilai
KMO sebesar 0.801, nilai MSA bergerak dari 0.780 sampai 0.885, dan nilai faktor
Universitas Sumatera Utara
loading bergerak dari 0.587 sampai 0.772. aitem-aitem tersebut adalah aitem nomor 5, 7, 20, 27, 29, dan 31.
Pada dimensi peran perusahaan, terdapat 6 aitem yang gugur karena nilai faktor loadingnya di bawah 0.5. Dengan demikian diperoleh 6 aitem dengan nilai
KMO 0.793, nilai MSA bergerak dari 0.730 sampai 0.853, dan nilai faktor loading bergerak dari 0.528 sampai 0.822. aitem-aitem tersebut adalah aitem nomor 6, 11,
12, 28, 30, dan 32. Berikut ini disajikan Tabel 4 yang berisi distribusi aitem-aitem skala
pengembangan karir setelah uji coba:
Tabel 4. Blueprint Distribusi Aitem dalam Skala Pengembangan Karir Setelah Uji Coba
Komponen Objek Sikap
Komponen Sikap Total
Aitem Mendukung
Tidak Mendukung
Peran Karyawan 2,8,9
10 4
25 Peran Perusahaan
5,7,20,27,29,31 -
6 37.5
Peran Manajer 6,11,12,28,30,32
- 6
37.5 Total Aitem
16 100
G. Prosedur Penelitian