Gaya Kepemimpinan X Deskriptif Variabel

71

4.2.2.1 Gaya Kepemimpinan X

1 Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan X 1 : Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan Item pertanyaan STS 1 TS 2 KS 3 S 4 SS 5 Total F F F F F F 1 3 7.89 11 28.94 14 36.84 10 26.32 0.00 38 100 2 1 2.63 11 28.94 7 18.43 17 44.74 2 5.26 38 100 3 0.00 9 23.68 16 42.12 12 31.58 1 2.63 38 100 4 1 2.63 11 28.94 12 31.58 14 36.84 0.00 38 100 5 2 5.26 10 26.32 16 42.12 8 21.05 2 5.26 38 100 6 1 2.63 8 21.05 18 47.37 11 28.94 0.00 38 100 7 1 2.63 8 21.05 16 42.12 12 31.58 1 2.63 38 100 8 0.00 10 26.32 18 47.37 7 18.43 3 7.89 38 100 9 1 2.63 7 18.43 18 47.37 11 28.94 1 2.63 38 100 10 1 2.63 10 26.32 17 44.74 9 23.68 1 2.63 38 100 11 1 2.63 8 21.05 21 55.26 8 21.05 0.00 38 100 12 2 5.26 9 23.68 16 42.12 9 23.68 2 5.26 38 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 diolah 1. Pada pernyataan “Atasan memberikan arahan yang jelas kepada saya untuk menyelesaikan pekerjaan” terlihat sebanyak 3 orang atau 7.89 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan tidak setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan setuju, dan tidak ada karyawan yang menyatakan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan merasa bahwa atasannya tidak memberikan arahan yang jelas untuk menyelesaikan pekerjaan. 2. Pada pernyataan “Atasan saya selalu menyiapkan solusi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang 72 atau 28.94 responden menyatakan tidak setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 44.74 responden menyatakan setuju, 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar karyawan merasa atasannya selalu menyiapkan solusi untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapi sebagian lagi merasa bahwa atasannya tidak menyiapkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pekerjaan. 3. Pada pernyataan “apabila saya mendapat hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan, atasan akan member perintah agar pekerjaan tersebut diambil alih oleh karyawan lain” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0.00 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 31.58 menyatakan setuju dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa apabila ia mendapat hambatan dalam menyelesaikan tugas atasan tidak akan memerintahkan siapapun untuk mengambil alih pekerjaannya. 4. Pada pernyataan “Atasan saya selalu bertindak cepat untuk menyelesaikan hambatan kerja yang dialami oleh bawahannya” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau 28.94 responden 73 menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan kurang setuju, 14 orang atau 36.84 responden menyatakan setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden beranggapan atasan mereka tidak bertindak cepat dalam menyelesaikan hambatan kerjayang dialami bawahannya. 5. Pada pernyataan “Atasan saya selalu menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja yang di tetapkan” dapat digambarkan bahwa sebesar 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden meyatakan setuju, 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya tidak menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja. 6. Pada pernyataan “Dalam acara-acara resmi seperti upacara maupun meeting rutin, atasan saya selalu menyampaikan gambaran kinerja saat ini” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan setuju serta tidak ada responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa 74 atasannya tidak selalu menyampaikan gambaran kinerja pasa saat acara resmi atau pada saat meeting rutin. 7. Pada pernyataan “Dalam acara-acara resmi seperti upacara ataupun meeting rutin atasan saya selalu menyampaikan target yang harus dicapai” diperoleh data sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.12 responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 31.58 responden menyatakan setuju, serta 1 orang atau 2.68 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasnnya tidak selalu menyampaikan target yang harus dicapai oleh perusahaan. 8. Pada pernyataan “tutur bahasa yang jelas dan tegas digunakan atasan saya dalam menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja serta target harus dicapai” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden yang menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 7.89 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya tidak menggunakan tutur bahasa yang lugas dan jelas ketika menyampaikan langkah-langkah strategis untuk pencapaian kinerja dan target perusahaan. 75 9. Pada pernyataan “Atasan saya selalu memberikan pelatihan kepada karyawannya untuk meningkatkan kinerja” diperoleh data sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang atau 18.43 responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 47.37 responden menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 28.94 responden menyatakan setuju, dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasan kurang memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan. 10. Pada pernyataan “Dalam pelatihan atasan saya mampu memberikan arahan tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan dengan baik” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 10 orang atau 26.32 responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 44.74 responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju, dan 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa atasannya kurang mampu dalam memberikan arahan tentang cara menyelesaikan pekerjaan dengan baik pada saat pelatihan. 11. Pada pernyataan “Pelatihan yang diberikan atasan saya mampu membuat karyawan menjadi lebih mandiri dalam pekerjaan dan tanggung jawab” dapat digambarkan bahwa sebesar 1 orang atau 2.63 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 21.05 76 responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 55.26 responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 21.05 responden menyatakan setuju, dan tidak ada atau 0.00 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa pelatihan yang diberikan Atasan tidak mampu menjadikan karyawan menjadi lebih mandiri dalam pekerjaan dan tanggung jawab nya. 12. Pada pernyataan “Pelatihan yang diberikan Atasan saya mampu membuat karyawan menjadi lebih cekatan dalam menyelsaikan pekerjaannya” dapat digambarkan bahwa sebesar 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 42.16 responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 23.68 responden menyatakan setuju, dan 2 orang atau 5.26 responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden merasa pelatihan yang diberikan atasan kurang mampu menjadikan karyawan menjadi lebih cekatan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 77

4.2.2.2 Konflik X2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres Kerja Karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) medan

6 109 131

Pengaruh Koordinasi Dan Pendelegasian Wewenang Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

7 68 114

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN.

0 1 27

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 30

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 3

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 16