Mekanisme Penularan Vektor Penularan DBD

7. Hati biasanya teraba pada fase demam, lebih sering ditemukan pada kasus DBD dengan syok.

2.2.6 Mekanisme Penularan

Penyakit demam berdarah dengue DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah.Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue Rezeki, 2004. Menurut riwayatnya nyamuk penular penyakit demam berdarah yang disebut Aedes aegypti itu, pada awal mulanya berasal dari Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, melalui kapal laut dan udara. nyamuk hidup subur dibelahan dunia dengan iklim tropis dan subtropis seperti Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak pada tempat- tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti : bak mandi,wc, minuman burung, air tandon, air tempayangentong, kaleng, ban bekas, dan lain-lain. Di indonesia nyamuk ini tersebar luas diseluruh pelosok tanah baik di kota-kota maupun di desa-desa, kecuali di wilayah yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut Rezeki, 2004. Nyamuk Aedes aegypti betina biasanya akan terinfeksi virus dengue saat menghisap darah dari penderita yang berada dalam fase demam viremik akut penyakit. Setelah masa inkubasi ekstrinsik selama 8-10 hari, kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus disebarkan ketika nyamuk yang terinfeksi Universitas Sumatera Utara menggigit dan menginjeksikan air liur ke luka giggitan pada orang lain. Setelah pada masa inkubasi pada tubuh manusia selama 3-14 hari rata-rata 4-6 hari, sering kali terjadi awitan mendadak penyakit ini, yang ditandai dengan demam, sakit kepala, mialgia, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda serta gejala nonspesifik lain termasuk mual, muntah, dan ruam kulit WHO, 2004. Viremia biasanya ada pada saat atau tepat sebelum gejala dan akan berlangsung selama rata-rata 5 hari setelah awitan penyakit. Ini merupakan masa yang sangat kritis karena pasien berada pada tahap yang paling infektif untuk nyamuk Aedes aegypti akan berkontribusi dalam mempertahankan siklus penularan jika penderita tidak dilindung dari gigitan nyamuk WHO, 2004. Menurut Soegijanto 2006, virus ditularkan ke manusia melalui kelenjar saliva nyamuk kemudian virus bereplikasi dalam organ target, virus menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik, virus dilepaskan dan bersikulasi dalam darah manusia, virus yang ada dalam darah tertelan nyamuk kedua virus bereplikasi atau melipatgandakan diri dalam perut nyamuk lainnya menginfeksi kelenjar saliva dan virus bereplikasi dalam kelenjar saliva. Di dalam tubuh manusia virus berkembang biak dalam system retikuloendotelial dengan target utama virus dengue adalah APC antigen presenting cells dimana pada umumnya berupa monosit atau makrofag jaringan seperti sel Kupffer dari hepar dapat juga terkena. Viremia timbul pada saat menjelang gejala klinis tampak hingga 5-7 hari setelahnya. Virus bersikulasi dalam darah perifer di dalam sel monositmakrofag, sel limfosit B dan sel limfosit T. Manifestasi klinis infeksi virus dengue tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi daya tahan Universitas Sumatera Utara tubuh penderita. Terdapat berbagai keadaan mulai dari tanpa gejala asimtomatis, demam dengue, demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue Soegijanto, 2006 .

2.2.7 Patogenesis dan Patofisiologi 1. Patogenesis