Aspek Pertahanan Keamanan Peluang.

negara ASEAN juga merasa perlu menjaga mantapnya politik keamanan regional, termasuk stabilitas politik domestik Indonesia. 2 Isu demokratisasi, HAM, lingkungan hidup dan terorisme yang menjadi isu internasional membuat negara-negara ASEAN merasa perlu meningkatkan kerjasama militer diantara mereka. Mengingat Indonesia telah dianggap sebagai tempat yang subur berkembangnya terorisme, ada kecenderungan negara-negara ASEAN akan memberikan bantuannya. 3 Posisi geografis yang strategis dapat memberi peluang kepada Indonesia untuk dipercaya mengelola lalu lintas perdagangan dunia, khususnya lalu lintas laut secara lebih optimal. Mengingat negara- negara ASEAN juga berkepentingan dengan hal itu, maka peluang Indonesia untuk lebih berperan secara optimal akan terbuka lebar. 4 Kemajuan Teknologi Informasi memberikan kemudahan akses pencarian informasi dengan cepat dan akurat, sehingga akan memudahkan koordinasi dalam berbagai bentuk kerjasama militer, baik menanggulangi kejahatan trans-nasional maupun kejahatan kemanusiaan lainnya.

b. Kendala.

1 Pemerintah Indonesia diliputi ketidakpastian politik. Pemerintahan Presidesial yang dipilih ternyata dalam kenyataannya lebih menjurus kepada parlementer, sehingga pemerintah sering ragu mengambil keputusan, misalnya menaikkan anggaran militer yang dapat menjadi titik tolak pintu masuk untuk mengoptimalkan peran Indonesia dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN. 2 Euforia reformasi 1998 yang salah satunya menuntut reformasi di tubuh TNI, ternyata sudah kehilangan arah. Seharusnya militer tetap ditempatkan sesuai dengan perannya secara proporsional sperti yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1 UU Tentara Nasional. 3 Dengan jangkauan wilayah yang sangat luas dan tidak diimbangi dengan kepemilikan alutsista yang memadai, dapat menyulitkan Indonesia dalam menjalin kerjasama militer. Minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki akan dapat dipandang oleh negara-negara ASEAN bahwa Indonesia sebenarnya tidak dapat berperan optimal dalam kerjasama sama yang dilakukan. 4 Reformasi Indonesia telah mengesampingkan peranan industri strategis yang pernah berjaya pada masa lalu. Sebenarnya, dengan berkembangnya industri strategis, akan dapat menjadikan negara- negara ASEAN memandang Indonesia sebagai partner yang harus diperhitungakan dalam pengembangan industri strategis, termasuk industri persenjataan. Saat ini, SDM bangsa Indonesia yang dahulu menjadi andalan di beberapa industri strategis yang dimiliki, justru dimanfaatkan oleh negara-negara asing. 5. Kuatnya ikatan dan jaringan negara-negara Persemakmuran dapat menyebabkan loyalitas beberapa negara ASEAN yang menjadi anggota Persemakmuran akan berkurang dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN. Konsekuensinya, optimalisasi peranan Indonesia semakin sulit, mengingat negara-negara ASEAN yang menjadi anggota Persemakmuran merasa lebih enjoy dan nyaman membangun kerjasama militer dengan sesama anggota Persemakmuran. Bagaimanapun, Indonesia dapat dianggap sebagai ancaman. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, anggota Persemakmuran di luar ASEAN berusaha menghalangi optimalisasi peranan Indonesia tersebut. ==============