Nyamuk Sebagai Vektor Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Ae. aegypti

berlawanan pada musim dingin atau selama musim kemarau dalam keadaan tidur atau istirahat Achmadi, 2011.

2.5 Nyamuk Sebagai Vektor

Menurut riwayatnya nyamuk penular penyakit demam berdarah yang disebut nyamuk Aedes aegypti berawal dari Mesir dan menyebar kesleuruh dunia melalui kapal laut dan udara. Nyamuk ini hidup dan berkembang biak pada tempat panampungan air bersih yang tidak beralaskan tanah bak WC, minuman burung, tandon, kaleng, ban bekas. Nyamuk Aedes aegypti ini juga hidup di iklim tropis dan subtropis. Di Indonesia nyamuk Aedes aegypti tersebar luas diseluruh pelosok baik dari kota atau desa, kecuali wilayah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Perkembangan nyamuk ini dari telur hingga dewasa memerlukan waktu 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak bisa menggigit atau menghisap darah manusia, melainkan hidup di sari bunga tumbuh-tumbuhan. Kepadatan nyamuk ini meningkat pada musim hujan, dimana banyak terdapat genangan air bersih yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyakit demam berdarah juga dapat dilularkan dari Ae albopictus, yang kurang berperan dalam penyebaran penyakit demam berdarah jika dibandingkan dengan nyamuk Aedes aegypti. Hal ini karena nyamuk Ae albopictus hidup dan berkembang biak di kebun dan semak-semak, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia dibandingkan dengan nyamuk Aedes aegypti yang berada di dalam dan di sekitar rumah Sri Rezeki, dkk: 2004. Universitas Sumatera Utara

2.6 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Ae. aegypti

Menurut Sutanto dkk 2008 Nyamuk termasuk kelas insecta, ordo diptera dan famili culicidae. Arthropoda mempunyai empat tanda morfologi yang jelas yaitu badan beruas-ruas, umbai-umbai yang juga beruas-ruas, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral. Arthropoda memiliki sistem pencernaan, pernapasan trakhea, saraf otak dan ganglion, peredaran darah terbuka dan sistem reproduksi. Nyamuk adalah arthropoda yang menyebabkan penyakit parasit pada manusia dan binatang penyebabnya terdiri atas berbagai macam parasit. Perkembangan nyamuk dialam dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Tinggi rendahnya populasi suatu jenis insecta pada suatu waktu merupakan hasil antara pertemuan dua faktor tersebut. 1 Faktor dalam a Kemampuan berkembangbiak dipengaruhi oleh keperidian natalitas yaitu besarnya kemampuan suatu jenis insecta untuk melahirkan keturunan baru. Sedangkan fekunditas adalah kemampuan yang dimiliki oleh insecta betina untuk memproduksi telur. b Perbandingan kelamin pada umumnya 1:1, akan tetapi karena pengaruh tertentu baik faktor dalam maupun faktor luar seperti keadaan musim dan kepadatan populasi maka perbandingan kelamin ini dapat berubah. c Sifat mempertahankan diri. Untuk mempertahankan hidup insecta memiliki alatkemampuan untuk mempertahankan dan melindungi dirinya dari serangan musuh. Universitas Sumatera Utara d Siklus hidup merupakan suatu rangkaian berbagai stadia yang terjadi pada seekor insecta selama pertumbuhannya sejak menjadi telur sampai menjadi dewasa imago. e Umur imago umumnya memiliki umur yang pendek. Misalnya Ae. aegypti memiliki umur sepuluh hari. 2 Faktor luar faktor fisik, faktor makanan dan faktor hayati a Faktor fisik : suhu dan kisaran suhu. Pada umumnya kisaran suhu yang efektif adalah suhu minimum 15°C, suhu optimum 25°C dan suhu maksimum 45°C. Suhu 20-30°C dengan kelembaban 60 merupakan suhu ideal bagi kehidupan nyamuk. Diperkirakan apabila suhu meningkat 3°C maka akan terjadi proses penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk sebanyak dua kali lipat Achmadi, 2011. b Kelembabanhujan. Kelembaban yang dimaksud adalah kelembaban tanah, udara dan tempat hidup insecta dimana merupakan faktor penting yang mempengaruhi distribusi dan perkembangan insecta. c Cahayawarnabau. Beberapa aktivitas insecta dipengaruhi oleh responnya terhadap cahaya sehingga timbul jenis insecta yang aktif pada pagi, siang, sore atau malam hari. Cahaya matahari dapat mempengaruhi aktivitas dan distribusi lokalnya. d Angin berperan dalam membantu penyebaran insecta terutama insecta yang berukuran kecil. Selain itu angin juga mempengaruhi kandungan air dalam tubuh insecta karena angin mempercepat penguapan dan penyebaran udara Jumar, 2000. Universitas Sumatera Utara 2.7 Iklim Lingkungan 2.7.1 Definisi