h. Aspek Pertahanan Keamanan
Minimnya anggaran pertahanan, terutama untuk kebutuhan alutsista menyebabkan kurang maksimalnya kemampuan operasional
TNI. Pada saat ini, modernisasi peralatan militer merupakan keharusan yang tidak dapat ditunda. Modernisasi peralatan militer juga harus
diberangi dengan modernisasi pengetahuan aparat militer dalam menggunakan peralatan yang dimiliki. Indonesia tidak lagi dapat
mengandalkan semangat tempur saja dalam upaya melindungi segenap bangsa Indonesia. Modernisasi, peningkatan kualitas dan
kuantitas alutsista merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan peranan Indonesia dalam kerjasama militer negera-negara ASEAN.
Modernisasi alutsista dan meningkatkan kemampuan personel dapat dilakukan melalui kerjasama militer dengan negera-negara
ASEAN. Tukar menukar personel untuk mengikuti pendidikan dan alih teknologi peralatan militer sangat mungkin dilakukan mengingat
beberapa negara ASEAN memiliki peralatan militer yang lebih canggih. Peningkatan kemampuan dan postur militer Indonesia dapat
menunjang terciptanya efek deterent power Indonesia terhadap negara ASEAN, yang juga dapat menangkal TAHG, salah satunya melalui
kerjasama militer.
19. Peluang dan Kendala
Mencermati pengaruh lingkungan strategis global, regional dan nasional yang telah dijelaskan terdahulu, terdapat beberapa peluang dan
kendala optimalisasi peranan Indonesia dalam kerjasama militer negara- negara ASEAN guna memantapkan stabilitas politik dan keamanan
regional dalam rangka ketahanan nasional.
a. Peluang.
1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tuntutan perdagangan bebas dapat mendorong investor asing menanamkan modalnya di
Indonesia. Hal ini dapat memberikan peluang kepada negara- negara ASEAN untuk berinvestasi. Dengan demikian, negara-
negara ASEAN juga merasa perlu menjaga mantapnya politik keamanan regional, termasuk stabilitas politik domestik Indonesia.
2 Isu demokratisasi, HAM, lingkungan hidup dan terorisme yang menjadi isu internasional membuat negara-negara ASEAN merasa
perlu meningkatkan kerjasama militer diantara mereka. Mengingat Indonesia
telah dianggap
sebagai tempat
yang subur
berkembangnya terorisme, ada kecenderungan negara-negara ASEAN akan memberikan bantuannya.
3 Posisi geografis yang strategis dapat memberi peluang kepada Indonesia untuk dipercaya mengelola lalu lintas perdagangan dunia,
khususnya lalu lintas laut secara lebih optimal. Mengingat negara- negara ASEAN juga berkepentingan dengan hal itu, maka peluang
Indonesia untuk lebih berperan secara optimal akan terbuka lebar. 4 Kemajuan Teknologi Informasi memberikan kemudahan akses
pencarian informasi dengan cepat dan akurat, sehingga akan memudahkan koordinasi dalam berbagai bentuk kerjasama militer,
baik menanggulangi kejahatan trans-nasional maupun kejahatan kemanusiaan lainnya.
b. Kendala.
1 Pemerintah Indonesia diliputi ketidakpastian politik. Pemerintahan Presidesial yang dipilih ternyata dalam kenyataannya lebih
menjurus kepada parlementer, sehingga pemerintah sering ragu mengambil keputusan, misalnya menaikkan anggaran militer yang
dapat menjadi titik tolak pintu masuk untuk mengoptimalkan peran Indonesia dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN.
2 Euforia reformasi 1998 yang salah satunya menuntut reformasi di tubuh TNI, ternyata sudah kehilangan arah. Seharusnya militer
tetap ditempatkan sesuai dengan perannya secara proporsional sperti yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1 UU Tentara Nasional.
3 Dengan jangkauan wilayah yang sangat luas dan tidak diimbangi dengan kepemilikan alutsista yang memadai, dapat menyulitkan