Meningkatnya Alokasi Anggaran Pertahanan

memiliki stabilitas politik yang mantap akan lebih mudah menjalin hubungan dengan negara lain. Lebih dari itu, negara yang kondisi politik dalam negerinya stabil, akan dihormati oleh negara lain, sehingga untuk menjadi “leader” juga akan lebih mudah. Dengan stabilitas yang dimiliki, Indonesia tidak lagi diwarnai kontroversi perlu atau tidaknya memberikan porsi yang lebih besar bagi kepentingan peningkatan kemampuan militer. Sejak reformasi 1998, pemerintah Indonesia cenderung ragu-ragu untuk menempatkan posisi TNI secara proporsional karena banyaknya kekuatan politik dan sebagian kecil masyarakat tapi bersuara “nyaring”, yang apriori terhadap TNI. Stabilitas politik dalam negeri dapat mendukung pemerintah untuk lebih leluasa menentukan kebijakan pengembangan militer, termasuk optimalisasi peran Indonesia dalam kerjasama militer negara-negara ASEAN. Selain itu, negara-negara lain akan percaya dengan kemampuan Indonesia untuk mengelola kerjasama militernya dengan siapapun, termasuk dengan negara-negara ASEAN jika kondisi politik dalam negeri menunjukkan kestabilan. Instabilitas politik dalam negeri berpotensi mengundang keraguan negara lain atas kemampuan Indonesia karena dianggap tidak dapat mengurusi persoalan dalam negerinya.

d. Kalangan Militer ASEAN Semakin banyak yang Memahami Manajemen Penanggulangan Bencana Alam.

Mengingat kondisi wilayah negara-negara ASEAN yang rawan bencana alam, maka diperlukan antisipasi setiap saat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Selama ini, kemampuan teknis militer tidak diragukan lagi, terutama dalam menghadapi masa tanggap darurat. Kemampuan personel dan peralatan yang dimiliki semakin mempermudah pihak militer melakukan aktivitasnya. Hanya saja, terkait dengan manajemen bencana alam secara konferehensif, terutama dalam menangani persoalan-persoalan pasca bencana, nampaknya belum maksimal dimiliki oleh kalangan