Perhitungan Konsentrasi P total pada Sampel

Selanjutnya absorbansi diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linear seperti gambar berikut Gambar 4.2. Kurva kalibrasi larutan seri standar phospat

4.1.5.3. Perhitungan Konsentrasi P total pada Sampel

Data transmitansi yang diperoleh terlebih dahulu dikonversikan menjadi absorbansi dengan persamaan: A = 2 – log T A.L. Underwood, 1980 A 1 = 2 – log 77,9 = 0,1084 A 2 = 2 – log 78,3 = 0,1062 A 3 = 2 – log 78,1 = 0,1073 Nilai absorbansi nilai Y yang diperoleh disubstitusikan ke dalam persamaan garis regresi Y = 0,2737 X + 0,0074 Dengan derajat pengenceran = 5000, maka diperoleh konsentrasi phospat total yaitu: X 1 = 1845,0857 mgL X 2 = 1804,8959 mgL y = 0,2737x + 0,0074 R² = 0,9974 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 A b so rb a n si Konsentrasi mgL 44 Universitas Sumatera Utara X 3 = 1824,9909 mgL X � = ∑ X i n = 1824,9908 mgL Kemudian dihitung deviasi standar sebagai berikut: X 1 − X� 2 = 1845,0857 – 1824,9908 2 = 403,8050 X 2 − X� 2 = 1804,8959 - 1824,9908 2 = 403,8050 X 3 − X� 2 = 1824,9909 - 1824,9908 2 = 1. 10 −8 ΣX i − X� 2 = 807,61 Maka, S = � ΣX i −X� 2 n - 1 = � 807,61 2 = 20,0949 Dari harga deviasi standar S yang diperoleh diatas dapat dihitung konsentrasi phospat dengan batas kepercayaan melalui persamaan sebagai berikut: µ = X� ± t S √n dimana : µ = populasi rata-rata X � = kadar kalsium rata-rata t = harga t distribusi S = deviasi standar n = jumlah perlakuan dari data distribusi untuk n = 3, derajat kepercayaan dk = n – 1 = 2. Untuk derajat kepercayaan 95 p = 0,05 nilai t = 4,30. Sehingga diperoleh: µ = 1824,9908 ± 4,30 20,0949 √3 = 1824,9908 ± 1,7321 mgL Konsentrasi P yang sebenarnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Kadar mgL = Ar P Mr PO 4 × Kadar PO 4 mgL = 30,97 94,97 × 1824,9908 = 595,1349 mgL Maka untuk memperoleh kadar Phospor P dalam 1 gram sampel, konsentrasi Phospat PO 4 3- yang diperoleh dikonversikan ke dalam persamaan: 45 Universitas Sumatera Utara kadar = kadar mgL × V hasil destruksi × 10 3 mgg massa sampel mg Sehingga diperoleh kadar = 595,1349 mgL × 0,25 L × 10 3 mgg 25000 mg kadar = 5,9513 mgg kadar = 595,13 mg100 g

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kandungan besi total, kalsium, magnesium, dan phospat dalam produk olahan ikan pora-pora masing masing adalah 0,01347 mgg; 31,7881mgg; 5,2192 mgg dan 5,9513 mgg. Perbandingan kadar mineral produk olahan ikan pora-pora dengan jenis ikan lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6. Perbandingan mineral produk olahan ikan pora-pora dengan jenis ikan lainnya dalam 100 gram sampel No. Jenis Kandungan mineral mg Besi Fe Kalsium Ca Magnesium Mg Phosfor P 1. Ikan hering 1,1 57 32 236 2. Ikan bandeng 0,32 51 30 162 3. Ikan gembung 1,63 12 76 217 4. Ikan pecak 0,16 7 23 236 5. Belut 0,64 26 26 277 6. Ikan kod 0,38 16 32 203 7. Ikan kakap 0,9 80 30 200 8. Ikan salmon 0,8 12 29 200 9. Olahan ikan pora-pora 1,35 3178,81 521,92 595,13 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kandungan mineral pada produk olahan ikan pora-pora lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya. Hal ini disebabkan karena: 46 Universitas Sumatera Utara