Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya kesempatan masyarakat melakukan interaksi dengan pihak-pihak asing. Kordinasi
yang baik melalui jalur-jalur pemerintahan, seperti kerjasama militer akan
dapat mengeleminir
tindakan-tindakan yang
dapat membahayakan ideologi negara. Paling tidak, saling tukar menukar
informasi yang dilakukan melalui kerjasama militer, memudahkan mengantisipasi gerakan-gerakan massif yang tidak sesuai dengan
ideologi nasional bangsa Indonesia.
e. Aspek Politik
Reformasi tahun 1998 telah menimbulkan euforia demokrasi dan telah menyebabkan peningkatan partisipasi politik rakyat melalui
berbagai media, diantaranya Pemilihan Umum PresidenWapres dan Kepala Daerah secara langsung. Ruang artikulasi kepentingan, baik
melalui organisasi masyarakat NGOLSM maupun kelompok kepentingan lainnya yang dibuka secara bebas telah menimbulkan
konsekuensi aksi-aksi demonstrasi. Namun demikian, kondisi euforia demokrasi tidak didukung oleh pemahaman yang baik dalam
berdemokrasi oleh sebagian besar elemen masyarakat, termasuk oleh para elit politik. Dampaknya, muncul kelompok kepentingan anomik
yang menyebabkan terjadinya tindakan destruktif dan menjurus kriminal.
Kondisi politik yang carut marut seperti sekarang ini potensial mengundang intervensi asing dengan berbagai cara yang mungkun
dilakukan. Instabilitas politik dan keamanan domestik Indonesia dapat saja mengganggu stabilitas politik dan keamanan kawasan ASEAN.
Negara-negara ASEAN sebenarnya berkepentingan terhadap stabilitas politik dan keamanan dalam negeri Indonesia. Oleh karenanya,
memperkuat saling pengertian antara para pejabat pemerintahan sangat diperlukan. Kepentingan terhadap faktor stabilitas politik dan
keamanan Indonesia tersebut sebenarnya akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk lebih mengoptimalkan peranannya dalam kerjasama
militer negara-negara ASEAN.
f. Aspek Ekonomi
Setelah mengalami krisis selama hampir 10 tahun, ekonomi Indonesia saat ini mulai pulih. Pada awal tahun 2010 pertumbuhan
ekonomi telah mencapai 6
44
. Momentum ini sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemerataan hasil
pembangunan. Berbagai program seperti Kredit Usaha Rakyat KUR dan PNPM Mandiri telah dilaksanakan sebagai usaha mempercepat
pemerataan pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak, pertumbuhan ekonomi yang membaik, meskipun belum memenuhi harapan, tetap
perlu diwaspadai mengingat dapat berimplikasi pada tindakan kriminalitas oleh kelompok tertentu yang tidak ikut merasakan
pertumbuhan ekonomi tersebut.
g. Aspek Sosial Budaya
UUD 1945 telah mengamanatkan 20 APBN untuk pendidikan. Namun saat ini masih ada jutaan anak yang tidak sekolah dan putus
sekolah. Biaya sekolah sebenarnya bukan sekedar Biaya Operasional Sekolah BOS, tetapi juga terkait dengan buku, seragam, sepatu dan
transportasi. APBN saat ini baru mampu membiayai BOS sampai tingkat SMP saja, sedangkan biaya yang lain tetap dibebankan kepada
wali murid. Kondisi ini menyebabkan masih banyak anak yang tidak sekolah
atau putus sekolah. Tingginya anak yang tidak sekolah atau putus sekolah menyebabkan terhambatnya pembangunan sosial-budaya
sebagai upaya pembentukan karakter bangsa. Bangsa yang tidak berkarakter dengan mudah dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal
melalui penggalangan anggota dengan dalih ketidakadilan. Kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan, termasuk
pendidikan di bidang militer merupakan salah satu upaya untuk memperkuat daya tawar Indonesia dalam pergaulan regional di
kawasan.
44
Laporan Indikator Ekonomi Indonesia Tahun 2010 www.bappennas.go.id