DNA. Dalam cairan sel ekstraseluler, magnesium berperan dalam transmisi syaraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal peranan, magnesium berlawanan
dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, magnesium mengendurkan otot. Kalsium mendorong penggumpalan darah, sedangkan magnesium mencegah. Kalsium
menyebabkan ketegangan syaraf, magnesium melemaskan syaraf. Magnesium juga mencegah kerusakan gigi dengan menahan kalsium di dalam email gigi.
Kekurangan magnesium jarang terjadi karena makanan. Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi serta komplikasi penyakit
yang menyebabkan gangguan absorpsi, penurunan fungsi ginjal, endokrin, penggunaan diuretika perangsang pengeluaran urine. Kekurangan magnesium
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang, gangguan sistem syaraf pusat, halusinasi, koma, dan gagal jantung.
Kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti, tetapi biasanya kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
2.5. Fosfor P
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1 dari berat badan. Kurang lebih 85 fosdor terdapat sebagai garam kalsium fosfat di dalam tulang dan
gigi. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA
dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor berperan
dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenosin trifosfat ATP. Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan
difusi pasif. Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, diantaranya:
11
Universitas Sumatera Utara
a. Kalsifikasi tulang dan gigi
b. Mengatur pengalihan energi
c. Absorpsi dan transportasi zat gizi
d. Bagian dari ikatan tubuh esensial
e. Pengatur keseimbangan asam-basa
Fosfor terdapat di dalam semua makanan terutama makanan kaya protein, serta daging, ayam, ikan, telur, susu, dan produk olahannya, kacanga-kacangan dan
produk olahannya, serta serelia. Kekurangan fosfor jarang terjadi karena banyak terdapat di dalam
makanan. Kekurangan fosfor bisa terjadi karena penggunaan obat antasid, karena aluminium hidroksida mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan
fosfor juga bisa terjadi karena kehilangan banyak cairan melalui urine, minuman beralkohol, dan kerusakan ginjal. Kekurangan fosfor dapat mengakibatkan kerusakan
tulang. Kelebihan fosfor jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion
fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
2.6. Besi Fe
Besi merupakan mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Besi
merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia, yakni sebanyak 3 – 5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai bermacam
fungsi, diantaranya: 1.
Metabolisme energi 2.
Berperan dalam pembentukan hemoglobin baru, terutama setelah terjadi pendarahan, sehingga nilai hemoglobin perlu dipertahankan pada nilai normal.
3. Mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang konstan dikeluarkan tubuh lewat
keringat, urine, dan feses. 4.
Pada laktasi untuk sekresi ASI Moch. Agus Krisno Budiyanto, 2004. 12
Universitas Sumatera Utara
5. Sistem kekebalan tubuh.
6. Pelarutan obat-obatan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi, yaitu: 1.
Bentuk besi. Ada dua bentuk besi dalam diet yaitu besi-hem yang merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin banyak terdapat di dalam daging hewan
dapat diserap dua kali lipat dari besi-nonhem. Sedangkan besi-nonhem banyak terdapat pada telur, serelia,kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis
buah. 2.
Asam organik. Sebagai contoh vitamin C sangat membantu proses penyerapan besi-nonhem dengan merubah bentuk feri menjadi bentuk fero. Bentuk fero
lebih mudah diserap. Contoh asam organik lainnya adalah asam sitrat. 3.
Asam fitat dan asam oksalat di dalam sayuran dapat menghambat penyerapan besi. Hal ini terjadi karena senyawa ini dapat mengikat besi, sehingga
mempersulit penyerapannya. 4.
Tanin dapat menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya. 5.
Tingkat keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi Sunita Almatsier, 2004.
Sumber zat besi yang terbaik berasal dari makanan hewani seperti daging dan ikan. Telur, serelia, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah juga
merupakan sumber sat besi meskipun ketersediaan biologiknya sedang sampai rendah. Kekurangan zat besi merupakan masalah yang umum terjadi baik di
negara maju maupun di negara sedang berkembang. Kehilangan zat besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang, gangguan absorpsi besi,
pendarahan, cacingan, luka, dan penyakit yang mengganggu absorpsi seperti gastro intestinal. Kekurangan besi menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang
nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh, dan gangguan penyembuhan luka.
Kelebihan zat besi jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala,
mengigau, dan pingsan. 13
Universitas Sumatera Utara
2.7. Analisa Kimia