Alternatif 2 Memilih Alternatif Solusi

e Input Maintanance Jika alternatif 1 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah total input maintenance. Input maintenance = nilai rata-rata biaya maintenanceAgustus 2015- Juli 2016 + Biaya perawatan pada alternatif 1 = Rp 322.444.069 + Rp.194.186.700 = Rp.516.630.769 F Scrap Scrapadalah rata-rata jumlah onggok dan limbah cair yang diperoleh dari pengolahan tepung. Pada alternatif 1, limbah onggok dan limbah cair juga diproses untuk pengairan obat nyamukdiolah sebagai bahan baku obat nyamuk bakar sebanyak 50 dari 6994 Ton yaitu 3497 Ton. Maka Scrap tersisa sebanyak 3497 ton.

5.2.3.2.3. Alternatif 2

Untuk alternatif 2 adalah pengolahan limbah padat onggok menjadi pellet ikan. 1. Biaya investasi awal Rincian investasi awal dapat dilihat pada Tabel 5.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Rincian Biaya Investasi Rincian Biaya Kuantitas Harga Satuan Rp Biaya Rp. Pengadaan lahan 2.000 m 2 200.000 m 400.000.000 Mesin Extruder Kap : 2 Ton 5 85.000.000 425.000.000 Mixer Tepung Kap : 1 Ton 10 17.500.000 175.000.000 Timbangan 150 kg 5 5.500.000 27.500.000 Ayakan 10 dan 16 Mesh 2 264.620.000 529.240.000 Generator Listrik 350 KVA 1 693.000.000 693.000.000 Trolley 4 1.650.000 6.600.000 Mesin Oven Kap : 20 Rak 10 17.500.000 175.000.000 Jumlah Rp 2.431.340.000 2. Biaya Operasional Biaya operasional dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Rincian Biaya Operasional Rincian Biaya Rp. Biaya tenaga kerja 32 orang x Rp.2.271.000 orang 72.672.000 Biaya perawatan 10 x Rp.2.031.340.000 203.134.000 Lain-lain listrik,Solar ,Oli dll 15.548.723 Biaya materialtepung ikan,dedak halus dan tepung jagung Rp 13.988.000+Rp 15.736.500 + RP 15.736.500 Rp 45.461.000 Jumlah 336.815.723 3. Proyeksi Pemasukan Pemasukan dari proyek pembuatan pellet ikan adalah: a. Dengan banyaknya usaha pellet ikan maka kapasitas produksi pellet ikan hanya mengolah limbah onggok sebanyak 50 dari 6994 ton yaitu 3497 ton.Harga jual pellet ikan adalah Rp 7.300 kg, Jumlah pellet ikan didapat dengan mengasumsikan total onggok dalam sebulan Universitas Sumatera Utara sebesar 3.497.000 kg. Sementara 1 kg pellet ikan membutuhkan 10 kgonggok maka didapat jumlah pellet ikan yang didapat dalam sebulan sebesar 349.700 kg pellet ikan. Maka jumlah pendapatan dapat dihitung dengan persamaan: Pendapatan = harga jual x Jumlah pellet ikan = 7.300 kg x 349.700 kg = Rp. 2.552.810.000 bulan 4. Perhitungan Green Productivity Ratio Untuk Alternatif 2 Perhitungan Green Productivity Ratio untuk material, tenaga kerja, energi, dan maintanance dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu jumlah setiap faktor pada alternatif 2, yaitu: a Output Apabila alternatif 2 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah output perusahaan. Output = rata-rata output total Agustus 2015- Juli 2016 + pendapatan Penjualan pellet ikan = Rp. 14.195.205.000+ Rp.2.552.810.000 = Rp. 16.748.015.000 b Input material Jika alternatif 2 diterapkan, diprediksikan input material akan mempengaruhi jumlahnya. Universitas Sumatera Utara Input material =Rata-rata biayamaterialAgustus 2015- Juli 2016 + Bahan Baku Pellet ikan Tepung ikan + Dedak Halus + Tepung jagung = Rp. 1.593.920.133 + Rp. 13.988.000 + Rp 15.736.500 + Rp 15.736.500 dalam 3497 ton = Rp. 1.593.920.133 + Rp 45.461.000 = Rp 1.639.381.133 c Input Tenaga Kerja Jika alternatif 2 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi total input tenaga kerja. Input tenaga kerja = Nilai rata-rata biaya tenaga kerja Agustus 2015- Juli 2016 + 32 orang Rp. 2.271.000 = Rp. 409.678.822 + 72.672.000 = Rp. 482.350.822 d Input Energi Jika alternatif 2 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah total input energi. Input energy= nilai rata-rata biaya energi Agustus 2015- Juli 2016 + biayaenergi Solar, oli dll = Rp. 93.170.968 + Rp. 15.548.723 = Rp. 108.719.691 Universitas Sumatera Utara e Input Maintenance Jika alternatif 2 diterapkan, diprediksikan akan mempengaruhi jumlah total input maintenance. Input maintenance = nilai rata-rata biaya maintenance Agustus 2015- Juli 2016 + Biaya perawatan pada alternatif 2 = Rp.322.444.069 + Rp. 203.134.000 = Rp.525.578.069 f Scrap Scrapadalah rata-rata jumlah onggok dan limbah cair yang diperoleh dari pengolahan tepung. Pada alternatif 1, limbah onggok dan limbah cair juga diproses untuk pengairan obat nyamukdiolah sebagai bahan baku obat nyamuk bakar sebanyak 50 dari 6994 Ton yaitu 3497 Ton. Maka Scrap tersisa sebanyak 3497 ton. Perhitungan biaya untuk masing-masing alternatif, kondisi sekarang, alternatif 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Perhitungan Biaya Untuk Masing-masing Alternatif Faktor Kondisi Sekarang Alternatif 1 Alternatif 2 Output Rp Rp Rp Penjualan 14.195.205.000 15.594.005.000 16.748.015.000 Input Input Material 1.593.920.133 1.632.387.133 1.639.381.133 Input Tenaga Kerja 409.678.822 514.144.822 482.350.822 Input Energi 93.170.968 133.170.968 108.719.691 InputMaintenance 322.444.069 516.630.769 525.578.069 Scrap Ton Ton Ton Scrap Onggok + limbah cair 6.994 3.497 3.497 Universitas Sumatera Utara Untuk perhitungan Green Productivity Ratio GPR caranya sama dengan perhitungan kondisi sekarang. Untuk menghitung Green Productivity Index GPI digunakan dengan menggunakan rumus berikut: GPI alternatif = ��� ���������� ��� ����� x GPI dasar Dalam perhitungan GPI untuk material, tenaga kerja, energi nilai diatas 1 menunjukkan perbaikan, sedangkan untuk GPImaintenance sebaliknya dan scrap nilai dibawah0 menunjukkan adanya penurunan dampak lingkungan yang terjadi. Melalui perhitungan GPI untuk maintenance tidak terjadi peningkatan indeks dibanding dengan sebelumnya. Hasil perhitungan Green Productivity Ratio GPR dan Green Productivity index GPI untuk masing masing alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Hasil Perhitungan GPR dan GPI Masing-masing Alternatif Green Productivity Indicators KS GPR KS GPI Alt.1 GPR Alt.1 GPI Alt.2 GPR Alt.2 GPI Input Material 8,90 1 9,55 1,07 10,21 1,14 Input Tenaga Kerja 34,64 1 30,32 0,87 34,72 1,002 Input Energi 152,35 1 117,09 0,76 154,04 1,01 Input maintanance 44,02 1 30,18 0,68 31,86 0,72 Scraponggok + limbah cair 14,57 1 0,33 0,02 0,25 0,01 Dari hasil perhitungan alternatif yang terpilih adalah alternatif 2, terlihat dari nilai GPI material, tenaga kerja, energi mendapat nilai yang lebih tinggi dari alternatif 1. Sedangan hanya GPI Maintenance yang tidak mendapat nilai 1 Selain pertimbangan produktivitas yang dihasilkan, analisis finansial juga dilakukan dengan menggunakan Analisis benefit-cost ratio. Analisis benefit-cost Universitas Sumatera Utara ratio merupakan alat yang dipakai untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Analisa benefit cost ratio diestimasikan hingga periode 5 tahun mendatang dan tingkat suku bunga 6. Hasil perhitungan indeks benefit-cost ratio setiap alternatif yang diusulkan adalah sebagai berikut; a. Alternatif 1 Pada alternatif 1 yang diusulkan yaitu obat nyamuk bakarbenefit dan costnya adalah: Benefit = Pemasukan PA..n = Penerimaan dan pengutipan obat nyamuk bakar x PA.6.5 = Rp.1.398.800.000 x 4,212 = Rp.5.891.745.600 Cost = Investasi awal + Biaya operasional PA,i,n = Rp.1.941.867.000 + Rp.377.119.7004,212 = Rp.3.530.295.176 Indeks BCR Alternatif 1 = ������� ���� = ��.5.891.745.606 ��.3.530.295.176 = 1,66 b. Alternatif 2 Pada alternatif 2 yang diusulkan yaitu pengolahan pellet ikan, diperoleh jumlah benefit dan cost yaitu: Universitas Sumatera Utara Benefit = PemasukanPA,i,n = Biaya pemasukan dari pellet ikan x PA,6,5 = Rp.2.552.810.000 x 4,212 = Rp.10.752.435.720 Cost = Investasi awal + Biaya operasional PA,i,n = Rp.2.431.340.000 + Rp.336.815.7234,212 = Rp.2.431.340.000 + Rp.1.418.667.825 = Rp.3.850.007.825 Indeks BCR Alternatif 2 = ������� ���� = Rp .10.752.435.720 Rp .3.850.007.825 = 2,79 Berdasarkan hasil perhitungan indeks BCR, terlihat bahwa alternatif 1 memiliki indeks BCR sebesar 1,66 dan alternatif 2 memiliki indeks BCR sebesar 2,79. Oleh karena itu, alternatif 2 dipilih menjadi alternatif solusi yaitu pengolahan pellet ikan.

5.2.4. Estimasi Alternatif Solusi

Estimasi alternatif solusi dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas pada masing-masing alternatif. Rumus perhitungan estimasi produktivitas adalah: Estimasi Produktivitas = ����� ������ ����� ����� Universitas Sumatera Utara