Kerjasama Militer, yakni tindakan yang dilakukan secara bersama- Negara-Negara ASEAN, yaitu negara-negara yang terletak di kawasan

e. Memantapkan Stabilitas Politik dan Keamanan Regional adalah

menjadikan stabil kondisi pemerintahan dan keadaan yang aman bagi kawasan tertentu 8 .

f. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan secara nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional 9 . ============ 8 Pengertian ini diambil dari gabungan pengertian kata politik, keamanan dan regional, lihat http:kamusbahasaindonesia.org. 9 Diambil dari Pokja Ketahanan Nasional Lemhannas RI. Materi Pokok Bidang Studi Ketahanan Nasional, Modul 1 s.d. 3, h 4. Jakarta: Lemhannas RI, 2011, hlm. 15. Lihat juga Ermaya Suradinata. Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi Dalam Rangka Keutuhan NKRI, Jakarta: Suara Bebas, 2005, hlm. 11.

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum

Perjalanan polugri tetap konsisten dengan berpedoman pada orientasi bebas aktif. Peran polugri bebas aktif ini membawa Indonesia tampil di forum-forum internasional, misalnya dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afirka KAA I di Bandung pada tanggal 18 April 1955 di bawah pimpinan Sukarno 10 . KAA telah membawa predikat bagi Indonesia sebagai pelopor kebangkitan negara-negara berkembang yang menginginkan kemandirian dari pengaruh negara besar. Selain itu, Indonesia menjadi ujung tombak bagi negara-negara berkembang dalam organisasi Gerakan Non Blok GNB 11 . Peran penting Indonesia di GNB yang diprakarsai oleh Sukarno dan dilanjutkan oleh Suharto melalui langkah-langkah strategisnya. Pada awal kelahirannya, agenda politik menjadi fokus utama GNB. Sejak pertengahan 1970-an, seiring dengan mulai merosotnya pengaruh negara adi daya terhadap kutub-kutubnya, yang diikuti oleh pergeseran isu keamanan militer ke isu ekonomi, GNB juga menyesuaikan diri dengan mengedepnakan isu non politik-militer. Meskipun keputusan-keputusan yang disepakati dalam GNB bersifat morally binding, yang tidak memiliki kekuatan mengikat obligatory, namun sebagai sebuah gerakan movement, GNB telah 10 Konferensi Asia Afrika I KAA dihadiri oleh 29 negara peserta, yang menghasilkan Bandung Decleration, dikenal dengan Dasa Sila Bandung, yakni :1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada Piagam PBB, 2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa, 3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan bangsa di dunia, 4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain, 5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektif sesuai dengan piagam PBB, 6. Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu negara besar, 7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu Negara, 8. Mengatasi dan menyelesaikan segala bentuk perselisihan internasional secara damai dengan persetujuan PBB, 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama, 10. Menghormati hukum dan kewajiban internasional. Diunduh dari Komunitas dan Perpustakaan Online Indonesia. 11 Gerakan Non Blok GNB atau Non-Aligned Movement NAM didirikan pada tahun 1961 dengan diselenggarakannya KTT Pertama GNB di Beograd, Yugoslavia. GNB saat ini beranggotakan 114 negara. Diunduh dari yahoo answer.