Eksklusif 4. Landas Kontinen, 5. Laut Lepas, 6. Rejim Pulau, 7. Rejim Laut tertutupsetengah tertutup, 8. Rejim akses negara tidak
berpantai ke dan dari laut serta kebebasan transit, 9. Kawasan Dasar laut Internasional, 10. Perlindungan dan pemeliharaan lingkungan
Laut, 11. Penelitian ilmiah kelautan, 12. Pengembangan dan Alih Teknologi, 13. Penyelesaian Sengketa.
c. UU RI Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional
Penegasan dalam UU No 24 Tahun 2000 yang terkait dengan tulisan ini diantaranya pada pasal 4 yang menyebutkan bahwa
Pemerintah Republik Indonesia membuat perjanjian internasional dengan satu negara atau lebih, organisasi internasional, atau subjek
hukum internasional lain berdasarkan kesepakatan; dan para pihak berkewajiban untuk melaksanakan perjanjian tersebut dengan iktikad
baik. Kemudian, ditegaskan pada ayat 2, bahwa dalam pembuatan perjanjian internasional, pemerintah Republik Indonesia berpedoman
pada kepentingan nasional dan berdasarkan prinsip-prinsip
persamaan kedudukan, saling menguntungkan, memperhatikan hukum nasional maupun hukum internasional.
d. UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Beberapa hal penting yang terkait dengan pertahanan negara ini diantaranya terdapat pada pasal 2 yang menyatakan bahwa hakikat
pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan
kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa pertahanan negara disusun
berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai. Pasal 3 ayat 2 menyebutkan
pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Dalam Pasal 4 ditegaskan bahwa pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah
NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Terkait dengan penyelenggaraan pertahanan negara, disebutkan
dalam pasal 6, bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan daya tangkal negara
dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman. Pasal 7 ayat 2 mengamanahkan bahwa sistem pertahanan negara dalam menghadapi
ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia TNI sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan
dan komponen pendukung.
e. UU RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional
UU RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional yang terkait dengan tema penulisan TASKAP ini diantaranya terdapat pada
pasal 7 ayat 1, yang menegaskan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara.
Selain itu, pasal 7 ayat 2 menegaskan cara melakukan tugas pokok seperto yang tercantum pada ayat 1, yakni dilakukan dengan:
a. operasi militer untuk perang; b. operasi militer selain perang, yaitu untuk 1. mengatasi
gerakan separatis bersenjata; 2. mengatasi pemberontakan bersenjata; 3. mengatasi aksi terorisme; 4. mengamankan
wilayah perbatasan; 5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis; 6. melaksanakan tugas perdamaian
dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri; 7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta
keluarganya; 8. memberdayakan wilayah pertahanan dan