Tindakan Siklus II Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 65 hanya satu pembelajaran yang telah dapat menunjukkan perubahan yang signifikan pada peningkatan nilai belajar matematika mengenai serta aktifitas siswa kelas I, maka harus dilanjutkan pada siklus ke-2 untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

2. Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu mulai 24 - 29 mei 2010 2 kali pertemuan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret yang dilaksanakan pada pertemuan ke-1 tentang materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang belum berhasil. Oleh karena itu peneliti kembali menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret untuk mengulang pembelajaran materi pelajaran matematika yaitu dengan indikator pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran seperti siklus I. adapun indikator yang dibuat sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut : 1. Pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Mengingat hasil analisis terhadap pekerjaan siswa pada siklus I tersebut sebagian siswa masih mengalami kesalahan menjawab, maka rancangan kegiatan belajar mengajarnya menekankan pada pemahaman penggunaan media benda konkret sebagai alat dalam menghitung dalam pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Jadi segala kegiatan ditujukan untuk memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa yang telah dipelajari sekaligus merupakan pengulangan dari kegiatan pada pertemuan ke-1 siklus I. Pembelajaran direncanakan dalam dua kali pertemuan 2 jam pelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan commit to user 66 Pembelajaran matematika dengan menggunakan media benda konkret sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pertemuan ke-1 Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama. Guru memulai materi dengan menjelaskan bahwa pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang menekankan pada dasar penjumlahan bilangan guru mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret untuk bilangan 15 dikurangi 10 yaitu: 15 = 10 + 5 10= 10 + 0 _ = 0 + 5 = 5 commit to user 67 Gambar 10. Pengurangan kelereng yang berjumlah 15 dikurangi 10 menjadi 5 kelereng Siswa dengan bimbingan guru menggunakan media benda konkret sesuai dengan apa yang diajarkan dan didemonstrasikan oleh guru kemudian siswa berlatih menggunakan media benda konkret dengan kelompok masing-masing dengan operasi bilangan 19 – 13 =....... 19 = 10 + 9 13 = 10 + 3 _ = 0 + 6 = 6 Siswa mengamati penjelasan dari guru kemudian siswa mencoba menggunakan media benda konkret berupa sedotan, kelereng, batu kerikil, dan permen untuk menghitung operasi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang yang menekankan asal mula bilangan yang ada pada operasi pengurangan tersebut. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan guru membagi lembar kerja secara kelompok untuk dikerjakan secara kelompok. Guru mengamati siswa dalam menggunakan media benda konkret. Guru juga memberikan bimbingan pada siswa yang membutuhkan bimbingan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Setelah selesai mengerjakan soal-soal, kemudian guru melakukan evaluasi terhadap dengan memberikan soal-soal berhitung pengurangan tanpa teknik meminjam dengan cara panjang kepada masing-masing siswa. Daftar nilai dapat dilihat pada tabel 5. commit to user 68 Tabel 5. Daftar Nilai Kemampuan Berhitung Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus II No Nilai No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 80 70 65 68 74 71 85 90 70 67 85 52 77 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 67 69 70 80 85 70 58 80 85 90 Rata-rata 74,26 Pertemuan ke-2 Pada kegiatan awal setelah berdoa guru mengajak siswa bernyanyi lagu “satu-satu” dan mengadakan tanya jawab tentang pelajaran kemarin sebagai apersepsi. Langkah-langkah pembelajaranya adalah sebagai berikut : 1. Membagikan media benda konkret pada masing-masing kelompok yang terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D. Guru menjelaskan bahwa dasar pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dangan cara panjang adalah dengan penjumlahan puluhan dan satuan sehingga siswa perlu memperhatikan operasi penjumlahan puluhan dan satuan tersebut. 2. Siswa memperhatikan penggunanan media benda konkret dalam operasi pengurangan dengan cara panjang yang didemonstrasikan guru dengan operasi bilangan 25 – 10 =........ 25 = 20 + 5 10= 10 + 0 _ 10 + 5 = 15 commit to user 69 Gambar 11. Pengurangan kelereng 25 dikurangi 10 kelereng menjadi 15 kelereng 3. Guru membimbing siswa dalam kelompok ketika menggunakan media benda konkret dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Kegiatan tersebut agar siswa memahami betul mengenai pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang yang menggunakan dasar penjumlahan bilangan puluhan dan satuan. Kegiatan dilanjutkan dengan membagi lembar kerja dan siswa mengerjakan secara kelompok. Setelah selesai siswa mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu. Nilai dapat dilihat pada tabel 6 commit to user 70 Tabel 6. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2 siklus II No Nilai No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 90 80 75 70 84 81 95 100 80 66 100 59 85 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 76 74 75 95 100 80 60 93 90 100 Rata-rata 82,95 c. Observasi Dalam tahap ini guru kelas sekaligus peneliti melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret pada masing- masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan hasil pembelajaran berhitung pengurangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat, hal tersebut dapat diketahui Penjelasan yang didapat dari lampiran 7 sebagai berikut, keaktifan siswa yang tergolong cukup hanya satu kegiatan yaitu: Aktif mengerjakan tugas individu. Keaktifan siswa yang tergolong aktif yaitu: 1 aktif dalam memperhatikan penjelasan commit to user 71 dari guru dalam, 2 Aktif menggunakan media benda konkret, 3 Aktif menjawab pertanyaan guru, 4 rasa ingin tahu dan keberanian siswa, 5 keaktifan dan inisiatif siswa 6 aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi yang didapat dari lampiran 6 untuk aktifitas guru yang tergolong cukup yaitu: 1 menggunakan waktu sesuai perencanan, 2 mwmotivasi individu, 3 memberikan tindak lanjut. Sedangkan untuk aktivitas guru yang tergolong aktif yaitu: 1 memberikan informasi secara tepat, 2 menggunakan media benda konkret,3 menggunakan berbagai sumber,4 penuh perhatian terhadap siwa, 5 memotivasi kerja kelompok, 6 menggunakan multi metode, 7 melakukan proses observasi, 8 melakukan penilaian proses tanya jawab, 9 melakukan penilaain hasil belajartes formatif Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan menerapkan penggunaan media benda konkret pada pembelajaran matematika dengan diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang signifikan serta diperoleh data hasil penilaian kemampuan siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu yang terdapat pada lampiran 10 halaman. Berdasarkan lampiran 10 diperoleh data seperti terlihat pada tabel 7. Tabel 7. Data Frekuensi Nilai matematika Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada Siklus II No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori 1 91 – 100 4 17,39 Istimewa 2 81 – 90 6 26,08 Baik sekali 3 71 – 80 8 34,78 Baik 4 61 – 70 3 13 Cukup 5 51 – 60 2 8,67 Hampir cukup 6 41 – 50 Kurang 7 31 – 40 Kurang sekali 8 21 – 30 Sangat kurang sekali Jumlah 23 100 - Rata-rata 78,82 - Baik commit to user 72 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, maka didapat hasil keseluruhan nilai siswa di atas 6.0 sebanyak 4 siswa memperoleh kategori istimewa atau 17,39 dari jumlah siswa keseluruhan, 6 siswa mendapat kategori baik sekali atau 26,09 dari jumlah siswa keseluruhan, 8 siswa mendapat kategori baik atau 34,7 dari jumlah siswa keseluruhan, 3 siswa yang memperoleh kategori cukup atau 13 dari jumlah siswa keseluruhan, 2 siswa kategori nilai hampir cukup atau 8,67 dari jumlah siswa keseluruhan, untuk nilai kurang, nilai kurang sekali dan sangat kurang sekali sudah tidak ada. Data pada tabel 7 dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 12. Gambar 12. Grafik Nilai kemampuan berhitung Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada siklus II Pelaksanaan pada siklus dua ini dicapai nilai rata-rata kelas 78,86 tentang pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Pada pertemuan I nilai rata-rata kelas 74,26 dan pada pertemuan ke II dengan rata-rata kelas mencapai 82,95. Dari kedua pertemuan diperoleh rata-rata kelas keseluruhan yaitu 78,82. Pencapaian hasil yang diharapkan adalah tercapainya KKM yaitu nilai 60 atau bahkan lebih, serta tercapainya nilai rata-rata kelas yaitu 70 pada materi pengurangan 1 2 3 4 5 6 7 8 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 2 3 8 6 4 F re k u en si N il a i Nilai Siswa commit to user 73 bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan masukan untuk menganalisis perkembangan kemampuan siswa pada pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. d. Refleksi Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret pada siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat, mereka lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan kreatif dalam menggunakan media. Pemahaman pada kemampuan berhitung pengurangan lebih meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan. Dari analisis hasil tes pada siklus II diketahui bahwa pertemuan pertama mencapai nilai rata-rata kelas 74,26 dan siswa yang memperoleh nilai 6,0 sebanyak 21 siswa 91,3. Pertemuan ke-2 nilai rata-rata kelas mencapai 82,95 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai 6,0 sebanyak 21 siswa 91,3. Dari kedua pertemuan tersebut diperoleh rata-rata kelas 78,82 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai 6,0 sebanyak 21 siswa. Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa dalam pembelajaran berhitung pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang meningkat. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas diatas 7.00 dan persentase siswa yang memperoleh nilai 6,0 mencapai 70 atau sejumlah 18 siswa. Atas dasar ketentuan hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka pembelajaran melalui media benda konkret dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun guru harus tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan kemampuan siswa yang commit to user 74 mendapatkan di bawah rata-rata kelas khususnya kepada dua siswa yang berkebutuhan khusus dan melaksanakan pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata kelas sebagai tindak lanjut.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BANARAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 42

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGALIKAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI CENGKAWAKREJO TAHUN 2009 2010

0 3 50

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Matematika Melalui Penggunaan Media Sempoa Pada Siswa Kelas VD SDLB N Margorejo Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SEMPOA PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Matematika Melalui Penggunaan Media Sempoa Pada Siswa Kelas VD SDLB N Margorejo Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Dalam Pembelajaran Tematik Matematika IPA Pkn Melalui Penerapan media Kelereng Dan Batu Kerikil Pada Siswa Kelas I Sd N I sumurgede Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENJUMLAHANDAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Bantuan Benda-Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SDN 2 Gatak TP

0 2 13

PENDAHULUAN Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Bantuan Benda-Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SDN 2 Gatak TP. 2012/2013.

0 3 6

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENJUMLAHANDAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Bantuan Benda-Benda Konkret Pada Siswa Kelas I SDN 2 Gatak TP

1 1 13

Peningkatan kemampuan membilang banyak benda mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan melalui media benda konkret siswa kelas 1 MI Bahrul Ulum Bulu Kediri.

1 5 144

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG DENGAN MEDIA BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS II SD NEGERI GEMBONGAN, SENTOLO.

0 0 177