b. Penentuan tujuan Modul pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam kontek desentralisasi : Modul pelatihan perencanaan dan penganggaran kesehatan terpadu (P2KT) - [BUKU]
Pada diagram diatas disampaikan contoh penggunaan trend kecenderungan masa lalu dalam penentuan tujuan tahun yang akan datang. Dari kinerja tahun-tahun sebelumnya,
bisa dibuat garis linier yang merupakan kecenderungan kenaikan kinerja. Kalau diperkirakan tidak ada hal-hal istimewa yang akan terjadi di tahun mendatang, maka dapat diasumsikan
bahwa target tahun depan yang paling realistis adalah mengikuti trend tahun-tahun sebelumnya.
Namun apabila diperkirakan akan terjadi hal-hal khusus, maka target atau tujuan tahun depan bisa menyimpang dari trend tersebut. Penyimpangan tersebut bisa berupa penurunan
atau kenaikan.
Diagram berikut menjelaskan langkah-langkah untuk menetapkan tujuan target program untuk tahun mendatang.
33
? ?
?
Kinerja
Tahun
00 01
02 03
04 05
06
Penggunaan trend untuk penentuan tujuan tahun yang akan datang
70 60
50 40
30 20
10
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
Pertama, dasar penentuan tujuan untuk tahun mendatang adalah perkiraan tentang keadaan akhir tahun sebelumnya, dengan catatan bahwa tahun yang berjalan adalah menjadi tahun
yang lalu bagi posisi tahun mendatang. Jadi misalnya tujuan target persalinan oleh tenaga terlatih untuk tahun mendatang harus didasarkan pada perkiraan persalinan oleh
tenaga terlatih pada akhir tahun yang sedang berjalan.
Kedua, perlu dipertimbangkan tujuantarget nasional yang akan dicapai untuk tahun mendatang. Angkanya bisa diperoleh dari dokumen RPJM dan hasil Rakerkesnas.
Ketiga, juga perlu dipertimbangkan target tahun mendatang seperti mungkin sudah ditetapkan dalam Renstrakes Daerah.
Dengan tiga informasi tersebut, ditetapkan target program dengan judgment perkiraan. Hasilnya adalah rumusan tujuantarget awal atau sementara.
Selanjutnya, rumusan tujuan awal tersebut perlu ditelaah apakah cukup realistis atau tidak. Ini dapat dinilai dengan melihat a trend kinerja tahun-tahun sebelumnya, b kemungkinan
perubahan mendasar dalam lingkungan internal Dinas KesehatanPuskesmas dan c Kemungkinan perubahan dalam lingkungan eksternal.
Setelah semua itu dipertimbangkan, barulah ditetapkan rumusan tujuan yang sebenarnya yang akan dicapai tahun mendatang.
34
Tujuan target nasional
Target thn yad dlm Rensratekes
Daerah
Keadaan Masalah thn
yll Rumusan awal
tujuan terget thn yad
Trend kinerja masa lalu Faktor internal
Faktor eksternal Rumusan Tujuan
Rumusan akhir
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
2.c. Identifikasi kegiatan Catatan:
Identifikasi kegiatan merujuk pada a rumusan tujuan output program, b rumusan proses dan input program, c rumusan faktor resiko ligkungan, d rumusan faktor
resiko perilaku.
Identifikasi kegiatan sangat penting dalam perencanaan karena kaitannya yang erat dengan perhitungan kebutuhan anggaran. Secara garis besar, kegiatan dalam program kesehatan
dapat dibagi lima, yaitu:
1. Kegiatan pelayanan individu a. penemuan kasus case finding
b. pengobatan kasus case treatment 2. Kegiatan pelayanan masyarakat
a. kegiatan intervensi terhadap faktor resiko lingkungan b. kegiatan intervensi terhadap faktor resiko perilaku
c. kegiatan mobilisasi sosial kemitraan
3. Kegiatan manajemen untuk mendukung 1 dan 2 , termasuk misalnya sistem informasi, monitoring, supervisi, koordinasi, dll.
4. Kegiatan pengembanganpeningkatan kapasitas untuk 1, 2 dan 3, yaitu kegiatan untuk memelihara kapasitas program dan mengembangkan kapasitas program. Termasuk
disini kegiatan pelatihan, pembelian alat, penambahan fasilitas, pengadaan kenderaan, dll.
Untuk keperlukan penyusunan anggaran berbasis kinerja, kegiatan-kegiatan program tersebut diatas dibagi dua kelompok kegiatan, yaitu:
1 Kegiatang langsung: a. Pelayanan individu:
a.1. Temuan kasus b.2. Pengobatan
c.3. Kegiatan Pengembangan b. Pelayanan masyaralat:
b.1. Intervensi lingkungan b.2. Intervensi perilaku
b.3. Mobilisasi masyarakat dan peran serta b.4. Kegiatan Pengembangan
35
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
Agar lebih lengkap, sewaktu merumuskan kegiatan program, perlu dilihat pedoman standar yang sudah baku seperti yang dipersiapkan oleh Depkes RIWHO, Unicef, dll. Beberapa
contoh pedoman baku misalnya:
1 pedoman MTBS 2 pedoman Gebrak Malaria
3 pedoman Tb-DOTS 4 pedoman program immunisasi
5 pedoman program gizi 6 dll
Dalam identifikasi kegiatan ini, langsung dilakukan identifikasi pelaku potensial fihak yang diperkirakan mampu dan sesuai untuk melakukan kegiatan tersebut. Ini bisa dilakukan
dengan menggunakan matriks seperti berikut:
36 2 Kegiatang tidak langsung:
a. Kegiatan rutin perencanaan, monitoring, supervisi, evaluasi,dll b. Kegiatan pengembangan
IDENTIFIKASI PERUMUSAN KEGIATAN
Kegiatan langsung Kegiatan tak langsung
Pengembangan investasi
Kegiatan Manajemen
Pengembangan investasi
Pengembangan investasi
Pelayanan individu
a. Temuan kasus b. Pengobatan
Tujuan outcome Tujuan output
Kegiatan di masyarakat
a. Intervensi lingk. b. Intervensi perilaku
c. Mobilisasi sosial
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
Semua kegiatan yang akan dilakukan oleh sektor kesehatan selanjutnya diuraikan dalam rencana operasional dan kemudian juga diterjemahkan dalam rencana anggaran.
Sedangkan untuk semua kegiatan yang dapat dan perlu dilakukan oleh sektor lain, swasta dan masyarakat, Dinas Kesehatan perlu melakukn mobilisasi kemitraan dan advocacy.
2.d. Penyusunan rencana operasional
Dari hasil analisis sebelumnya, kemudian disusun rencana operasional yang isinya adalah sebagai berikut:
1. daftar kegiatan 2. output masing-masing kegiatan tersebut
3. lokasitempat kegiatan 4. jadwal pelaksanaannya mulai dan berakhir
5. penanggung jawab pelaksana kegiatan tersebut perorangan atau unit organisasi
Dalam menyusun jadwal kegiatan, harus diperhatikan keterkaitan dan ketergantungan antara kegiatan.
Rangkuman jadwal kegiatan dalam satu tahun dapat disampaikan dalam bentuk Gant Chart
2.e. Integrasi rencana
Setelah selesai, perlu dillihat kembali apakah ada dari rencana kegiatan tersebut yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lain dalam program yang bersangkutan atau dengan
kegiatan dari program lain. Lihat juga uraian teoretis tentang arti keterpaduan.
Dalam melakukan integrasi kegiatan ini, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
37
No Kegiatan
Oleh sektor kesehatan
Pelaksanaan oleh fihaksektor lain Sektor lain
SwastaLSM Masy dll
1 2
3 4
5 6
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
1. Apakah antara kegiatan yang berbeda ada kesamaan sasaran kesamaan populasi dan kesamaan wilayahlokasi
2. Apakah antara kegiatan yang berbeda ada kesamaan jadwal 3. Apakah antara kegiatan yang berbeda ada kesamaan output kegiatan
Apabila ada kesamaan, lakukan analisis apakah kegiatan tersebut dapat diintegrasikan dalam satu program.
Untuk integrasi kegiatan lintas program, secara teoretis kemungkinan integrasi umumnya terdapat pada kegiatan penunjang kegiatan tidak langsung, yaitu :
b kelompok kegiatan manajemen dan c kelompok kegiatan pengembangan.
Artinya ada kemungkinan kegiatan manajemen dan kegiatan penunjang yang sekaligus bermanfaat untuk program yang berbeda-beda. Supervisi, sistem informasi, pelatihan, dan
pengadaan alat adalah contoh kegiatan manajemen dan pengembangan yang mungkin diintegrasikan untuk beberapa program kesehatan yang berbeda.
Kalau ditemukan kemungkinan integrasi kegiatan, maka rencana kegiatan untuk program bersangkutan perlu dirubah. Pastikan bahwa kegiatan tersebut dialihkan ke program lain.
38
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
Dalam diatas diperlihatkan bahwa secara garis besar, ada empat langkah utama dalam penysunan rencana program terpadu, yaitu sebagai berikut:
1. Analisis situasi 2. Penetapan tujuan
3. Identifikasi kegiatan 4. Penyusunan rencana operasional
Hasil analisis situasi dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan besaran tujuan. Ada dua jenis tujuan, yaitu:
1. Tujuan yang berkaitan dengan outcome, misalnya menurunkan morbiditas prevalens dan insidens dan menurunkan mortalitas
39
RINGKASAN: Saling keterkaitan antara langkah-langkah perencanaan terpadu
Semua langkah-langkah penyusunan rencana seperti telah disampaikan dimuka dapat diringkaskan seperti diagram berikut ini.
Analisis situasi Penetapan tujuan
Identifikasi kegiatan
1. Besaran masalah 2. Kinerja program
a. Output program b. Proses program
c. Input program 3. Resiko lingk.
4. Resiko perilaku Tujuan output
Tujuan outcome
1.Case findingTh 4.Kegiatan Mgt.
2.Intervensi lingk 3.Intervensi prlaku
4.Mobilisasi sosial 5.Kegiatan pengembang-
aninnovatif Rencana operasional
Rencana operasional
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
2. Tujuan yang berkaitan dengan output program, misalnya meningkatkan temuan kasus dan pengobatan, meningkatkan cakupan immunisasi, meningkatkan cakupan
penimbangan bayi, dll.
Hasil analisis situasi dan perumusan tujuan dipergunakan sebagai dasar dalam penentuan atau identifikasi kegiatan. Secara garis besar ada dua kelompok kegiatan, yaitu:
1. kegiatan langsung, yang terdiri dari 3 jenis sub-kegiatan yaitu: a. penemuan kasus dan pengobatan
b. intervensi terhadap faktor lingkungan c. intervensi terhadap faktor perilaku
2. kegiatan tidak langsung, yaitu: kegiatan manajemen untuk menunjang ke tiga kegiatan langsung tersebut diatas
3. kegiatan pengembangan dan innovatif untuk menunjang kegiatan langsung maupun kegiataan manajemen
40
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
Pokok Bahasan III PENYUSUNAN ANGGARAN TERPADU BERBASIS KINERJA