Analisis Deskriptif Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

59 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha item deleted setiap butir instrument lebih besar dari 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrument dinyatakan reliabel. Realibilitas instrument juga dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .963 35 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 Data Diolah

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkandata yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5.Jika nilai Asyimp.Sig.2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal Situmorang dan Lutfi, 2008: 62. 60 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dan Lutfi, 2008:63. 3 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dan Lutfi, 2008: 104.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: 61 Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = stres kerja a = konstanta b 1 ,b 2 = koefisien regresi berganda X 1 = kepemimpinan X 2 = konflik e = Standar Error Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut. 1 Uji Signifikansi Simultan uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 =b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , dan X 2 yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H a : b 1 ≠b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5 H a diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5 62 2 Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa kepemimpinan dan konflik terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika thitung t abel pada α = 5 H a diterima jika thitung ttabel pada α = 5 3 Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuanmodel dalam menerangkan variabel terikat.Jika R² semakin besar mendekatisatu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. 63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres Kerja Karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) medan

6 109 131

Pengaruh Koordinasi Dan Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

7 68 114

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN.

0 1 27

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 30

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 3

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 16