45
2.5 Kerangka Konseptual
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budaya Rivai dan Mulyadi, 2008:3. kepemimpinan menurut Kartono, 2011:47 adalah seorang pemimpin harus
memiliki kekuatan, memiliki stabilitas emosi: pengetahuan tentang relasi insani, kejujuran, objektif, dorongan pribadi, keterampilan berkomunikasi, kemampuan
mengajar, adanya keterampilan sosial, cakap secara tekhnis atau manjerial. Rivai dan Mulyadi, 2008:507 menyatakan bahwa konflik kerja adalah
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok dalam suatu organisasi yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan
kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, dan persepsi. Sedangkan menurut Siagian 2003:160 Konflik didefinisikan
sebagai suatu proses interaksi social dimana dua orang atau lebih, bertantangan dalam berpendapat atau tujuan mereka.
Sedangkan Sedarmayanti 2011:76 menyatakan bahwa stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidaksimbangan fisik dan
psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi karyawan. Stres dikatakan positif dan merupakan suatu peluang bila stres tersebut memotivasi para
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya agar memperoleh hasil yang maksimal. Beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres
antara lain adalah konflik antar pribadi dengan pimpinan, struktur tugas maupun struktur organisasi, minimnya kemampuan karyawan dalam penyelesaian tugas,
46
komunikasi, beban kerja yang sulit dan berlebihan, terbatasnya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, tekanan dan sikap kepemimpinan yang kurang adil dan
tidak wajar. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan stres kerja pada karyawan. Akibat – akibat stres kerja dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu:
perilaku, kognitif dan psikologis. Stres kerja yang diakibatkan perilaku dapat menimbulkan menurunnya kepuasan kerja, menurunnya kinerja, tekanan sikap
pemimpin yang kurang adil dan wajar, terjadinya konflik antar pribadi dan lemahnya pengawasan dari masing-masing pimpinan divisi terhadap karyawan
yang melanggar aturan dijam-jam kerja yang nantinya akan menyebabkan menurunnya kinerja karyawan
Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual yang dapat dilihat pada Gambar 2.1
Sumber : Kartono2011:39, Rivai dan Mulyadi, 2008:507 diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Stress Kerja Karyawan Y Konflik X2
Kepemimpinan X1
47
2.6 Hipotesis