53
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan
kuesioner kepada para wanita pengusaha salon di kota Medan.
b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan
teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-
buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara berikut : a.
Angketkuesioner Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada
responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.
54
b. Wawancara
Wawancara dengan para karyawan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel organisasi dan stress kerja
karyawan.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliable
adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono, 2005: 267.
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian atau tidak.Valid artinya data yang diperoleh melalui
kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.Uji
validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel pada Direktorat Produksi Bagian Pengolahan dan Bagian Laboraturium sebanyak 30
responden di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows
55
3.9.1. Uji validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2011:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan r
hitung
pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r
tabel
. Sunyoto 2009: 72 menyatakan sebagai berikut: 1.
Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel ,
maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, danjika r
hitung
negatif atau r
hitung
≤ r
tabel
, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.Nilai r
tabel
dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5 adalah 0,361.
Tabel 3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Item-Total Statistics
Corrected Item- Total Correlation
r tabel Validitas
VAR00001 .421
0.361 Valid
VAR00002 .470
0.361 Valid
VAR00003 .725
0.361 Valid
VAR00004 .800
0.361 Valid
VAR00005 .448
0.361 Valid
VAR00006 .469
0.361 Valid
VAR00007 .407
0.361 Valid
VAR00008 .602
0.361 Valid
VAR00009 .464
0.361 Valid
VAR00010 .667
0.361 Valid
56
VAR00011 .590
0.361 Valid
VAR00012 .644
0.361 Valid
VAR00013 .534
0.361 Valid
VAR00014 .650
0.361 Valid
VAR00015 .605
0.361 Valid
VAR00016 .542
0.361 Valid
VAR00017 .637
0.361 Valid
VAR00018 .683
0.361 Valid
VAR00019 .622
0.361 Valid
VAR00020 .771
0.361 Valid
VAR00021 .725
0.361 Valid
VAR00022 .783
0.361 Valid
VAR00023 .795
0.361 Valid
VAR00024 .770
0.361 Valid
VAR00025 .781
0.361 Valid
VAR00026 .775
0.361 Valid
VAR00027 .687
0.361 Valid
VAR00028 .779
0.361 Valid
VAR00029 .722
0.361 Valid
VAR00031 .705
0.361 Valid
VAR00032 .599
0.361 Valid
VAR00033 .652
0.361 Valid
VAR00034 .621
0.361 Valid
VAR00035 .701
0.361 Valid
VAR00036 .515
0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 Data Diolah Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan kuesioner telah
valid karena r
hitung
r
tabel
. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
57
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2011:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya
sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics
Cronbachs Alpha if Item Deleted
r tabel Reliabilitas
VAR00001 .963
0.60 Reliabel
VAR00002 .963
0.60 Reliabel
VAR00003 .961
0.60 Reliabel
VAR00004 .961
0.60 Reliabel
VAR00005 .963
0.60 Reliabel
58
VAR00006 .963
0.60 Reliabel
VAR00007 .963
0.60 Reliabel
VAR00008 .962
0.60 Reliabel
VAR00009 .963
0.60 Reliabel
VAR00010 .962
0.60 Reliabel
VAR00011 .962
0.60 Reliabel
VAR00012 .962
0.60 Reliabel
VAR00013 .962
0.60 Reliabel
VAR00014 .962
0.60 Reliabel
VAR00015 .962
0.60 Reliabel
VAR00016 .962
0.60 Reliabel
VAR00017 .962
0.60 Reliabel
VAR00018 .962
0.60 Reliabel
VAR00019 .962
0.60 Reliabel
VAR00020 .961
0.60 Reliabel
VAR00021 .961
0.60 Reliabel
VAR00022 .961
0.60 Reliabel
VAR00023 .961
0.60 Reliabel
VAR00024 .961
0.60 Reliabel
VAR00025 .961
0.60 Reliabel
VAR00026 .961
0.60 Reliabel
VAR00027 .961
0.60 Reliabel
VAR00028 .961
0.60 Reliabel
VAR00029 .961
0.60 Reliabel
VAR00031 .961
0.60 Reliabel
VAR00032 .962
0.60 Reliabel
VAR00033 .962
0.60 Reliabel
VAR00034 .962
0.60 Reliabel
VAR00035 .961
0.60 Reliabel
VAR00036 .963
0.60 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 Data diolah
59
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha item deleted setiap butir instrument lebih besar dari 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
butir instrument dinyatakan reliabel. Realibilitas instrument juga dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .963
35
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 Data Diolah
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkandata yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui
pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan
pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5.Jika nilai Asyimp.Sig.2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi
normal Situmorang dan Lutfi, 2008: 62.
60
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dan Lutfi, 2008:63.
3 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor
melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas
Situmorang dan Lutfi, 2008: 104.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
61
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y = stres kerja
a = konstanta b
1
,b
2
= koefisien regresi berganda X
1
= kepemimpinan X
2
= konflik e = Standar Error
Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut.
1 Uji Signifikansi Simultan uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. H : b
1
=b
2
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat
Y. H
a
: b
1
≠b
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5 H
a
diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5
62
2 Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H
: b
1
= b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat
Y. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika thitung t abel pada α = 5
H
a
diterima jika thitung ttabel pada α = 5 3
Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa
kemampuanmodel dalam menerangkan variabel terikat.Jika R² semakin besar mendekatisatu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
dan X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat.Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 09 Tahun 1996 Tanggal 14
Februari 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan merupakan penggabungan dari 3 perusahaan yaitu PTP VI,
PTP VII, dan PTP VIII sesuai Anggaran Dasar. PTPN IV Persero didirikan berdasarkan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tertanggal 11 Maret 1996.
Kemudian sesuai dengan Surat Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH diadakan perubahan Akte Pendirian Perusahaan Vide : Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Tanggal 25 Maret 2003 Nomor 24. PT. Perkebunan Nusantara IV Persero yang berkantor Pusat di Jl. Letjend Soeprapto No. 2 Medan merupakan
salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ada diSumatera Utara. Sampai saat ini PT. Perkebunan Nusantara
IV Persero mengelola lahan perkebunan seluas 175.735 Ha. PT. Perkebunan Nusantara IV Persero memiliki 30 Unit Usaha dan Proyek Pengembangan yang
terletak di 9 Kabupaten Kota, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Batu Bara, Padang Lawas, serta
Mandailing Natal.
64
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan mengelola 16 unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar perjam, 2
Unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTB perhari. PTPN IV Persero didukung oleh unit Perbengkelan Pabrik Mesin Tenera PMT
Dolok Ilir dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS Balimbingan, dan RS Pabatu. PTPN IV Persero juga memiliki tiga anak perusahaan yaitu PT. Agro
Sinergi Nusantara ASN, PT. Sarana Agro Nusantara PT. SAN yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbunan dan pemompaan CPO dan PT. Sinergi
Perkebunan Nusantara SPN. PTPN IV Persero juga ikut dalam penyertaan saham dengan PTPN III Persero dan Koperasi Karyawan Nusa Tiga pada PT.
ESW Nusantara Tiga, yang bergerak dalam bidang usaha pengelolaan serbuk batang sawit, dan pada PT. Padasa Enam Utama yang bergerak dibidang usaha
Perkebunan Kelapa Sawit. PTPN IV Persero melakukan restrukturisasi organisasi melalui pengelompokkan Unit Usaha kedalam lima 5 Unit Usaha
GUU sebagai Embrio Strategis Bisnis Unit SBU.
4.1.2 Visi Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. 2.
Misi a. Menjalankan usaha denga prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan
berdaya saing tinggi.
65
b. Menyelenggarakan usaha agrobisnis berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.
c. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agrobisnis dan pendayagunaan asset dengan prefensi pada
teknologi terkini yang teruji proven dan berwawasan lingkungan.
4.1.3 Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah pernyataan formula budaya perusahaan sebagai cara bekerja yang secara nyata nampak dalam perilaku kerja dan memberikan
dampak pada layanan, produk, dan kinerja. Budaya perusahaan pada PTPN IV yaitu memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan agar
dalam melaksanakan tugas selalu: 1.
Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2.
Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. 3.
Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. 4.
Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oelh setiap jajaran perusahaan.
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.
66
4.1.4 Struktur Organisasi
Perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari terdiri dari beberapa bagian, dimana bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan
erat. Untuk memperjelas kedudukan dan bagian setiap personalia dibutuhkan adanya suatu struktur organisasi yang jelas. Secara umum, dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PTPN IV Persero Medan
4.2 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah penyataan seluruhnya adalah 12 butir untuk varibel X
1
, 12 butir untuk variable X
2
, dan 11 butir untuk variabel Y. Total seluruh pernyataan adalah 35 butir. Sebagaimana tujuan penelitian ini, daftar pernyataan disebarkan kepada
responden berisikan pernyataan mengenai Gaya Kepemimpinan X
1
, Konflik
67
X
2
, dan Stress Kerja Karyawan Y. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian SDM PTPN IV Medan.
4.2.1 Karakteristik Responden
Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 38 orang responden
PTPN IV Persero Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah responden Persentase
Laki-Laki 28
73.68 Perempuan
10 26.32
Jumlah 38
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah 28 orang responden 73.68 berjenis kelamin laki-laki dan 10 orang responden 26.32 berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan karyawan perempuan. Menurut pimpinan Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan, karyawan laki-laki cenderung lebih berkompeten dan mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan
68
sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena
itu perbedaan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan membuat karyawan SDM PTPN IV dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Karyawan
Persentase 21-30 Tahun
8 21.05
31-40 Tahun 18
47.37 41-50 Tahun
10 26.32
50 tahun keatas 2
5.26 Total
38 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
responden dapat diketahui sebanyak 8 orang atau 21.05 berusia antara 21 – 30 tahun, 18 orang atau 47.37 berusia antara 31 – 40 tahun, 10 orang atau 26.32
berusia antara 41 – 50 tahun, dan sisanya 2 orang atau sebanyak 5.26 berada pada rentang usia 50 tahun keatas. Dari data tesebut dapat kita lihat bahwa hampir
separuh dari karyawan yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan berada pada rentang usia matang yaitu antara usia 31 – 40 tahun. Karyawan dalam
usia ini sedikit yang mengalami penurunan kinerja dan sudah memiliki kemampuan mengendalikan emosi yang lebih baik dibandingkan karyawan pada
usia yang lebih muda.
69
4.2.1.3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah Karyawan
Persentase SMA Sederajat
20 52.63
Diploma 3 D3 8
21.05 Sarjana S1
10 26.32
Total 38
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan data dari Tabel 4.3 terlihat bahwa pendidikan terakhir menunjukkan adanya distribusi yang cukup merata pada tiga jenis jenjang yang
ada. Jumlah terbesar responden adalah lulusan SMA Sederajat yaitu sebanyak 20 orang atau 52.63, lulusan D3 Diploma yaitu sebanyak 8 orang atau 21.05,
dan lulusan S1 Sarjana yaitu sebanyak 10 orang atau 26.32. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh karyawan yang bekerja diperusahaan
mengenyam pendidikan sampai dengan SMASederajat dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum karyawan pada bagian SDM diPTPN IV Medan
yang bekerja masuk dalam kategori pendidikan rendah.
4.2.1.4. Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Karyawan
Persentase 1-4 Tahun
7 18.42
5-7 Tahun
11 28.95
7 Tahun
20 52.63
Total 38
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan dengan berdasarkan lama bekerja berada pada rentang waktu 1-4 tahun yaitu sebanyak 7 orang atau
18.42, 5-7 tahun sebanyak 11 orang atau 28.95, diatasa 7 tahun sebanyak 20
70
orang atau 52.63. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada bagian SDM PTPN IV Medan sebagian besar tergolong karyawan senior.
4.2.2 Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stress Kerja Karyawan
pada Bagian SDM di PTPN IV Medan dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju SS = 5
Setuju S = 4
Kurang Setuju KS = 3
Tidak Setuju TS = 2
Sangat Tidak Setuju STS = 1
71
4.2.2.1 Gaya Kepemimpinan X
1
Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan X
1
:
Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
Item pertanyaan
STS 1 TS 2
KS 3 S 4
SS 5 Total
F F
F F
F F
1 3
7.89 11
28.94 14
36.84 10
26.32 0.00
38 100
2 1
2.63 11
28.94 7
18.43 17
44.74 2
5.26 38
100 3
0.00 9
23.68 16
42.12 12
31.58 1
2.63 38
100 4
1 2.63
11 28.94
12 31.58
14 36.84
0.00 38
100 5
2 5.26
10 26.32
16 42.12
8 21.05
2 5.26
38 100
6 1
2.63 8
21.05 18
47.37 11
28.94 0.00
38 100
7 1
2.63 8
21.05 16
42.12 12
31.58 1
2.63 38
100 8
0.00 10
26.32 18
47.37 7
18.43 3
7.89 38
100 9
1 2.63
7 18.43
18 47.37
11 28.94
1 2.63
38 100
10 1
2.63 10
26.32 17
44.74 9
23.68 1
2.63 38
100 11
1 2.63
8 21.05
21 55.26
8 21.05
0.00 38
100 12
2 5.26
9 23.68
16 42.12
9 23.68
2 5.26
38 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 diolah 1.
Pada pernyataan “Atasan memberikan arahan yang jelas kepada saya untuk menyelesaikan pekerjaan” terlihat sebanyak 3 orang atau 7.89
responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan tidak setuju, 14 orang atau 36.84 responden
menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan setuju, dan tidak ada karyawan yang menyatakan sangat
setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan merasa bahwa atasannya tidak memberikan arahan yang
jelas untuk menyelesaikan pekerjaan. 2.
Pada pernyataan “Atasan saya selalu menyiapkan solusi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 1
orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang
72
atau 28.94 responden menyatakan tidak setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 44.74 responden
menyatakan setuju, 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar
karyawan merasa atasannya selalu menyiapkan solusi untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapi sebagian lagi merasa bahwa
atasannya tidak menyiapkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pekerjaan.
3. Pada pernyataan “apabila saya mendapat hambatan dalam
menyelesaikan pekerjaan, atasan akan member perintah agar pekerjaan tersebut diambil alih oleh karyawan lain” dapat digambarkan bahwa
tidak ada atau 0.00 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau
42.12 responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 31.58 menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa apabila ia mendapat hambatan dalam menyelesaikan
tugas atasan tidak akan memerintahkan siapapun untuk mengambil alih pekerjaannya.
4. Pada pernyataan “Atasan saya selalu bertindak cepat untuk
menyelesaikan hambatan kerja yang dialami oleh bawahannya” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden
73
menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan kurang setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan setuju dan
tidak ada yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden beranggapan atasan mereka tidak bertindak
cepat dalam menyelesaikan hambatan kerjayang dialami bawahannya. 5.
Pada pernyataan “Atasan saya selalu menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja yang di tetapkan” dapat
digambarkan bahwa sebesar 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden
menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden meyatakan setuju, 2
orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya tidak
menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja. 6.
Pada pernyataan “Dalam acara-acara resmi seperti upacara maupun meeting rutin, atasan saya selalu menyampaikan gambaran kinerja saat
ini” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden
menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan setuju
serta tidak ada responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa
74
atasannya tidak selalu menyampaikan gambaran kinerja pasa saat acara resmi atau pada saat meeting rutin.
7. Pada pernyataan “Dalam acara-acara resmi seperti upacara ataupun
meeting rutin atasan saya selalu menyampaikan target yang harus dicapai” diperoleh data sebesar 1 orang atau 2.63 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan
kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju, serta 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasnnya tidak selalu menyampaikan target yang harus dicapai oleh perusahaan.
8. Pada pernyataan “tutur bahasa yang jelas dan tegas digunakan atasan
saya dalam menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja serta target harus dicapai” dapat digambarkan
bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden yang menyatakan tidak setuju, 18 orang
atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 7.89
responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya tidak menggunakan tutur
bahasa yang lugas dan jelas ketika menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja dan target perusahaan.
75
9. Pada pernyataan “Atasan saya selalu memberikan pelatihan kepada
karyawannya untuk meningkatkan kinerja” diperoleh data sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang
atau 18.43 responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94
responden menyatakan setuju, dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merasa atasan kurang memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
10. Pada pernyataan “Dalam pelatihan atasan saya mampu memberikan
arahan tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan dengan baik” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 44.74 responden
menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju, dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya kurang mampu dalam memberikan arahan tentang
cara menyelesaikan pekerjaan dengan baik pada saat pelatihan. 11.
Pada pernyataan “Pelatihan yang diberikan atasan saya mampu membuat karyawan menjadi lebih mandiri dalam pekerjaan dan
tanggung jawab” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05
76
responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 55.26 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden
menyatakan setuju, dan tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
merasa pelatihan yang diberikan Atasan tidak mampu menjadikan karyawan menjadi lebih mandiri dalam pekerjaan dan tanggung jawab
nya. 12.
Pada pernyataan “Pelatihan yang diberikan Atasan saya mampu membuat karyawan menjadi lebih cekatan dalam menyelsaikan
pekerjaannya” dapat digambarkan bahwa sebesar 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 23.68
responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.16 responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden
menyatakan setuju, dan 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar
responden merasa pelatihan yang diberikan atasan kurang mampu menjadikan karyawan menjadi lebih cekatan dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
77
4.2.2.2 Konflik X2
Tanggapan responden mengenai konflik X2
Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Konflik
Item Pernyataan
STS 1 TS 2
KS 3 S4
SS 5 Total
F F
F F
F F
1 1
2.68 7
18.42 17
44.74 12
31.58 1
2.68 38
100 2
1 2.68
7 18.42
21 55.26
8 21.05
1 268
38 100
3 1
2.68 5
13.16 23 60.53
9 23.68
0.00 38
100 4
0.00 8
21.05 16
42.12 14
36.84 0.00
38 100
5 0.00
8 21.05
22 57.89
7 18.43
1 2.68
38 100
6 0.00
5 13.16
18 47.37
15 39.47
0.00 38
100 7
2 5.26
6 15.79
19 50.00
10 26.32
1 2.68
38 100
8 1
2.68 8
21.05 17
44.74 10
26.32 2
5.26 38
100 9
0.00 5
13.16 21
55.26 11
28.94 1
2.68 38
100 10
0.00 9
23.68 18
47.37 9
23.68 2
5.26 38
100 11
2 5.26
8 21.05
17 44.74
9 23.68
2 5.26
38 100
12 0.00
7 18.42
15 39.47
13 34.21
3 7.89
38 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah 1.
Pada pernyataan “Atasan bertindak adil dalm pembagian perintah pekerjaan kepada bawahannya” dapat digambarikan bahwa sebanyak 1
orang atau 2.68 responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 18.42 responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 44.74
responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya bertindak kurang adil dalam pembagian perintah kerja kepada
bawahannya. 2.
Pada pernyataan “Tugas yang saya terima lebih banyak dari karywan lainnya” dapat digambarikan bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68
responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 18.42 responden
78
menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 55.26 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan setuju dan 1
orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden merasa tugas yang dia
terima tidak lebih banyak atau sama dengan karyawan lainnya. 3.
Pada pernyataan “Tugas yang diberikan sesuai dengan jabatan saya di perusahaan” dapat digambarikan bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68
responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau 13.16 responden menyatakan tidak setuju, 23 orang atau 60.53 responden menyatakan
kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju dan tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tugas yang diberikan kepadanya kurang sesuai dengan jabatannyadi perusahaan.
4. Pada pernyataan “Beban kerja yang saya terima lebih besar daripada
kemampuan saya” dapat digambarikan bahwa tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden
menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan kurang setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan setuju dan
tidak ada responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa beban kerja yang diterima sesuai
dengan kemampuannya. 5.
Pada pernyataan “Saya sulit menerima pendapat dai rekan keja ketika sedang berdiskusi” dapat digambarikan bahwa tidak ada atau 0.00
79
responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 57.89 responden menyatakan
kurang setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa apabila sedang berdiskusi dirinya tidak mengalami kesulitan untuk menerima
pendapat atau saran dari rekan kerjanya. 6.
Pada pernyataan “Saya merasa tertekan dalam bekerja” dapat digambarikan bahwa tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat
tidak setuju, 5 orang atau 13.16 responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 15 orang atau
39.47 responden menyatakan setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merasa dalam pekerjaan ia tidak merasa tertekan sama sekali. 7.
Pada pernyataan “Saya merasa resah apabila ada persaingan diantara rekan kerja” dapat digambarikan bahwa sebanyak 2 orang atau 5.26 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 15.79 responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 50.00 responden menyatakan
kurang setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa persaingan yang dialami merupakan hal yang wajar sehingga responden tidak merasa resah
ketika ada persaingan diantara rekan kerja.
80
8. Pada pernyataan “Saya sering berselisih paham edngan rekan kerja” dapat
digambarikan bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak
setuju, 17 orang atau 44.74 responden menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan setuju dan 2 orang atau 5.26
responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tidak sering terjadi selisih paham antar
karyawan. 9.
Pada pernyataan “Saya bebas dalam memuat keputusan dalam pekerjaan” diperoleh data bahwa tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju,
5 orang atau 13.16 responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 55.26 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94
responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merasa dirinya tidak bebas dalam memuat keputusan dalam pekerjaan.
10. Pada pernyataan “Saya memiliki inisiatif sendiri dalam menghadapi
masalah dalam bekerja” diperoleh data bahwa tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 23.68 responden
menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju dan 2
orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa dalam
81
mengahadapi masalah dalam pekerjaan atasan membantu untuk membeikan solusi sehingga mereka tak perlu memikirkan inisatif untuk
mengatasi masalah tersebut. 11.
Pada pernyataan “Saya mampu bekerja sama dengan karyawan lain pada saat penting dalam pekerjaan” dapat digambarikan bahwa sebanyak 2
orang atau 5.26 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 44.74
responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju dan 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa mereka mampu bekerja sendiri pada saat penting dalam bekerja.
12. Pada pernyataan “Pimpinan percaya terhadap kemampuan saya dalam
menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting” diperoleh data bahwa tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 18.42
responden menyatakan tidak setuju, 15 orang atau 39.47 responden menyatakan kurang setuju, 13 orang atau 34.21 responden menyatakan
setuju dan 3 orang atau 7.89 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tidak semua
pekerjaan penting dipercayakaan kepada responden.
82
4.2.2.3 Stress Kerja Y
Tanggapan responden mengenai stress kerja Y
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Stress Kerja
Item Pernyataan
STS 1 TS 2
KS 3 S4
SS 5 Total
F F
F F
F F
1 0.00
8 21.05
15 39.47
12 31.58
3 7.89
38 100
2 2
5.26 10
26.32 13
34.21 9
23.68 4
10.53 38
100 3
1 2.68
7 18.43
15 39.47
12 31.58
3 7.89
38 100
4 0.00
10 26.32
15 39.47
12 31.58
1 2.68
38 100
5 0.00
13 34.21
12 31.58
11 28.94
2 5.26
38 100
6 1
2.68 11
28.94 14
36.84 11
28.94 1
2.68 38
100 7
1 2.68
7 18.43
20 52.63
10 26.32
0.00 38
100 8
0.00 10
26.32 18
47.37 8
21.05 2
5.26 38
100 9
0.00 8
21.05 22
57.89 7
18.43 1
2.68 38
100 10
1 2.68
11 28.94
14 36.84
12 31.58
0.00 38
100 11
1 2.68
6 15.79
23 60.53
7 18.43
1 2.68
38 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah 1.
Pada pernyataan “Beban Kerja yang sulit membuat tekanan darah saya terkaadang meningkat” diperoleh data bahwa tidak ada resonden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 15 orang atau 39.47 responden menyatakan
kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju dan 3 orang atau 7.89 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa beban kerja yang diterima tidak terlalu berat sehingga beban kerja tersebut tidak membuat
responden merasa bahwa tekanan darah meningkat. 2.
Pada Pernyataan “Beban kerja yang berlebihan membuat saya pusing” dapat digambarikan bahwa sebanyak 2 orang atau 5.26 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 34.21 responden menyatakan
83
kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju dan 4 orang atau 10.53 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
mnunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa beban kerja yang diterima tidak terlalu berat sehingga reponden tidak merasa pusing ketika
ada beban kerja. 3.
Pada pernyataan “Beban kerja yang berlebihan membuat saya gampang sakit” diperoleh data bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 18.42 responden menyatakan tidak setuju, 15 orang atau 39.47 responden menyatakan
kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju dan 3 orang atau 7.89 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sbagian besar responden merasa beban kerja yang diterima tidak terlalu berat sehingga responden tidak gampang sakit ketika
menerima beban kerja. 4.
Pada pernyataan “Pola hidup saya cenderung tidak teratur bila sedang banyak pekerjaan” diperoleh data bahwa tidak ada atau 0.00 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan tidak setuju, 15 orang atau 39.47 responden menyatakan
kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tidak terjadi perubahan pola hidup ketika sedang banyak pekerjaan.
84
5. Pada pernyataan “Banyak tuntutan kerja membuat saya sakit kepala dalam
menyelesaikan pekerjaan” diperoleh data bahwa tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 13 orang atau 34.21 responden
menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan setuju dan 2
orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa banyaknya tuntutan
pekerjaan sama sekali tidak membuat responden merasakan sakit kepala ketika menyelesaikannya.
6. Pada pernyataan “Sikap pemimpin yang kurang adil membuat saya mudah
marah” diperoleh data bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden
menyatakan tidak setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan setuju dan 1
orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa sikap atasan cukup
adil. 7.
Pada pernyataan “saya cepat dalam menyelesaikan pekerjaan” diperoleh data sebanyak 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 7 orang atau 18.42 responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 52.63 responden menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 26.32
responden menyatakan setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat
85
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagiab besar responden merasa tidak semua karyawan menyelesaikan tugasnya dengan cepat.
8. Pada pernyataan “Saya selalu bersemangat untuk datang kekantor bila
sedang banyak pekerjaan” diperoleh data bahwa tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32
responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan
setuju dan 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tidak semangat
untuk hadir kekantor bila sedang banyak pekerjaan 9.
Pada pernyataan “Saya sering bolos keluar ketika sedang jam kerja” diperoleh data bahwa tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju,
8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 57.89 responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 18.43
responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden merasa tidak terlalu sering bolos keluar ketika sedang jam kerja.
10. Pada pernyataan “Saya merasa sangat baik dalam pencapaian prestasi
kerja” diperoleh data bahwa sebanyak 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden
menyatakan tidak setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju dan
86
tidak ada responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa pencapaian prestasi kerja mereka
kurang baik. 11.
Pada pernyataan “Saya merasa bersemangat untuk menyelesaikan tugas yang diberika kepada saya” diperoleh data bahwa sebanyak 1 orang atau
2.68 responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 15.79 responden menyatakan tidak setuju, 23 orang atau 60.53 responden
menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa bahwa mereka kurang bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov- smirnov. Hasil uji normalitas ditunjukkan sebagai berikut:
87
4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram
Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Sebaliknya, jika bentuk grafik
melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel tidak
berdistribusi normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.2 Uji Normalitas Dengan Histogram
Pada Gambar 4.3 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.
88
4.3.1.2Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Jika titik masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal. Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis
diagonal, maka data tidak berdistribusi normal.
Sumber: Data Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
89
4.3.1.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorv-Smirnov Test
Jika Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig 2-tailed sebesar 0,709 di atas tingkat signifikansi 0, 05.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas
yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka
disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 38
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.34692462
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .074
Negative -.114
Kolmogorov-Smirnov Z .701
Asymp. Sig. 2-tailed .709
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Pengolahan SPSS 2015
90
4.3.2.1 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatter Plot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.4 Uji Heterokedastisitas dengan Scatter Plot
Pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3.2.2 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Glejser
Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan glejser memiliki kriteria jika Nilai Sig 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Heterokedastisitas dengan Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.136 2.529
.845 .404
kepemimpinan .031
.066 .096
.473 .639
Konflik .007
.077 .019
.095 .925
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
91
Pada Tabel 4.9 terlihat semua bebas memiliki nilai Sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterokedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel
bebas lainnya. Dengan nilai : a.
Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka terjadi multikolinieritas. b.
Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.10 Hasil uji Multikolinieritas
Pada Tabel 4.10 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value 0,1 atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas
.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
7.048 4.477
1.574 .124
kepemimpinan .292
.117 .354
2.491 .018
.686 1.457
konflik .437
.136 .457
3.222 .003
.686 1.457
a. Dependent Variable: stresskerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
92
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda ditunjukkan untuk menentukan hubungan liniear antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari kualitas pelayanan X
1
, manajemen hubungan pelanggan X
2
dan variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan Y. Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif
atau negative factor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a +
�
�
�
�
+ �
�
�
�
+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 7.048
4.477 1.574
.124 kepemimpinan
.292 .117
.354 2.491
.018 konflik
.437 .136
.457 3.222
.003 a. Dependent Variable: stresskerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan hasil pengelolaan data Tabel 4.11 kolom unstandardized
coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 7.048+ 0.292 X
1
+ 0.437 X
2
Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
93
1. Konstanta a = 7.048 ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan konflik
bernilai konstan, dimana jika variabel kepemimpinan X
1
, dan konflik X
2
= 0, maka stress kerja karywan akan sebesar 7.048 2.
Koefisien Regresi b
1
X
1
= 0.292 menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap stress kerja karyawan. Sehingga apabila
kepemimpinan dinaikkan sebesar satu satuan maka stress kerja akan bertambah sebesar 0.292
3. Koefisien Regresi b
2
X
2
= 0.437 menunjukkan bahwa konflik berpengaruh positif terhadap stress kerja karyawan bagian SDM PTPN IV
Medan. Sehingga apabila konflik dinaikkan sebesar satu satuan maka stress kerja akan bertambah sebesar 0.437
4.5 Uji Hipotesis