47
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan Sukardi, 2003:41. Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: Kepemimpinan dan konflik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja karyawan. Variable kepemimpinan lebih dominan
mempengaruhi stres kerja karyawan.
48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang
didasarkan kepada tujuan objeknya.Pada tingkat eksplantasi penelitian termasuk kedalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih
untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variable X yang terdiri dari variabel kepemimpinan X
1
dan konflik X
2
, berpengaruh terhadap variable stress kerja karyawan Y.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IV persero Medan yang berlokasi dijalan Letjend Soeprapto No. 2 Medan.Waktu penelitian
dilaksanakan penulis mulai dari bulan Agustus 2015 sampai Desember 2015.
3.3 Batasan Operasional
1. Variable independen variabel X terdir dari kepemimpinan X
1
dan konflik X
2
. 2.
Variable dependen variabel Y adalah stress kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.
49
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur peneliti yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable.
Operasional variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Kepemimpinan X1 Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok di PTPN IV Medan dalam mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi dalam memotivasi karyawan agar dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan.
b. Konflik X2
Konflik adalah Ketidaksesuaian antara dua orang atau lebih anggota- anggota atau kelompok di PTPN IV yang harus membagi sumber daya
yang terbatas atau kegiata-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
c. Stress Kerja Karyawan Y
Suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidaksimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi
karyawan PTPN IV Medan. Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan mekanisme
penganalisian variable sebagai Tabel 3.1 berikut:
50
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Defenisi Variabel
Dimensi variabel
Indikator Skala
pengukuran
Kepemimpinan X1
Kemampuan seorang pemimpin dalam
mengarahkan dan mempengaruhi Para
anggotakaryawan dalam menentukan
tujuan
perusahaan PTPN IV
1. Commanding
1. Pengarahan cara dan
solusi lain dalam
penyelesaian untuk mengatasi hambatan.
2. Pengambil
alihan tanggung jawab dalam
penyelesaian pekerjaan yang mengalami
hambatan.
Likert 2.
Visioning 3.
Kejelasan pemimpin dalam menyampaikan
kondisi perusahaan dan kinerja perusahaan yang
harus dicapai.
4. Langkah-
langkah strategis dalam
pencapaian kinerja perusahaan yang harus
dicapai.
3. Coaching
5. Melatih bawahannya
secara berkelanjutan untuk meningkatkan
kinerja karyawan.
6. Mampu melatih anggota
timnya sehingga menjadi mandiri.
Konflik X2 Ketidaksesuaian
antara dua orang atau lebih anggota-anggota
atau kelompok di PTPN IV yang harus
membagi sumber daya yang terbatas atau
kegiata-kegiatan kerja atau karena kenyataan
bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi
1. Struktur
tugas 1.
Ketidakadilan 2.
Ketidaksesuaian dalam pembagian kerja
Likert 2.
Konflik personal
3. Ketegangan
4. Persaingan dengan rekan
kerja
3. Lingkungan
pekerjaan 5.
Pengambilan tindakan 6.
Minimnya keikutsertaan
51
Sumber : Campbell dan Samiec 2005:123, Kartono 2011:47 Rivai dkk 2008, Sule dkk 2005:291, Sedarmayanti 2011, Siagian 2003:89, Robbins 2003:800
diolah 3.5
Skala Pengukuran variabel
Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Pengujian variabel – variabel yang diteliti, pada setiap jawaban akan diberikan skor Sugiyono, 2005:86.
Skala likert menggunakan 5 lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
No Pertanyaan
Skor 1
Sangat setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Ragu-Ragu RG 3
4 Tidak Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiono 2005:86 Stress Kerja
Y Suatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya
ketidaksimbangan fisik dan psikis, yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
kondisi karyawan PTPN IV Medan.
1. Fisik
1. Tekanan darah
meningkat 2.
Perubahan metabolisme tubuh
Likert 2.
Psikologis 3.
Ketidakpuasan Kerja 4.
Mudah Marah
3. organisasi
5. Ketidak hadiran
6. Menurunnya
produktivitas dalam bekerja
52
3.6 Populasi dan Sampel