23
menjadikan anggotanya lebih bersemangat, positif, dan optimis mengenai masa depan yang memberikan harapan pada orang lain.
Tindakan kepemimpinan adalah sebuah hubungan, dan bahwa hubungan itu merupakan bentuk pelayanan untuk suatu tujuan dan orang banyak. Ketika
seorang pemimpin berada di puncak, ia melakukan lebih dari sekedar memberikan hasil tetapi ia juga menjawab ekspektasi dari pengikutnya.
2.1.3 Gaya Kepemimpinan
Menurut teori path-goal versi house dalam Thoha, 2008:296 ada 4 empat tipe atau gaya kepemimpinan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan otoriter direktif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan yang otokratis, cenderung otoriter, dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan.
2. Kepemimpinan yang mendukung Supportive Leadership
Kepemimpinan model ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian
kemanusiaan yang murni terhadap bawahannya. 3.
Kepemimpinan partisipatif Gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan
mempergunakan saran-saran dari bawahannya. 4.
Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi Menetapkan serangkaian tujuan yang menantang bawahannya untuk
berprestasi.
24
Sedangkan Menurut Rivai 2002:122 ada tiga macam gaya kepemimpinan yang lazim digunakan, yaitu:
1. Kepemimpinan demokrasi, ditandai dengan adanya suatu struktur yang
pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dalam gaya kepemimpinan ini, ada kerja sama antara
atasan dengan bawahan. Dibawah kepemimpinan demokrasi bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja
dan dapat mengarahkan diri sendiri. 2.
Kepemimpinan diktator atau otokrasi, dimana pimpinan memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan,
selanjutnya karyawan melanjutkan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode
pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam
organisasi. 3.
Kepemimpinan bebas, kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin
berpartisipasi jika diminta bawahan.
25
2.1.4 Fungsi Kepemimpinan
Menurut Sule dan Saefullah, 2005:259 fungsi kepemimpinan dalam hubungannya dengan peningkatan aktivitas dan efisiensi perusahaan yaitu:
1. Fungsi kepemimpinan sebagai inovator
Sebagai inovator, pemimpin harus mampu mengadakan berbagai inovasiinovasi baik yang menyangkut pengembangan produk, sistem
manajemen yang efektif dan efesiensi, maupun dibidang konseptual yang keseluruhannya dilaksanakan dalam upaya mempertahankan dan atau
meningkatkan kinerja perusahaan. 2.
Fungsi kepemimpinan sebagai komunikator Sebagai komunikator, maka pimpinan harus mampu menyampaikan
maksud dan tujuan komunikasi yang dilakukan secara baik kepada seseorang dan atau sekelompok karyawan sehingga timbul pengertian di
kalangan mereka. a. pemimpin harus mampu menyampaikan maksud dan tujuan komunikasi
yang dilakukan secara baik kepada seseorang dan atau sekelompok karyawan sehingga timbul pengertian di kalangan mereka.
b. pemimpin harus mampu memahami, mengerti dan mengambil intisari pembicaraan – pembicaraan orang lain.
3. Fungsi kepemimpinan sebagai motivator
Sebagai motivator, pemimpin merumuskan dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan yang mengarah kepada upaya mendorong karyawan untuk
melaksanakan sesuatu kegiatan tertentu sesuai dengan tugas dan tanggung
26
jawab yang mampu memberikan sumbangan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan sebagai kontroler
Sebagai kontroler pengendali pemimpin melaksanakan fungsi pengawasan terhadap berbagai aktivitas perusahaan agar terhindar dari
penyimpangan baik terhadap pemakaian sumber daya maupun didalam pelaksanaan rencana atau program kerja perusahaan sehingga pencapaian
tujuan menjadi efektif dan efisiensi.
2.1.5 Indikator dan dimensi Kepemimpinan