Pancasila dan kesatuan hukum nasional; 2 kesatuan sosial budaya kesatuan
masyarakat yang
perikehidupannya terjaga
dalam keserasian, keseimbangan, dan keselarasan dalam kesatuan budaya
nasional; 3 kesatuan ekonomi kekayaan wilayah, baik potensial maupun efektif, merupakan modal dan milik bersama serta kebutuhan
hidup sehari-hari, pemanfaatannya harus tersedia merata di seluruh tanah air, perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di
seluruh tanah air tanpa meninggalkan karakteristik perekonomian daerah; 4 kesatuan pertahanan dan keamanan setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam bela negara, ancaman keamanan di wilayahdaerah manapun merupakan ancaman
nasional yang harus dihadapi secara bersama. Dengan berpedoman kepada wasantara sebagai landasan
visional, maka upaya mengoptimalkan peranan Indonesia dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN guna memantapkan stabilitas
politik dan keamanan regional dalam rangka ketahanan nasional harus selalu mengacu pada konsep Wawasan Nusantara. Berbagai macam
pertimbangan langkah strategis yang akan ditempuh, hendaknya tetap berpedoman pada geopolitik dan geostrategi bangsa Indonesia
18
. Dengan cara itulah, bangsa Indonesia dapat mewujudkan ketahanan
nasional yang tangguh untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
d. Ketahanan Nasional Sebagai Landasan Konsepsional
19
Ketahanan Nasional National Resilience adalah kondisi dinamis bangsa yang memiliki tingkat ketangguhan dan keuletan dalam
mengembangkan dan
memobilisasi kekuatan
nasional untuk
menghadapi dan mengatasi TAHG yang datang dari dalam maupun dari negeri dan dapat membahayakan integritas dan kelangsungan
18
Tentang Geopolitik ini dapat dilihat dalam Pokja Wawasan Nusantara, Bidang StudiMateri Pokok Geopolitik dan Wawasan Nusantara: Modul 1 dan 3 Sub BS Wawasan
Nusantara, Jakarta: Lemhannas RI, 2011. Penerapan geopolitik dan geostrategi dapat dilihat dalam Ermaya Suradinata, op-cit.
19
Penjelasan tentang Ketahanan Nasional ini sebagian besar diambil dari Pokja Ketahanan Nasional. Materi Pokok Bidang Studi Ketahanan Nasional, Modul 1 s.d. 3,
Jakarta: Lemhannas RI, 2011, hlm. 15.
hidup berbangsa dan bernegara. Ketahanan nasional juga merupakan konsepsi dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam rangka mencapai cita-cita nasional. Ketahanan nasional yang merupakan kondisi dinamis bangsa dapat ditelaah dari beberapa
aspek, yaitu aspek geografi, demografi dan sumber kekayaan alam aspek alamiahgatra alamiahtrigatra serta aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan aspek sosialgatra dinamispancagatra.
Sebagai upaya optimalisasi peranan Indonesia dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN guna memantapkan stabilitas politik dan
keamanan regional dalam rangka ketahanan nasional, para pengambil keputusan Indonesia harus berpedoman pada ketahanan nasional
sebagai landasan konseptualnya. Semua tindakan yang diambil, harus memperhatikan gatra-gatra ketahanan nasional. Oleh karenanya,
ketahanan nasional yang tangguh harus dijaga sebagai bagian dari upaya untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional serta
mempertahankan NKRI.
8. Aturan Perundang-Undangan sebagai Landasan Operasional
Aturan perundang-undangan yang terkait adalah sebagai berikut :
a. UU RI Nomor : 5 Tahun 1983 tentang ZEE.
Dalam Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1983 menyatakan bahwa Zona Ekonomi Eksklusif ZEE Indonesia adalah jalur di luar dan berbatasan
dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan Indonesia, meliputi
dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.
b. UU RI Nomor : 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi UNCLOS.
Penekanan isi dari UU ini menyangkut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang mengatur pula rejim-rejim
hukum sebagai berikut: 1. Laut Teritorial dan Zona Tambahan, 2. Selat yang digunakan untuk pelayaran internasional, 3. Zona Ekonomi