Proses dan jadwal perencanaan kesehatan tahunan

Dalam tabel diatas disampaikan tiga area analisis situasi Situasi kesehatan, Evaluasi kinerja program dan Analisis kebijakan. Disampaikan juga daftar bahan-bahan yang perlu ditelaah untuk merumuskan hasil analisis situasi tersebut. Analisis situasi ini seluruhnya harus sudah selesai dalam bulan Januari. 2 Rapat kerja Perencanaan I Rapat kerja Perencanaan pertama dilakukan dalam bulan Januari. Rapat kerja ini melibatkan semua unit dibawah Dinkes: - Ka.Bag. Tata Usaha dan Ka.Sub.Bag - Ka.Sub.Din Ka.Bid. dan Ka.Sie - Ka.Puskesmas dan Tim Perencanaan Puskesmas, - RSUD. - Sedapat mungkin Bappeda dan Dinas Kesra diundang dalam rapat ini. - Demikian pula, provider swasta, LSM kesehatan, profesi dll. Dalam rapat kerja ini Dinkes menyampaikan kebijakan kesehatan, pencapaian program sampai saat sekarang, gap yang ada tidak tercapainya target program serta hambatan yang dihadapi. Fihak-fihak yang diundang diminta masukannya untuk rencana tahun mendatang. Selain itu, Dinkes juga menyampaikan target-target kabupaten yang harus dicapai. Dalam rapat ini perlu juga disampaikan progam mana yang perlu dipacu kinerjanya dan Puskesmas mana yang juga perlu dipacu kinerjanya untuk program tersebut. 22 Bahan - Data demografi - Laporan program - Kebijakan pembangunan - Laporan pelayanan nasional - Profil kesehatan - Renstrakes daerah - Hasil analisis Susenas - Data dan informasi lain yg - dll penting utk perencanaan kesehatan misalnya kegiatan sektor lain yg berdampak thd kesehatan Hasil - Prevalens - Apakah target program - Rumusan prioritas masalah analisis - Insidens tercapai? kesehatan - Jumlah kasus sakitlmati - Program apa yg targetnya - Prioritas intervensi kesehatan - Faktor resiko perilaku belum tercapai dan di - Prioritas sasaran pembangunan - Faktor resiko lingkungan kecamatan mana ? kesehatan misalnya penduduk miskin, kesehatan anak pra- dan sekolah Analisis situasi kesehatan Evaluasi kinerja th yll Analisis kebijakan kesehatan Analisis situasi DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Dalam Rapat Kerja Perencanaan ini hendaknya sudah disepakai target-target program yang harus dicapai oleh masing-masing Puskesmas, dalam rangka mencapai target KabupatenKota. Target-target tersebut bisa berbeda antara Puskesmas, tergantung pada kinerja Puskesmas bersangkutan pada tahun yang lalu. Agar tidak terjadi tumpang tindih usulan antar Dinas Kesehatan dan Puskesmas harus disepakati pula jenis kegiatan apa dari setiap program yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas dan kegiatan yang bagaimana akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan. Sebagai contoh : 1. Kegiatan pelayanan individu seperti case finding, treatment merupakan jenis kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas. 2. Kegiatan ke masyarakat seperti Surveilance lintas wilayah kerja , foging yang merupakan kegiatan dalam dan lintas wilayah kerja Puskesmas harus dikerjakan oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan abatisasinya dikerjakan oleh Puskesmas. 3. Kegiatan pengembanganinvestasi seperti pembelian alat-alat kesehatan, rehab fisik Puskesmas, cetak leaflet, Pelatihan Guru UKS, Pelatihan Kader Posyandu diusulkan oleh Puskesmas tapi pelaksananya oleh Dinas Kesehatan. 4. Kegiatan Manajemen yang sifatnya lintas wilayah seperti rapat Lintas Program dan Lintas Sektor, dan Supervisi dikerjakan oleh Dinas Kesehatan . 5. Mobilisasi peran serta masyarakat bila lintas wilayah kerja Puskesmas pelaksananya oleh Dinas Kesehatan. Kriteria yang berkaitan dengan prinsip efisiensi dan efektif harus menjadi pertimbangan dalam pembagian pelaksanaan kegiatan. 3 Perencanan tahunan oleh Puskesmas dan Unit-unit Dinkes Setelah rapat kerja pertama, Puskesmas dan Unit-unit Dinkes diminta menyusun rencana kerja tahunan RKT masing-masing. Isi RKT tersebut paling tidak adalah sebagai berikut: a. Target yang akan dicapai tahun depan b. Kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut c. Jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut d. Tambahan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dana, tenaga, sarana Penyusunan RKT oleh masing-masing unit tersebut dilakukan dalam bulan Januari setelah Rapat Perencanaan I sampai bulan Pebruari. 23 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Khusus untuk Puskesmas, dalam menyusun RKT perlu mengakomodir hasil Musrenbang Kecamatan, yaitu usul-usul dari masyarakat untuk program kesehatan di kecamatan bersangkutan. Rencana usulan kegiatan Puskesmas yang dituangkan dalam sebuah dokumen rencana kerja tahunan Puskesmas harus didasarkan pada sebuah fakta dilapangan, berorientasi pada masalah dan kebutuhan masyarakat setempat dan tidak semata mata memenuhi kebutuhan program . Untuk memenuhi persyaratan tersebut Kepala Puskesmas beserta stafnya harus melaksanakan langkah-langkah penyusunan usulan kegiatan yang dapat berpedoman pada Kep.Men.Kes.RI No.128 2004. Langkah pertama untuk upaya kesehatan wajib Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan yang harus dilakukan adalah memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik nasional maupun daerah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan para Ka.Sub.Din Ka.Bid,, melakukan analisis situasi masalah melalui kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Untuk upaya kesehatan pengembangan yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi upaya kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan oleh Puskesmas. Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya masalah kesehatan yang terkait dengan upaya kesehatan pengembangan. Usulan tersebut dituangkan dalam sebuah matriks Gantt Chart yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan volume, waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan., seperti contoh di bawah ini : 24 Contoh Gantt Chart Usulan Kegiatan RUK No Upaya Puskesmas Keg Tujuan Sasaran Target Waktu Vol Keg Hasil yg diharapkan DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Langkah ke dua Puskesmas mengajukan rencana usulan kegiatan tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota untuk mendapat persetujuan pembiayaannya. Dalam pengajuan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan kaitannya dengan upaya mendukung Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu P2KT tingkat KabupatenKota, dapat dilakukan melalui Rapat Kerja Perencanaan ke II 4 Rapat Kerja Perencanaan II Rapat Kerja Perencanaan II ini dilaksanakan pada akhir Pebruari atau Awal Maret, yaitu sebelum Musrenbang KabupatenKota dilaksanakan. Dalam rapat ini unit-unit Dinkes dan Puskesmas menyampaikan RKT yang sudah disusunnya dengan cara presentasi atau desk programer Puskesmas dengan programer Dinas Kesehatan. Hal yang harus diperhatikan oleh para programer Dinas Kesehatan dan Puskesmas pada saat desk adalah : 1. Dalam menerima usulan kegiatan Puskesmas , programer Dinas Kesehatan harus memperhatikan latar belakang rencana usulan tersebut analisis situasi, dan Puskesmas dalam memberikan rencana usulannya harus disertai dengan data pendukungnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pencoretan usulan oleh programer Dinas kesehatan apabila pagu anggaran dari APBD tidak sesuai dengan jumlah yang diusulkan. 2. Apabila pagu anggaran bersumber APBD KabupatenKota tidak sesuai dengan jumlah yang diusulkan, sebaiknya programer Dinas Kesehatan atau Bina Program melakukan langkah penyesuaian volume kegiatan terlebih dahulu sebelum pencoretan usulan kegiatan. Atau mengalihkan pembiayaannya ke sumber anggaran lain seperti APBD Propinsi, DAK, APBN Dekon dll. 3. Kewajiban Puskesmas bila sudah pasti akan melaksanakan kegiatan yang sudah disetujui oleh Dinas Kesehatan, harus segera membuat rencana pelaksanaan kegiatannya, seperti contoh di bawah ini: 25 Contoh Gantt Chart Rencana Pelaksanaan POA Upaya kesehatan .............................................. No Keg Sasaran Target Vol Keg Rincian Pelaksan aan Lokasi Pelaks Tenaga Pelaks Jadwal Kebutuhan pelaksanaan DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Tujuan Rapat II ini adalah melakukan konsolidasi rencana dan mempersiapkan draft awal Rencana Kerja atau RK atau disebut juga Renja Hasil Rapat Kerja II ini adalah sebuah dokumen RK yang terdiri dari: a. Hasil analisis situasi b. Prioritas masalah c. Tujuan pembangunan kesehatan tahun mendatang d. Target-target program yang akan dicapai e. Uraian kegiatan yang akan dilakukan f. Estimasi awal biaya yang diperlukan Penyusunan draft awal ini dapat dilakukan dengan bantuan Template P2KT terlampir 5 Musyawarah perencanaan pembangunan Musrenbang Dinkes menyampaikan usulan rencana dan anggaran sektor kesehatan tahun mendatang dalam Musrenbang. Selain itu Dinkes juga mengakomodir usulan-usulan yang disampaikan dalam Musrenbang tersebut, yang dipegunakan untuk memperbaiki draft RK. Biasanya Musrenbang ini diselenggarakan dalam bulan Maret dan April. 6 Penyampaian RK dalam forum SKPD Dalam bulan yang sama Maret atau April, PemdaBappeda menyelenggaran pertemuan dengan SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah, termasuk Dinas Kesehatan. Dalam forum ini Dinkes manyampaikan RK kesehatan dan perlu melakukan advocacy untuk meyakinan pengambil keputusan. 7 Kebijakan Umum Anggaran KUA Dalam bulan Pebruari - Maret biasanya DPRD melakukan penjaringan aspirasi masyarakat. Aspirasi masyarakat diharapkan mempengaruhi kebijakan umum anggaran, yang dibahas bersama antara DPRD dengan Pemda selama bulan April - Mei. 8 Konsultasi anggaran Konsultansi atau asistensi anggaran berlangsung antara Juni sampai dengan Desember. Dalam asistensi ini dilakukan pembahasan usulan RKA Rencana Kerja dan Anggaran antara Dinkes dengan Bappeda. 26 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Selama proses asistensi anggaran ini dilakukan penyesuaian-penyesuaian RKA, yaitu tentang a target, b kegiatan dan c anggaran. Prosesnya bersifat iteraif atau berulang- ulang, tergantung proses negosiasi dengan fihak Bappeda. 9 Keputusan anggaran Keputusan anggaran untuk tahun mendatang diambil pada akhir tahun sebelumnya, yaitu sekitar bulan Nopember - Desember. 27 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Pokok Bahasan II PERENCANAAN KESEHATAN DAERAH TERPADU Lima kegiatan pokok dalam penyusunan rencana terpadu dalam program kesehatan adalah sebagai berikut: a. Analisis situasi dan perumusan masalah b. Penentuan tujuan c. Identifikasi kegiatan d. Penyusunan rencana operasional e. Integrasi perencanaan Analisis situasi Ada 4 output utama analisis situasi, yaitu: 1. Deskripsi masalah 2. Kinerja sistem pelayananprogram kesehatan 3. Faktor resiko lingkungan

4. Faktor resiko perilaku

1. Deskripsi masalah Catatan:

Rumusan deskripsi masalah sangat penting untuk merumuskan tujuan umum outcome yang akan dicapai program lihat bagian perumusan tujuan dalam modul ini. Deskripsi masalah menggunakan prinsip dan metode epidemiologi, yaitu: a. merumuskan dan mengukur besaran masalah serta b. distribusinya menurut kelompok penduduk c. distribusinya menurut tempat d. distribusinya menurut waktu musim e. kemungkinan sumber penyakit tersebut Untuk masing-masing masalah kesehatan, biasanya sudah ada ukuran baku untuk menggambarkan ukuran besar masalah penyakit tersebut, seperti AMIAPI untuk malaria, prevalens untuk masalah gizi, KIA, TB dan Pneumonia, dll. Distribusi menurut kelompok penduduk bisa: a menurut kelompok umur ibu, balita, anak sekolah b menurut kelompok kelamin laki, perempuan, c menurut kelompok strata ekonomi miskin, non-miskin, kuintil pengeluaran, d menurut kelompok jenis pekerjaan buruh tani, industri, perdagangan, nelayan, dll. 28 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT Distribusi menurut tempat dalam konteks kabupaten sebaiknya dibagi menurut a kecamatan atau b wilayah kerja Puskesmas. Distribusinya menurut waktu menunjukkan pola kejadian penyakit tersebut menurut musim atau bulan tertentu sepanjang tahun. Deskripsi sumber penyakit didasarkan pada hasil survei atau pengalaman empiris tentang sumber penyakit bersangkutan. Misalnya tbc bersumber pada kontak dengan penderita, malaria bersumber pada spesies anopheles tertentu dan parasit malaria tertentu, DBD bersumber pada nyamuk aedes yang bertelur di tempat perteluran yang khas, ISPA berkaitan dengan polusi dalam ruangan rumah atau wabah campak, kurang yodium bersumber pada kualitas garam dan air minum dan makanan, perdarahan pada saat persalinan bersumber pada anemia ibu hamil, dll. Sumber data untuk deskripsi masalah kesehatan ini antara lain adalah sebagai berikut: - Laporan Puskesmas - Laporan Rumah Sakit - Laporan program - Hasil Surkesda - Hasil analisis data Susenas - Dll

2. Kinerjasistem pelayanan dan program kesehatan Catatan:

Gambaran situasi kinerja program sangat penting untuk merumuskan tujuan khusustarget output dalam proses perencanaan lihat bagian Penentuan Tujuan dalam modul ini. Selain itu, gambaran proses dan input sangat penting untuk merencanakan kegiatan manajemen program lihat bagian Identifikasi kegiatan dalam modul ini. Hal berikutnya yang perlu dianalisis adalah kinerja program dan sistem pelayanan yang berkaitan dengan masalah bersangkutan. Fokus analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Kinerjaoutput: a. Usahakan memperoleh trend output dari tahun ke tahun b. Apakah output programpelayanan sesuai dengan target c. Kalau tidak, lakukan analisis untuk mengetahui sebab-sebabnya d. Kalau berhasil atau melebihi target, jelaskan juga sebab-sebabnya 2. Proses: a. Apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana tahunan 29 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT b. Kalau tidak sebutkan kegiatan yang mana c. Jelaskan sebabnya d. Juga lakukan analisis terhadap proses manajerial seperti: d.1. supervisi d.2. kordinasi dan integrasi lintas program d.3. kordinasi dan integrasi lintas sektor d.4. peran fihak swasta d.5. peran masyarakat 3. Input: a. Lakukan analisis tentang kecukupan input tenaga, dana, alat, obat, dll b. Apakah ketersediaan input tersebut tepat waktu c. Apakah ada input yang tidak terseraptidak terpakai, dan jelaskan kenapa

3. Faktor resiko lingkungan

Analisis faktor resiko lingkungan sebagaimana halnya dengan resiko perilaku bertujuan untuk mengetahui sumber penyakit faktor yang berkaitan langsung dengan kejadian penyakit dan juga mengetahui faktor lain yang tidak langsung berkaitan dengan kejadian penyakit. Misalnya nyamuk malaria adalah sumber penyakit faktor yang berkaitan langsung dengan kejadian malaria sedangkan adanya genangan air misalnya laguna adalah faktor yang secara tidak langsung berkaitan dengan kejadian malaria Data yang perlu ditelaah dalam identifikasi faktor resiko lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Hasil surveilans 2. Laporan Puskesmas 3. Hasil survey khusus dan OR 4. Data kegiatan pembangunan dari Pemda 5. Laporan masyarakatmass mediaLSM 6. Pengamatan oleh staff Dinkes 7. Dll Lakukan analisis untuk mengidentifikasi apakah ada faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap masalah bersangkutan. Kemudian lakukan analisis untuk mengetahui fihaksektor mana yang relevan untuk melakukan intervensi terhadap faktor tersebut misalnya sektor kesehatan, pertanian, pendidikan, dll

4. Faktor resiko perilaku

Data yang perlu ditelaah dalam identifikasi faktor resiko perlaku adalah sebagai berikut: 30 DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kinerja tenaga kesehatan terhadap tingkat kematian pasien rawat inap di RSUP dr.Soebandi Jember -

1 7 80

Pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya insan terhadap peningkatan etos kerja pegawai bank syariah Bukopin cabang melawai

6 31 98

Korelasi budaya keselamatan pasien dengan persepsi pelaporan kesalahan medis oleh tenaga kesehatan sebagai upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit x dan rumah sakit y Tahun 2015

21 175 142

Implementasi pelatihan keterampilan dalam upaya pemberdayaan masyarakat: studi Kasus pelatihan keterampilan di Institut Kemandirian Dompet Duafa Kota Tangerang

1 10 123

Sistem pendidikan dan pelatihan di PT.Pindad (persero) Bandung : Laporan kerja praktek

0 10 12

kesehatan dalam pandangan islam

1 8 18

Efektivitas pelaksanaan pelatihan kerja dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kota Surakarta tahun 2009

1 4 97

3 Anda selalu aktif bertanya kepada peserta pelatihan lain mengenai pengolahan ikan pora-pora ketika pelatihan 4 Anda senang bekerja sama dengan kelompok dalam kegiatan pelatihan 5 Anda setuju dengan pelatihan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan So

0 0 25

5 Tahun 2 Peningkatan kapasitas dan SDM aparatur Terlaksananya pendidikan pelatihan aparatur - 10 Org 15 Org 20 Org 25 Org 70 Org 3 Terlatihnya petani dalam penanganan pasca panen pengolahan hasil pertanian Terlaksananya pelatihan dan Sosialisasi pasca pa

0 0 53

Pusat Pendidikan dan Pelatihan tenaga kesehatan Badan PengemBangan dan PemBerdayaan sdm kesehatan

0 2 204