9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Demam Berdarah Dengue DBD 2.1.1 Definisi
Menurut WHO 2005, definisi Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan dua atau lebih manifestasi seperti sakit
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, atralgia, ruam kulit, manifestasi perdarahan, leukopenia, trombositopenia 100.000 sel per mm3 atau kurang.
Menurut Depkes 2005, Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dari golongan Arbovirus yang ditandai dengan demam tinggi
mendadak tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama 2-7 hari manifestasi perdarahan peteke, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis,
perdarahan mukosa, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri termasuk uji tourniquet Rumple leede positif, trombositopeni
jumlah trombosit ≤ 100.000μl, hemokonsentrasi peningkatan hematokrit ≥ 20 disertai atau tanpa
pembesaran hati hepatomegali.
2.1.2 Sejarah Demam Berdarah
Menurut Rezeki 2004, pada tahun 1779, David Bylon pernah melaporkan terjadinya letusan demam dengue dengue fever DF di Batavia. Penyakit ini
disebut penyakit demam 5 hari yang dikenal dengan knee trouble atau knokkel koortz. Wabah demam dengue terjadi pada tahun 1871- 1873 di Zanzibar
kemudian di pantai Arab dan terus menyebar ke Samudera India. Quointos dkk, pada tahun 1953 melaporkan kasus demam berdarah dengue di
Philipina, kemudian disusul negara-negara lain seperti Thailand dan Vietnam
Universitas Sumatera Utara
10
. Pada dekade enam puluhan penyakit ini mulai menyebar ke negara-negara Asia Tenggara, antara lain: Singapura, Malaysia, Srilanka, dan Indonesia. Pada dekade
ketujuh menyebar ke Polinesia hingga menyebar ke Kuba pada tahun 1981. Di indonesia, demam berdarah DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada
tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun 1970. Di Jakarta, kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969. Kemudian DBD berturut-turut
dilaporkan di Bandung dan Yogyakarta 1972. Epidemi pertama DBD dilaporkan berasal dari luar pulau Jawa yaitu Sumatera Barat dan Lampung. Berdasarkan
kasus DBD, Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand Hindra, 2004. Pada awal terjadinya wabah disuatu negara, distribusi umur memperlihatkan
jumlah penderita terbanyak dari golongan anak berumur kurang dari 15 tahun 86- 95. Namun, pada wabah-wabah selanjutnya, jumlah penderita yang
digolongkan dalam golongan usia dewasa muda meningkat. Di indonesia penderita DBD terbanyak ialah anak berumur 5-11 tahun Hindra, 2004
Tahun 1968- 1995 pengaruh musim di Indonesia terhadap kejadian DBD tidak begitu jelas, tetapi dalam garis besar dapat dikemukakan bahwa jumlah penderita
meningkat antara bulan September sampai Februari yang mencapai puncaknya pada bulan Januari. Di daerah urban berpenduduk padat puncak penderita ialah
bulan Juni Juli bertepatan dengan awal musim kemarau Hindra, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Epidemiologi Demam Berdarah Dengue