Nilai Pendidikan Agama Nilai Pendidikan Moral

110 Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, nerilmu, sakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan alat pendidikan. Salah satu kekayaan bangsa yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan adalah karya sastra. Hal itu sesuai dengan pendapat Horatius Lewat Teeuw, 1984: 51 bahwa : “Karya sastra dapat berfungsi sebagai dorcere yang artinya memberi ajaran, delectare yang berarti karya sastra memberikan kenikmatan serta movere yang artinya karya sastra dapat menggerakan pembaca pada kegiatan yang bertanggung jawabsehingga dipengaruhi dan digerakkan untuk bertindak”. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diambil salah satu fungsi karya sastra yaitu fungsi dorcere yang dapat memperkuat pendapat bahwa salah satu alat pendidikan adalah sastra. Nilai pendidikan merupan hal-hal penting dan ajaran yang berguna bagi kemanusiaan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta menjadikan manusia berbudaya.

d. Nilai Pendidikan Agama

Mangunwijaya 1982: 11 dalam bukunya Sastra dan Religiositas mengatakan bahwa religiositas lebih melihat aspek yang “di dalam lubuk hati”, riak getaran hati nurani pribadi, sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, karena menapaskan intimitas jiwa “du cucur” dalam arti Pascal, yakni cita rasa yang mencakup totalitas termasuk rasio dan rasa manusiawi kedalaman si pribadi manusia. Nilai religius dapat dikatakan nilai dasar kemanusiaan yang berkaitan dengan keTuhanan secara umum dan diakui oleh semua pemeluk agama. Dicontohkan lagu “Tuhan” karya Bimbo, semua pemeluk agama mengatakan 111 bahwa lagu itu mempunyai nilai religius. Dan Mangunwijaya mengatakan bahwa karya sastra yang baik itu religius. Nilai dasar kemanusiaan yang religius, semua pemeluk agama mengakuinya seperti: 1 membantu, membela kaum yang lemah; 2 mengakui persamaan derajat manusia hak azasi manusia; 3 memperjuangkan keadilan, kebenaran, kejujuran, kemerdekaan, perdamaian; 4 menentang adnya penindasan sesama manusia dan sebagainya. Agama adalah risalah yang disampaikan Allah kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dan tanggung jawab kepada Allah, dirinya sebagai hamba Allah, manusia dan masyarakat serta alam sekitarnya. Agama dan pandangan hidup kebanyakan orang menekankan kepada ketentraman batin, keselarasan dan keseimbangan serta sikap menerima terhadap apa yang terjadi. Pandangan hidup yang demikian jelas memperhatikan bahwa apa yang dicari adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian hati, batin atau jiwa.

e. Nilai Pendidikan Moral

Berdasarkan penilaian J. Elema bahwa karya sastra yang mempunyai nilai tinggi adalah karya sastra yang mengandung neveaux religius atau filosofi. Karya sastra yang sudah mencapai tingkatan neveaux relidius-filosofi dengan sendirinya memuat nilai-nilai kemanusiaan dan nilai pendidikan. Manuaba, Ida Bagus Putera dalam tulisannya, “pandangan Dunia Humanisme dalam Novel-Novel Y.B. Mangunwijaya: Sebuah tinjauan resepsi sastra 2004:3 dari tinjauan itu diperoleh nilai pendidikan dari tokoh-tokoh novel Mangunwijaya: 112 1 sikap pribadi yang keras, teguh, kuat, dan tegas dalam memperjuangkan harga diri sebagai seorang perempuan; 2 sikap dan nilai keberanian dalam melawan penindasan, kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah; 3 nilai keberanian melawan kebatilan, ketidakadilan, pengekangan diri manusia; 4 nilai kecerdasan, rasional, keadilan, kejujuran, kesederhanaan,dan keberanian berkorban, 5 nilai perlawanan terhadap perlakuan merendahkan derajat kemanusiaan; 6 nilai pentingnya pembelaan terhadap kaum. Moral merupakan tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari nilai baik-buruk, benar dan salah berdasarkan adat kebiasaan dimana individu itu berada.Magniz-Suseno 1987:58 menegaskan bahwa”Sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam tindakan lahiriah, tindakan yang merupakan ungkapan sepenuhnya dan sikap hati”. Kesadaran manusia untuk senantiasa bersikap dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya akan dapat membentuk pribadi seseorang yang senantiasa memegang teguh nilai- nilai moral yang telah dimi likinya. Dalam kehidupan masyarakat, nilai- nilai moral ditempatkan pada posisi sebagai patokan dalam menentukan makna baik buruknya perilaku manusia dalam lingkungan tersebut. Adanya kesadaran moral dapat menggugah timbulnya rasa wajib, yaitu: 1 wajib berbuat baik, wajib tolong menolong, wajib cinta tanah air dan sebagainya; 2 Bahwa kesadaran moral itu, menggugah rasa kemanusiaan, rasa persaudaraan, rasa ingin berkorban bagi kepentingan orang lain, rasa mau berbuat kebajikan, dan 3 Bahwa kesadaran moral itu, membangkitkan rasa intrspeksi. Nilai moral dibagi dua segi yaitu segi positif dan negatifnya. Kedua hal itu perlu disampaikan, sebab kita dapat memperoleh banyak teladan yang 113 bermanfaat. Segi positif harus ditonjolkan sebagai hal yang patut ditiru dan diteladani. Demikian segi negatif perlu juga diketahui serta disampaikan kepada pembaca. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak tersesat, bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Seperti halnya orang belajar. Ia akan berusaha untuk bertindak lebih baik jika tidak tahu hal-hal yang buruk dan tidak pantas dilakukan.

f. Nilai Pendidikan Sosial

Dokumen yang terkait

EKRANISASI NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DAN FILM “BIDADARI-BIDADARI SURGA”: KAJIAN HUMANIORA

7 57 106

Analisis isi pesan dakwah dalam novel bidadari-bidadari surga karya Tere-Liye

1 15 84

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

PENDAHULUAN Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 4 30

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

PENDAHULUAN Aspek Kepribadian Tokoh Laisa Dalam Novel Bidadari -Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 12 40

N NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: Tinjauan Struktural, Nilai Pendidikan, dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sekolah Menengah Atas di Surakarta.

1 1 15

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 138

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA DARWIS TERE LIYE - Raden Intan Repository

0 0 110

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DAN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA

0 1 130