191 estetis. Itu hanya terjadi ketika kita menentang godaan dari topeng indah bahwa
kita mampu berpaling ke wajah manusia yang merupakan citra Tuhan, yang berdiri sebelum kita sebagai undangan dan tantangan untuk menuju diri sebagai
manusia seutuhnya. Kecantikan yang sebenarnya bisa diraih dari apa yang disebut sebagai kecantikan alami yakni penggabungan kecantikan dari luar dan kecantikan
dari dalam. Seseorang bisa terlihat cantik jika dia tampil cantik, namun seseorang juga bisa terlihat tidak cantik kalau secara hati dia busuk.Kehidupan bukanlah
sebuah topeng, keindahan tidak bisa dilihat dari balik cadar melainkan harus dilihat sebagai
inner beauty
bagi siapapun.Bukalah topeng kita dan berlakulah jujur, buatlah hidup ini lebih indah apa adanya tanpa harus memanipulasi sebuah
penampilan. Berkacalah pada sebuah kejujuran bahwa keindahan itu muncul dari dalam hati sehingga dia bisa menyinari banyak insan.
2. Ekspresi Cinta Tokoh dalam Novel
Bidadari Bidadari Surga
Ekspresi cinta tokoh dalam Novel
Bidadari Bidadari Surga
karya Tere Liye, didefinisikan tentang cara mengungkapkan cinta dari para tokoh yang
berperan dalam novel. Adapun penggunaan tokoh oleh pengarang antara lain: Laisa, Mamak Lainuri, Dalimunte, Wibisana, Ikanuri, Yashinta. Meskipun masih
ada tokoh lain dalam novel, tetapi yang ditampilkan dan dibicarakan tokoh adalah tokoh- tokoh dalam hubungan keluarga sesuai peran dan hubungan dalam
keluarga. Mamak Lainuri berperan senagai ibu, Laisa berperan sebagai kakak atau anak nomor 1, Dalimunte anak nomor dua, Ikanuri dan Wibisana anak nomor 3
dan empat, Yashinta anak nomor empat. Cinta sebagai modal utama yang sangat berharga untuk mengembangkan potensi yang ada pada keluarga. Empat syarat
192 untuk mewujudkan cintakasih, yaitu: Pengenalan, Tanggung jawab, Perhatian,
Saling menghormati. Cinta sebagai modal utama yang sangat berharga untuk mengembangkan
potensi yang ada pada keluarga. Dalam mengembangkan potensi yang ada pada keluarga ada beberapa unsur dasar yang perlu dipertimbangkan dalam
mengekspresikan cinta sesuai fungsi keluarga untuk aspek fungsi psikologis adalah:
1 Memberikan kasih sayang dan rasa aman
Rasa kasih sayang yang terjadi dalam novel
Bidadari Bidadari Surga
rasa kasih sayang dalam keluarga, antara kakak dan adiknya.Seorang kakak yang sangat berani mengahadapi bahaya dari terkaman harimau karena rasa kasih
sayang dan ingin memberikan rasa aman kepada adik- adiknya. Saat Iknuri dan Wibisana hampir jatuh pingsan, ketakutan. Saat harimau terbesar yang berada
paling dekat bersiap meloncat. Saat itulah Kak Laisa menunaikan janjinya. Ekspresi atau perwujudan cinta seorang ibu yang selalu memberikan
kasih sayang dan rasa aman. Kemauan, tekad, usaha, dan kerja keras orang tua untuk anaknya. Siapapun pasti memiliki keluarga bahagia. Lantas bagaiman
caranya membuat kehidupan dalam keluarga berjalan seimbang? Bagaiman menumbuhkan benih- benih cinta dan kasih sayang di dalam hati setiap anggota
keluarga? Kuncinya adalah dari kesadaran diri kita sendiri sebagai anggota keluarga. Cara kita menjalani kehidupan inilah yang akan menentukan berhasil
tidaknya kita membina sebuah keluarga yang harmonis, antara orang tua- anak, kakak- adik, kelurga- kerabat,bahkn keluarga sesamanya.
Memberikan kasih sayang antara anggota keluarga merupakan perwujudan pemahaman arti kehidupan yang dalam. Hidup adalah anugerah dan
193 kebahagiaan, dan cinta dalam kasih yang tulus adalah kesempurnaan hidup. Cinta
merupakan rahasia kemanusiaan yang di dalamnya terkandung hasrat ingin
memberi dan melindungi.
Keluarga secara harafiah terdiri dari orang tua dengan anak- anaknya, atau kerabat. Namun, keluarga secara naluriah adalah orang- orang terdekat yang
sagat mempengaruhi hidup kita, yang melakukan segala sesuatu dengan tulus ikhlas demi kebahagiaan dan kebaikan kita. Siapakah pendekar dalam hidup kita?
Apakah ada pendekar dalam hidup kita yang dipandang sebelah mata oleh orang lain, tetapi justru justru berarti besar dalam hidup kita?
2 Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
Terkadang kita terlalu sibuk dengan urusan pribadi kita, entah urusan pekerjaan, urusan rumah tangga, urusan kuliah, urusan sekolah, dan lain
sebagainya. Kita lupa pada orang tua yang telah meng hidupi kita. Orang tua di kampung halaman hanya dikunjungi tiga atau mungkin empat tahun sekali.
Bahkan ada anak yang sudah sepuluh tahun tidak mengunjungi orang tua. Kebanyakan alasan utama seseorang untuk tidak rutin rutin mengunjungi orangtua
adalah karena alasan kesibukan di samping alasan beaya. Saya rasa alasan beaya untuk sekedar pulang kampung pastilah masih bisa dicari selagi kita memang
mengunjungi orangtua itulah yang sulit dilakukan di zaman ini, cobalah mulai dari sekarang,sebelum segalanya terlambat. Ingatlah bahwa waktu terus berjalan dan
kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil umatNya. Sifat dasar manusia, ia akan mengalami gejolak perasaan menghargai
yang amat dalam terhadap orang lain menawarkan kebaikan hati padanya.Di balik penderitaan manusia, tersibak rahasia persaudaraan, rahasia persahabatan,
perhatian, dan kasih. Semua itu anugrah yang muncul diantara anggota keluarga
194 untuk selalu memberikan perhatian diantara anggota keluarga
Saat ini, kita hidup dalam era
technological determinism.
Di era ini teknologi memegang peranan penting dalam perkembangan kehidupan manusia.
Bahkan cara kita menyalurkan kasih sayang pun kini lebih banyak didominasi oleh kekuatan teknologi. Akan tetapi, apakah selamanya perhatian dan kasih
sayang itu hanya disalurkan melalui teknologi, cyber space, tanpa sekali pun diwujudkan dengan kehadiran kita? Tak ada salahnya menyisihkan waktu untuk
mengunjungi orang tua, atau sebaliknya orangtua melihat keadaan anaknya. Dengan demikian akan tercipta keseimbangan antara bahasa kasih melalui
teknologi dan bahasa kasih secara fisik.
3 Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
Kita seringkali menyakiti hati orang- orang terdekat, keluarga, saudar,sahabat juga orang lain. Kita sering mengatakan sesuatu bahkan
melakukan perbuatan yang entah disadari atau tidak disadari menyinggung dan menyakiti hati mereka. Ada pepatah yang mengatakan, satu perbuatan sama
dengan serbu kata. Ketika dikuasai emosi, kita kerap melukai hati orang- orang terdekat dengan perkataan dan perbuatan yang tidak semestinya. Kita tidak bisa
mengontrol atau menguasai diri. Akibatnya, luka akibat perbuatan itu tetap ada. Mari kita belajar mengoreksi diri sendiri, sebelum kita melukai hati keluarga,
saudara, teman, dan orang lain. Kita menyadari pentingnya pendidikan sejak dini dari orang tua dan dari
lingkungan sekitar kepada seorang anak. Pendidikan disini tidak hanya pendidikan akademis, tetapi juga pendidikan non akademismoral, agama. Pendidikan yang
195 ditanamkan sejak kecil akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan seorang anak
hingga ia dewasa. Begitu juga lingkungan sekitarnya. Jika seorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang relegius dan taat beragama, maka biasanya anak
akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh. 4 Memberikan identitas keluarga.
Adalah penting pula untuk menanamkan rasa percaya diri dalam pribadi setiap anak, sehingga mereka tidak akan selalu mengekor perbuatan teman-
temannya. Anak yamg punya rasa percaya diri dalam yang kokoh tidak akan malu tampil berbeda teman- temannya. Tidak surut mempertahankan pendiriannya
walau diejek dan disudutkan teman. Kita diajak untuk tidak besar kepala dan tidak menjadi sombong atas
segala hal yang kita miliki. Kesombongan justru akan membutakan mata hati kita yang berakibat memandang rendah orang lain dan mengagungkan kelebihan diri
sendiri. Kita harus tetap rendah hati dan tidak cepat puas atas prestasi yang sudah kita dapatkan karena semuanya itu tidak akan bisa kita dapatkan tanpa bantuan
orang lain.
3. Cara Tokoh Membangun Ekonomi Keluarga dalam Novel