Kondisi Sekarang Alternatif 1 Memilih Alternatif Solusi

5.2.3.2. Memilih Alternatif Solusi

5.2.3.2.1. Kondisi Sekarang

Kondisi sekarang digunakan untuk melakukan pembandingan perhitungan produktivitas dengan usulan alternatif penyelesaian masalah yang direncanakan sesuai dengan pendekatan green productivity. Rata-rata input dan output perusahaan selama Agustus 2015- Juli 2016 dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Rata- Rata Input dan Output PT. Florindo Makmur Output Rp Penjualan Tepung Tapioka 14.195.205.000 Input Rp Input Material 1.593.920.133 Input Tenaga Kerja 409.678.822 Input Energi 93.170.968 Input Maintanance 322.444.069 ScrapOnggok + limbah cair 6994,15 Ton Perhitungan Green Productivity Ratio untuk bahan baku, material, tenaga kerja, energi, dan maintenance dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini: GPR material = ������ ����� �������� GPR tenaga kerja = ������ ����� ������ ����� GPR energi = ������ ����� ������ GPR maintanance = ������ ����� ����������� GPR scrap = ����� ��� ����� �������� ��� Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Green Productivity Ratio GPR PT. Florindo Makmur Input GPR Input Material 8,90 Input Tenaga Kerja 34,64 Input Energi 152,35 Input Maintanance 44,02 ScrapOnggok + limbah cair 14,57

5.2.3.2.2. Alternatif 1

Langkah – langkah yang perlu dilakukan pada alternatif 1 adalah: 1. Data biaya investasi awal Rincian investasi awal terdiri dari pengadaan lahan Obat Nyamuk Bakar dan keperluan mesin, peralatan dapat dilihat pada Tabel 5.13. Pengadaan lahan Obat Nyamuk Bakar = Luas areal x Harga satuan = 9.000 m 2 x Rp.200.000m = Rp. 1.800.000.000 Pada Tabel 5.13 akan diuraikan rincian untuk mesin dan peralatan. Tabel 5.13. Rincian Biaya Investasi Awal Obat Nyamuk Bakar Uraian Unit Biaya Rp Biaya Total Rp Lahan 9.000 m 2 200.000 m 1.800.000.000 Mixer Onggok Kap : 1200 kg 9 6.500.000 58.500.000 Mixer Tepung Kap :1 Ton 9 17.500.000 157.500.000 Mixer Kimia Kap : 3000 L 3 13.500.000 40.500.000 Mesin Crusher Kap : 500 kg 10 22.000.000 220.000.000 Mesin Extruder Kap :2 Ton 4 85.000.000 340.000.000 Mesin Coil Master Kap : 250 TonHour 1 13.231.000 13.231.000 Mesin Oven Kap : 20 Rak 5 17.500.000 87.500.000 Mesin Wrapping 5 6.950.000 34.750.000 Trolley 2 1.650.000 3.300.000 Hand Pallet 1 4.507.000 4.507.000 Forklift 1 170.000.000 170.000.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Rincian Biaya Investasi Awal Obat Nyamuk BakarLanjutan Uraian Unit Biaya Rp Biaya Total Rp Generator Listrik 350 KVA 1 693.000.000 693.000.000 BoilerDiesel 1 119.079.000 119.079.000 Sub Total 3.741.867.000 2. Biaya Operasional dan Maintanance Rincian biaya operasional dan maitanance dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Biaya Operasional Uraian Biaya Rp. Gaji 46 karyawanbulan Rp 2.271.000 104.466.000 Lain-lain solar, oli,listrik dll Listrik 240 KVA x Rp 1187 kWh 40.000.000 Biaya perawatan 10 x 1.941.867.000 194.186.700 Biaya Materialbatok kelapa + serbuk kayu Rp 20.982000 + Rp 17.485000 Rp 38.467.000 Total 377.119.700 3. Proyeksi Pemasukan Biaya pemasukan dari proyek obat nyamuk bakar ini antara lain: a. Dengan target pasar yang hanya 15 maka diasumsikan limbah onggok hanya diolah sebanyak 50 dari 6994 ton yaitu 3497 ton. Untuk bisa bersaing denganobat nyamuk bakar yang lain maka diasumsikandijual dengan ketentuan harga jual Rp 600unit. Jumlah obat nyamuk bakar didapat dengan mengasumsikan total onggok dalam sebulan sebesar 3.497.000 kg. Sementara 1 buah obat nyamuk bakar membutuhkan 1,5 kg maka didapat jumlah obat nyamuk yang didapat dalam sebulan sebesar 2.331.333 obat nyamuk bakar. Bila dalam 1 pack didapat 5 obat nyamuk Universitas Sumatera Utara bakar maka didapat sekitar 466.266 pack. Maka jumlah pendapatan dapat dihitung dengan persamaan: Pendapatan = harga jual Rp x Jumlah Obat nyamuk Bakar unit bulan = Rp 600 unit x 2.331.333 unitbulan = Rp. 1.398.800.000 bulan 4. Perhitungan Green Productivity Ratio untuk alternatif 1. Perhitungan Green Productivity Ratio untuk material, tenaga kerja, energi, dan maintanance dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu jumlah setiap faktor pada alternatif 1, yaitu: a Output Apabila alternatif 1 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah output perusahaan. Output = Rata-rata output total Agustus 2015 - Juli 2016 + pendapatan Obat Nyamuk Bakar = Rp. 14.195.205.000+ Rp 1.398.800.000 = Rp. 15.594.005.000 b Input material Jika alternatif 1 diterapkan, diprediksikan input material akan mempengaruhi jumlahnya. Universitas Sumatera Utara Input material = Nilai rata-rata biaya material Agustus 2015- Juli 2016 + Biaya Bahan Baku Obat Nyamuk Bakar batok kelapa + serbuk kayu = Rp. 1.593.920.133 + 20.982.000 dalam 3497 ton +17.485.000 = Rp. 1. 593. 920. 133 + 38.467.000 = Rp. 1.632.387.133 c Input Tenaga Kerja Jika alternatif 1 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi total input tenaga kerja. Input tenaga kerja = Nilai rata-rata biaya tenaga kerja Agustus 2015- Juli 2016 + 46 orang Rp. 2.271.000 = Rp. 409.678.822 + 104.466.000 = Rp. 514.144.822 d Input Energi Jika alternatif 1 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah total input energi. Input energy= nilai rata-rata biaya energi Agustus 2015- Juli 2016 + biaya solar, oli dll = Rp. 93.170.698 + Rp. 40.000.000 = Rp. 133.170.968 Universitas Sumatera Utara e Input Maintanance Jika alternatif 1 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah total input maintenance. Input maintenance = nilai rata-rata biaya maintenanceAgustus 2015- Juli 2016 + Biaya perawatan pada alternatif 1 = Rp 322.444.069 + Rp.194.186.700 = Rp.516.630.769 F Scrap Scrapadalah rata-rata jumlah onggok dan limbah cair yang diperoleh dari pengolahan tepung. Pada alternatif 1, limbah onggok dan limbah cair juga diproses untuk pengairan obat nyamukdiolah sebagai bahan baku obat nyamuk bakar sebanyak 50 dari 6994 Ton yaitu 3497 Ton. Maka Scrap tersisa sebanyak 3497 ton.

5.2.3.2.3. Alternatif 2