Disamping hal-hal diatas, revisi terhadap edisi-3 juga dilakukan karena banyak masukkan diperoleh dari pengalaman melatihkan P2KT edisi-3 tersebut dibanyak
daerah, misalnya di Papua, Lampung dan Jambi, di DIY, Jawa Timur dan Jawa Barat. Beberapa masukan penting yang diakomodir dalam revisi ini adalah sebagai berikut:
a. Memperjelas urutan logis logical sequence antara satu template dengan template
lainnya dalam instrumen P2KT b.
Memperjelas peranan Puskesmas dalam proses penyusunan rencana tahunan Dinas Kesehatan
c. Memperjelas instrumen untuk integrasi perencanaan dan penganggaran
d. Menyampaikan definisi terminologi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan
teori baku dan definisi formal dalam sistem pemerintah seperti tertulis dalam perundang-undangan dan peraturan
7. Modul Perencanaan spesifik khusus
Disamping modul-modul seperti disampaikan dimuka, dalam beberapa proyek kesehatan, dikembangkan PedomanModul Perencanaan Kesehatan yang spesifik. Modul-modul
tersebut perlu diketahui agar dalam pelatihan dan penggunaan P2KT tidak terjadi kesimpang-siuran. Modul-modul spesifik tersebut adalah sebagai berikut:
1 Modul P2KT untuk program PPM-PL
Modul ini disusun dalam proyek ICDC Intensifying Communicable Disease Control, dengan dana pinjaman dari ADB dibawah Dirjen PPMPL. Modul
tersebut pada dasarnya adalah penerapan P2KT dan kebijakan desentralisasi untuk 4 program PPMPL, yaitu 1 malaria, 2 tuberkulosis, 3 ISPApneumonia dan
4 immunisasi. Modul P2KT Penyakit Menular ini sangat menekankan aspek analisis dan intervensi terhadap faktor resiko lingkungan dan faktor resiko perilaku.
2 Modul Prospek Perencanaan untuk meningkatkan kinerja program
ModulPedoman Prospek dikembangkan oleh MSH dengan dana USAID. Prospek adalah perencanaan untuk meningkatkan 1 program kesehatan yang kinerjanya
rendah dan 2 di daerah atau kecamatan yang kinerjanya rendah. Prinsip dasarnya tetap problem solving cycle dengan penekanan pada analisis hambatan untuk
menentukan strategi. Prospek dilakukan pada 2 atau 3 program saja dan bukan untuk menyusun rencana kesehatan tahunan.
4
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT
I. URAIAN SINGKAT TENTANG MODUL P2KT
Dalam modul ini disampaikan teorikonsep, prinsip, langkah-langkah dan instrumen alat bantu untuk menyusun rencana dan anggaran tahunan program kesehatan tingkat daerah
KabupatenKota. Selain itu disampaikan juga pedoman untuk melatihkan materi tersebut yang berisi proses belajar mengajar, pokok bahasan yang harus disampaikan, pedoman
dan materi untuk penugasanlatihan kelompok serta soal-soal untuk pre- dan post-test.
Tujuan modul ini adalah untuk meningkatkan kemampuan daerah, khususnya Dinas Kesehatan KabupatenKota untuk menyusun rencana tahunan program kesehatan secara
terpadu. Selain itu, tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan Dinas Kesehatan untuk menyusun anggaran tahunan yang didasarkan pada 1 hasil penyusunan rencana
tahunan terpadu dan 2 kinerja program yang akan dicapai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam pelatihan ini disampaikan beberapa pokok bahasan yang secara garis besar terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
1 Umum: kebijakan kesehatan, desentralisasi dan Kw-SPM. 2 Perencanaan kesehatan kebijakan, masalah perencanan kesehatan, siklus
perencanaan kesehatan dan aspek teknis perencanaan kesehatan 3 Penyusunan anggaran berbasis kinerja masalah penganggaran, anggaran berbasis
kinerja, tehnik menghitung kebutuhan biaya dan penyusunan anggaran program kesehatan
Materi tersebut disampaikan melalui mekanisme curah pendapat, tanya jawab dan latihan kelompok.
Sasaran pelatihan ini adalah staff Dinas Kesehatan KabupetanKota, namun disarankan juga agar prinsip-prinsip perencanaan dan penganggaran program kesehatan ini juga
difahami oleh Bappeda dan Staff Puskesmas. Dari Dinas kesehatan, yang perlu dilatih adalah semua unit Dinas Kesehatan yang terlibat dalam penyusunan rencana program
kesehatan.
Pelatihan untuk P2KT ini dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu 1 kegiatan dalam kelas, 2 kegiatan di lapangan dan 3 review hasil perencanaan oleh pendamping. Kegiatan dalam
kelas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan teknis melaksanakan perencanaan dan penganggaran secara terpadu. Kegiatan dilapangan dilakukan oleh peserta
dengan menggunakan data ril, sebagai kelanjutan dari penugasan dalam kelas. Review hasil perencanaan dan anggaran dilakukan oleh Staff Dinas Kesehatan dengan nara sumber
Technical Assistance dari tenaga pelatih, baik yang berasal dari pusat maupun dari tingkat propinsi.
5
DHS-1 MODUL PELATIHAN P2KT