Nilai Pendidikan Agama Cara Tokoh Membangun Ekonomi Keluarga dalam Novel

202 untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak, baik jasmani maupun rohani ke arah kedewasaan sehingga anak mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Pendidikan berfungsi mengembangkan manusia, masyarakat, dan alam sekitar. Fungsi ini dipakai dalam suatu proses yang berkesinambungan dari suatu generasi ke generasi. Selanjutnya, proses pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan. Akan tetapi, di keluarga dan masyarakat dan dengan kata lain, pendidikan berlaku dimana saja dan kapan saja.Nilai pendidikan tersebut adalah nilai- nilai dalam kehidupan keluarga.Lingkungan keluarga akan membentuk watak anggota keluarga . Pendidikan dari orang tua dengan cara meletakkan fondasi yang kuat untuk anak- anaknya hidup harus bekerja keras dan berdisiplin disertai teladan yang baik untuk anak- anaknya hingga menjadi tumbuh cerdas membanggakan tumbuh dengan karakter yang kuat, akhlak yang baik.

b. Nilai Pendidikan Agama

Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum- hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepaqda Allah, dirinya sebagai hamba Allah, manusia dan masyrakat serta alam sekitarnya. Tadi selepas sholat subuh berjamaah, persis saat perkampungan masih gelap, selepas belajar mengaji Juz’ama dengan Mamak, Kak Laisa akhirnya bilang akan menemani Yashinta pergi melihat berang-berang. Kabar yang membuar Yashinta langsung berseru riang tak henti selama lima menit. Berbegas melepas mukena kumalnya.Tere Liye, 2008:43 Pandangan mengenai agama dan fungsi agama diyakini dan diterima 203 oleh masyarakat. Pandangan tersebut berkembang terus menerus dan tidak mati. Masyarakat percaya bahwa menjadi kekuatan untuk kebaikan. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa dalam cerita terkandung nilai pendidikan agama yang masih memiliki relevansi dengan kehidupan pada saat ini dan pada saat- saat mendatang. Agama dan pandangan hidup kebanyakan orang menekankan kepada ketentraman batin, keselarasan, dan keseimbangan serta sikap menerima terhadap terhadap apa yang terjadi. Pandangan hidup yang demikian memperlihatkan bahwa apa yang dicari adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian hati, batin, atau jiwa. Mangunwijayadalam Burhan Nurgiyantoro, 1995:328 mengemukakan bahwa agama lebih menunjuk pada lembaga kebaktian kepada Tuhan dengan hukum- hukum yqang resmi religious. Di pihak lain, melihat aspek yang di lubuk, riak getaran nurani pribadi, totalitas kedalaman pribadi manusia. Dengan demikian, relegiusitas bersifat mengatasi, lebih mendalam, dan lebih luas dari agama yang mendalam, dan lebih luas dari ahgama yang tampak, formal dan resmi. Selepas shubuh, meski penat karena dua jam memasak gula aren di dapur, seusai shalat bersama, mengaji bersama. Mamak akan menyempatkan diri lima belas menit hingga setengah jam bercerita. Tentang Nabi- nabi, sahabat Rosul,tentang keteladanan manusia, tentang keteladanan hewan, dan alam liar dongeng- dongeng, negeri- negeri ajaib, dan sebagainya. Dari situlah imajinasi mereka terbentuk. Tidak ada gambar- gambar, karena Mamak tidak bisa membelikan mereka buku cerita. Juga tidak ada televisi. Mereka bisa melihatnya langsung di alam sekitar. Lembah mereka.Tere Liye,2008:336 Dengan contoh dongeng di atas dari situlah imajinasi mereka terbentuk. Dan proses bercerita itu dilengkapi secara utuh dengan teladan. Kerja keras. 204 Berdisiplin. Laisa sejak umur du belas tahun, terbiasa bangun jam tiga shubuh. Shalat malam bersama Mamak, lantas membantu di dapur. Sejak kecil Mamak mengajarkan ritus agama yang indah kepada mereka. Shalat malam salah- satunya. Dengan teladan yng ada di depan mata, maka Yashinta kecil saat usianya menginjak belasan tahun, tidal perlu disuruh- suruh untuk shalat malam, gadis itu melihat Mamak dan Kakak- kakaknya, maka otomatis ia ikut. Kebiasaan yang terus ada hinngga mereka tumbuh besar. Saat perkebunan strawberry memberikan janji kehidupan yang lebih baik, Mamak dan Kakak Lais tentu saja tak perlu masak gula aren selepas shalat malam. Waktu itulah yang digunakan Kak Laisa untuk berdiri di lereng lembah. Menetap hamparan perkebunan,menghabiskan penghujung malam ditemani Dalimunt. Bersyukur atas kehidupan mereka. Nilai agama menjunjung tinggi sifat- sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia. Nilai agama sifatnya mutlak untuk setiap saat dan keadaan. Semua manusia yang beragama yakin dan percaya karena ajaran agama merupakan petunjuk hidup yang diberikan Tuhan kepada manusia. Sudah menjadi kewajiban manusia sebagai hamba untuk selalu tunduk dan taat pada aturan-Nya. Bagi manusia yng beragama dan beriman, nilai ini dijadikan dasar atau pijakan utama dalam mencapai tujusn hidupnya.Hal ini sifatnya universal bagi semua ajaran agama. Pemahaman nilai agama yang tinggi akan menjadikan manusia saling mengasihi.

c. Nilai Pendidikan Moral

Dokumen yang terkait

EKRANISASI NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DAN FILM “BIDADARI-BIDADARI SURGA”: KAJIAN HUMANIORA

7 57 106

Analisis isi pesan dakwah dalam novel bidadari-bidadari surga karya Tere-Liye

1 15 84

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

PENDAHULUAN Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 4 30

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Sosial Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

PENDAHULUAN Aspek Kepribadian Tokoh Laisa Dalam Novel Bidadari -Bidadari Surga Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 12 40

N NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE: Tinjauan Struktural, Nilai Pendidikan, dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sekolah Menengah Atas di Surakarta.

1 1 15

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 138

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA DARWIS TERE LIYE - Raden Intan Repository

0 0 110

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DAN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA

0 1 130