Uji Multikolinieritas Hasil Uji Asumsi Klasik

91 Pada Tabel 4.9 terlihat semua bebas memiliki nilai Sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterokedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Dengan nilai : a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka terjadi multikolinieritas. b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.10 Hasil uji Multikolinieritas Pada Tabel 4.10 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value 0,1 atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas . Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.048 4.477 1.574 .124 kepemimpinan .292 .117 .354 2.491 .018 .686 1.457 konflik .437 .136 .457 3.222 .003 .686 1.457 a. Dependent Variable: stresskerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 92

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda ditunjukkan untuk menentukan hubungan liniear antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari kualitas pelayanan X 1 , manajemen hubungan pelanggan X 2 dan variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan Y. Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif atau negative factor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut: Y = a + � � � � + � � � � + e Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.048 4.477 1.574 .124 kepemimpinan .292 .117 .354 2.491 .018 konflik .437 .136 .457 3.222 .003 a. Dependent Variable: stresskerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan hasil pengelolaan data Tabel 4.11 kolom unstandardized coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 7.048+ 0.292 X 1 + 0.437 X 2 Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres Kerja Karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) medan

6 109 131

Pengaruh Koordinasi Dan Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

7 68 114

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN.

0 1 27

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 30

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 3

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 16