Perhitungan Koefisien Korelasi Perhitungan Konsentrasi Fe total pada Sampel

Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi diturunkan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut: Tabel 4.2. Data Perhitungan Garis Regresi Untuk Larutan Seri Standar Besi No Xi ppm Yi A Xi – X � Yi – Y� �� − �� � �� – �� � Xi – X � Yi – Y� 1 0,0 0,0000 -0,5 -0,1124 0,25 0,0126 0,0562 2 0,2 0,0458 -0,3 -0,0666 0,09 0,0044 0,0200 3 0,4 0,0951 -0,1 -0,0173 0,01 0,0003 0,0017 4 0,6 0,1327 0,1 0,0203 0,01 0,0004 0,0020 5 0,8 0,1718 0,3 0,0594 0,09 0,0035 0,0178 6 1,0 0,2291 0,5 0,1167 0,25 0.0136 0,0584 Σ 3,0 0,6745 0,0001 0,7 0,0349 0,1561 X � = ∑ Xi n = 3,0 6 = 0,5 Y � = ∑ Yi n = 0,6745 6 = 0,1124 Penurunan persamaan garis regresi : Y = aX + b Dimana a = Slope b = Intersept a = ∑Xi - X�Yi – Y� ∑Xi - X� 2 = 0,1561 0,7 = 0,2231 b = Y � - aX� = 0,1124 – 0,22310,5 = 0,0009 Maka persamaan garis regresi adalah : Y = 0,2231 X + 0,0009

4.1.2.2. Perhitungan Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: r = ∑Xi - X �Yi - Y� [ ∑Xi - X� 2 ∑Yi - Y� 2 ] 1 2 � = 0,1561 [0,70,0349] 1 2 � = 0,9967 36 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya absorbansi diplotkan terhadap konsentrasi larutan seri standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linear seperti pada gambar berikut: Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standar Fe

4.1.2.3. Perhitungan Konsentrasi Fe total pada Sampel

Data transmitansi yang diperoleh terlebih dahulu dikonversikan menjadi absorbansi dengan persamaan: A = 2 – log T A.L. Underwood, 1980 A 1 = 2 – log 76 = 0,1192 A 2 = 2 – log 76 = 0,1192 A 3 = 2 – log 75 = 0,1249 Nilai absorbansi nilai Y yang diperoleh disubstitusikan ke dalam persamaan garis regresi Y = 0,2231 X + 0,0009 Dengan derajat pengenceran = 5, maka diperoleh konsentrasi Fe total yaitu: X 1 = 2,6515 mgL X 2 = 2,6515 mgL X 3 = 2,7790 mgL y = 0,2231x + 0,0009 R² = 0,9967 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 A b so rb a n si Konsentrasi mgL 37 Universitas Sumatera Utara X � = ∑ X i n = 2,6940 mgL Kemudian dihitung deviasi standar sebagai berikut: X 1 − X� 2 = 2,6515 – 2,6940 2 = 1,8063 × 10 −3 X 2 − X� 2 = 2,6515 - 2,6940 2 = 1,8063 × 10 −3 X 3 − X� 2 = 2,7790 - 2,6940 2 = 7,2250 × 10 −3 ΣX i − X� 2 = 3,6125 × 10 −3 Maka, S = � ΣX i −X� 2 n - 1 = � 3,6125 × 10 −3 2 = 0,0425 Dari harga deviasi standar S yang diperoleh diatas dapat dihitung konsentrasi besi Fe dengan batas kepercayaan melalui persamaan sebagai berikut: µ = X� ± t S √n dimana : µ = populasi rata-rata X � = kadar kalsium rata-rata t = harga t distribusi S = deviasi standar n = jumlah perlakuan dari data distribusi untuk n = 3, derajat kepercayaan dk = n – 1 = 2. Untuk derajat kepercayaan 95 p = 0,05 nilai t = 4,30. Sehingga diperoleh: µ = 2,6940 ± 4,30 0,0425 √3 = 2,6940 ± 0,1055 mgL Maka untuk memperoleh kadar besi Fe dalam 1 gram sampel, konsentrasi besi Fe yang diperoleh dikonversikan ke dalam persamaan: kadar = kadar mgL × V hasil destruksi × 10 3 mgg massa sampel mg Sehingga diperoleh kadar = 2,6940 mgL × 0,25 L × 10 3 mgg 50000 mg kadar = 0,01347 mgg kadar = 1,347 mg100 g 38 Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Penentuan Ca