Kewenangan Wajib, SPM dan pelayananprogram essensial

NO JENIS PELAYANAN NO INDIKATOR KETERANGAN Draft revisi daftar SPM 1 Pelayanan kesehatan ibu dan anak 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 2 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 3 Ibu hamil resiko tinggi yang ditangani 4 Cakupan kunjungan bayi dan balita 5 Cakupan peserta aktif KB 6 Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun 7 DesaKelurahan Universal Child Immunization UCI 8 Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus 9 Neonatal resiko tinggikomplikasi yang ditangani 10 Skrining anak prasekolah, siswa SD, SMP , SMA, dan setingkat 2 Pelayanan keperawatan 11 Cakupan Rawat Jalan 12 Cakupan rawat Inap 13 Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat 15 Balita gizi buruk mendapat perawatan 3 Pelayanan gizi masyarakat 14 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6 24 bulan keluarga miskin 16 Balita yang naik berat badannya 17 Kecamatan Bebas rawan Gizi 20 Penemuan dan Kesembuhan Penderita TBC BTA Positif 21 Penemuan Penderita Pneumonia 22 Penderita DBD yang ditangani 23 Penderita Diare yang Ditangani 26 Bayi yang mendapat ASI-Eksklusif 27 Desa dengan garam beryodium baik 28 Posyandu Purnama 29 Upaya Penyuluhan NAPZA oleh petugas kesehatan. 4 Penyelenggaraan penyelidikan epidemilogi, dan penanggulangan KLB dan Gizi 18 DesaKelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam 5 Pencegahan dan pemberantasan penyakit 19 Acute Flacid Paralysis AFP rate per 100.000 penduduk 15 tahun sebesar ? 2 6 Pelayanan Penyehatan Sarana Air Bersih dan Sanitasi dasar 24 Sarana air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan di lingkungan pemukiman 7 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 25 Rumah Tangga Sehat 8 Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 30 Ketersediaan Obat esensial dan generic sesuai kebutuhan Termasuk cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe Termasuk Bumil resti yang dirujuk Termasuk kunjungan neonatus, cakupan BBLR yang ditangani Termasuk Acute Flacid Paralysis AFP Sumber data : pelaporan yang ada. Alternatif indicator berupa input Termasuk Balita BGM, cakupan Deteksi Dini Tumbuh kembang Balita Ditentukan oleh Dit. P2PL untuk indicator yang lebih jelas Pilih Purnama atau aktif. Tidak dikelompokkan ke Promkes Termasuk KLB Gizi Termasuk Tempat Umum yang memenuhi syarat Termasuk penulisan resep obat generic Beberapa negara lain dan badan internasional seperti WHO dan Bank Dunia menyarankan penggunaan konsep program atau pelayanan essensial, yaitu progam atau pelayanan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 mengenai sejumlah besar penduduk, seperti terlihat dari angka prevalens kejadiannya 14 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Essential Public Health program Essential clinical services Tabel-2. Daftar programpelayanan kesehatan essensial yang disarankan 1. EPI Plus immunisasi 1. Pegobatan the 2. Usaha Kesehatan Sekolah UKS 2. MTBS Manajemen Terpadu Balita 3. Pengendalian tembakau dan alkohol Sakit 4. KIE kesehatan, KB dan gizi 3. ANC dan pertolongan persalinan 5. Pengendalian vektor 4. Keluarga Berencana KB 6. Pencegahan Penyakit Menular 5. Pengobatan PMS Seksual PMS 6. Pengobatan infeksi trauma minor 7. Surveilans 7. Pengobatan paliatif untuk nyeri 2 dampaknya besar, misalnya Case Fatality Rate CFR yang tinggi, meyebabkan tingginya kehilangan waktu produktif yang diukur dengan DALY Dissability Adjusted Life Years dan menyebabkan mutu SDM menurun 3 intervensi tersebut cost effective Berikut ini disampaikan beberapa contoh pelayanan essensial yang disarankan: Sumber: World Development Report 1993: Investing in Health. World Bank 1993. Sebagai contoh, berikut ini disampaikan daftar pelayanan dan program yang oleh WHO digolongkan sebagai intervensi yang cost effective dan oleh karenanya perlu diberikan prioritas dalam perencanaan kesehatan. 15 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Tabel-3. Pelayanan esensial rekomendasi WHO Prioritas masalahintervensi Target 2015 Prioritas masalahintervensi Target 2015 1 Tb 2 Malaria 1 Pengobatan 2 Pencegahan 3 HIVAIDS 1 Pencegahan 2 Perawatan kasus 4 Immunisasi 1 BCGDPTOPV 2 Hb 3 Campak Macroeconomic and health, 2000 70 70 70 80 70 90 5 6 7 MTBS 1 ISPA 2 Diare KIA 1 ANC 2 Persalinan dg nakes Pengendalian konsumsi rokok 1 Kebijakan pajak rokok 2 Pelarangan iklan 3 Penyuluhan masyarakat 80 90 80 Tabel-4. Program kesehatan prioritas dan kebutuhan biayanya di tingkat KabupatenKota Jenis programpelayanan 1. EPI 2. Tb paru 3. Malaria 4. DHF 5. Diarrhea 6. ISPA 7. PMS 8. Pengobatan 9. KIA 10. Gizi 11. UKS 12. PHN 13. KB 14. Air bersihsanitasi 15. MTBS Proyek PHP-II, Jawa Barat dan Sumut, 1999

d. Pemeliharaan kesehatan penduduk miskin

Kebijakan lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan kesehatan daerah adalah pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Hal ini akan tetap relevan dalam 5 - 10 tahun mendatang mengingat besarnya jumlah penduduk miskin 36 - 40 juta pada tahun 2006. Salah satu pertanyaan dalam issue pemeliharaan kesehatan penduduk miskin adalah: pelayanan atau program apa yang perlu dijamin untuk penduduk miskin mengingat keterbatasan sumberdaya? Berapa besar biayanya? Dari mana sumber biayanya? Bagaimana alokasi anggarannya? Secara umum, penduduk miskin juga memerlukan programpelayanan yang bisa dibagi dalam dua kelompok, yaitu 1 pelayanan klinis dan 2 program kesehatan masyarakat. Daftar pelayanan essensial yang disampaikan dimuka dapat dipergunakan sebagai 16 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT pedoman untuk menentukan jenis pelayanan dan program yang perlu dijamin bagi penduduk miskin. Pada tahun 1998, sebagai respons terhadap krisis ekonomi dikawasan Asia Tenggara, pertemuan regional yang diselenggarakan di Tokyo merumuskan 6 kelompokjenis pelayanan yang dianggap essensial untuk penduduk miskin. Penentuan jenis pelayanan program tersebut didasarkan pada pola utilisasi pelayanan tersebut oleh penduduk miskin. 1. Pelayanan KIA dan KB 2. Immunisasi 3. P2M terutama untuk tbc, malaria, DBD 4. Gizi 5. Promosi kesehatan 6. Pelayanan di RS untuk kasus rujukan yang berkaitan dengan KIA dan penyakit menular

2. Pengelolaan Keuangan Daerah

Sejak tahun 2002 Pemerintah mulai menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja, meninggalkan sistem anggaran melalui proses penyusunan DIP untuk anggaran pembangunan dan DIK untuk anggaran rutin. Kedua sistem anggaran ini adalah berbasis mata anggaran line item budget. Pada tahun 2002 dikeluarkan Kep.Mendagri No. 29 yang memuat pedoman penyusunan anggaran berbasis kinerja. Kelompok anggaran dibagi dalam kegiatan a aparatur dan b pelayanan publik. Masing-masing kelompok anggaran tersebut, dibagi lagi menjadi 3 jenis mata anggaran, yaitu 1 belanja administrasi umum, 2 belanja operasional dan pemeliharaan dan 3 belanja barang modal. Tujuan sistem baru ini adalah untuk lebih menjamin bahwa setiap belanja daerah jelas terkait dengan kinerja tertentu yang akan dicapai. Disamping itu, sistem ini juga diharapkan adanya keseimbangan antara belanja aparatur dengan belanja pelayanan publik. Pada tahun 2005, dikeluarkan PP No. 582005 yang kemudian disusul dengan Permendagri No. 132006 sebagai pengganti Kep.Mendagri No. 292002. Ada tiga hal penting dalam PP dan Permendagri tersebut yang perlu diadopsi dalam P2KT versi-4 ini, yaitu tentang a definisi istilah dalam sistem perencanaan dan penganggaran, b sumber pendapatan daerah dan kaitannya dengan keuangan pusat dan c kelompok belanja dalam keuangan daerah. 17 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT a. Definisi istilah dalam sistem perencanaan dan penganggaran Daerah PP No. 582005 dan Permendagri No. 132006 RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah, adalah rencana kerja dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 tahun. SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah perangkat Daerah pada pemerintah Daerah selaku pengguna anggaranbarang. Dinas Kesehatan KabupatenKota adalah salah satu SKPD. RKA SKPD Rencana Kerja dan Anggaran SKPD adalah dokumen perencanaan dan pengganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. KUA Kebijakan Umum APBD adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 satu tahun. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Kegiatan juga merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya sebagai masukan input untuk menghasilkan keluaran output dalam bentuk barangjasa. Input masukan adalah semua sumberdaya yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu kegiatan, yang dapat berupa SDM, barang modal danatau dana. Output keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan program dan kebijakan Target sasaran adalah banyaknya output yang diharapkan dari suatu program Outcome hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output dari kegiatan-kegiatan dalam satu program tertentu. Dalam tabel berikut disampaikan contoh aplikasi istilah-istilah tersebut diatas untuk program kesehatan. 18 Modul Pelatihan P2KT DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kinerja tenaga kesehatan terhadap tingkat kematian pasien rawat inap di RSUP dr.Soebandi Jember -

1 7 80

Pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya insan terhadap peningkatan etos kerja pegawai bank syariah Bukopin cabang melawai

6 31 98

Korelasi budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan sebagai upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit x dan rumah sakit y Tahun 2015

21 175 142

Implementasi pelatihan keterampilan dalam upaya pemberdayaan masyarakat: studi Kasus pelatihan keterampilan di Institut Kemandirian Dompet Duafa Kota Tangerang

1 10 123

Sistem pendidikan dan pelatihan di PT.Pindad (persero) Bandung : Laporan kerja praktek

0 10 12

kesehatan dalam pandangan islam

1 8 18

Efektivitas pelaksanaan pelatihan kerja dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kota Surakarta tahun 2009

1 4 97

3 Anda selalu aktif bertanya kepada peserta pelatihan lain mengenai pengolahan ikan pora-pora ketika pelatihan 4 Anda senang bekerja sama dengan kelompok dalam kegiatan pelatihan 5 Anda setuju dengan pelatihan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan So

0 0 25

5 Tahun 2 Peningkatan kapasitas dan SDM aparatur Terlaksananya pendidikan pelatihan aparatur - 10 Org 15 Org 20 Org 25 Org 70 Org 3 Terlatihnya petani dalam penanganan pasca panen pengolahan hasil pertanian Terlaksananya pelatihan dan Sosialisasi pasca pa

0 0 53

Pusat Pendidikan dan Pelatihan tenaga kesehatan Badan PengemBangan dan PemBerdayaan sdm kesehatan

0 2 204