Gambar V.1
Bagan mekanisme program PPA-PKH
Sumber: Pedoman Umum PPA-PKH, 2010
5.1.1 Struktur Pelaksana Program PPA-PKH di kota Medan
Struktur pelaksana menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi untuk
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
Verifikasi data pekerja anak oleh tim pusat
Verifikasi data PA melalui Home Visit
oleh pendamping
Penetapan Penerima Manfaat PPA-PKH
oleh penjab Kota
Penyerahan rekomendasi hasil
pendampingan kepada
penanggungjawab kota untuk di
tindaklanjuti Evaluasi hasil
pendampingan selama di shelter
oleh pendamping dan tutor
Pendampingan penerima manfaat
di shelter selama 1satu bulan
Penanggungjawab meneruskan
rekomendasi kepada dinas yang
membidangi pendidikan dan
ketrampilan untuk difasilitasi
- Pendidikan Formal SD,SMP,SMA,PLK
- Non Formal Paket A,B,C
Pendidikan Ponpes MI,MTS,MA
Pendidikan Ketrampilan Kursus-Kursus BLK
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Struktur menggambarkan pembagian tugas, menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab.
Adapun yang struktur pelaksana program PPA-PKH di kota medan adalah sebagai berikut:
Gambar. V.2
Struktur Organisasi Tim Pelaksana PPA-PKH KabupatenKota
Sumber: Pedoman Umum PPA-PKH 2010 Pembina
bupatiwalikota
Ketua tim pelaksana teknis Kasubdin Wasnaker
Penanggungjawab Kadis Ketenagakerjaan
Koordinator Shelter Anggota Tim Pelaksanaan
Teknis Juru Bayar
Sekretariat
Pendamping dan Tutor
Berdasarkan bagan tersebut, maka pembagian tugas setiap implementor yang terdiri Pembina, Penanggung jawab, Tim Pelaksaan Teknis, dan sekretariat
adalah sebagai berikut: 1
Pembina yaitu Walikota Medan bertugas melakukan pembinaan pelaksanaan program PPA-PKH di kotanya.
2 Penanggung jawab yaitu kepala dinas ketenagakerjaan bertugas memberikan
arahan teknis pelaksanaan program, melakukan koordinasi dengan instansi terkait, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program PPA-PKH secara
umum maupun teknis, melakukan seleksi untuk menetapkan shelter sesuai kriteria yang ditetapkan, melakukan seleksi dan menetapkan pendamping
serta tutor, menetapkan penyedia makan selamA di shelter, menetapkan pekerja anak penerima manfaat program, menunjuk koordinator shelter,
menetapkan Ketua Pelaksana Teknis dan Juru Bayar serta membuka rekening pada Bank Rakyat Indonesia BRI setempat untuk pelaksanaan
program, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembalian pekerja anak ke dunia pendidikan.
3 Tim pelaksana teknis yang diketuai Kasubdin Wasnaker bertugas
melakukan seleksi calon pedamping, calon tutor dan pekerja anak calon penerima manfaat program PPA-PKH, menyampaikan hasil seleksi calon
pedamping, calon tutor kepada penanggungjawab program PPA-PKH, menyampaikan hasil seleksi pekerja anak calon penerima manfaat
berdasarkan hasil home visit kepada penangungjawab program PPA-PKH, mengadakan rapat koordinasi persiapan awal pelaksanaan program PPA-
PKH, melakukan pembinaan teknis kepada pedamping dan tutor, melakukan koordinasi dan pertemuan dengan berbagai pihak, memonitoring,
mengevaluasi dan memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan program PPA-PKH, melakukan rapat koordinasi untuk pengembalian pekerja anak ke
dunia pendidikan, menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pendampingan, menyusun laporan pelaksanaan program secara berkala dan laporan akhir.
4 Sekretariat bertugas untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
administrasi teknis meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan guna mendukung kelancaran pelaksanaan program PPA-PKH
Pedoman umum PPA-PKH, 2010:29-30. 5
Koordinator shelter bertugas melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi persiapan, pelaksanaan dan pasca pendampingan program PPA-
PKH di shelter, menyelesaikan permasalahan yang timbul selama pendampingan di shelter, melaporkan secara tertulis kepada penanggung
jawab kota hasil monitoring, mengkoordinir pelaksanaan kunjungan rumah Home Visit, menyampaikan data pekerja anak penerima manfaat hasil
kunjungan rumah Home Visit yang dilakukan oleh pendamping, menyampaikan data pekerja anak penerima manfaat hasil kunjungan rumah
Home Visit kepada pelaksana teknis Pedoman Umum PPA-PKH, 2010:32
Program PPA-PKH juga melibatkan tutor dan pendamping yang melakukan kegiatan selama di shelter. pendamping dan tutor adalah orang yang
paling mempengaruhi perkembangan anak selama di shelter. oleh karena itu
setiap pendamping dan tutor yang dipilih adalah mereka yang memenuhi persyaratan dan kemampuan untuk memotivasi anak. Adapun yang menjadi
persyaratan pendamping dan tutor adalah: 1
Pendamping Dalam menentukan pendamping ada beberapa syarat yang harus
dipertimbangkan seperti mengutamakan pendidikan setara S1, telah berpengalaman dalam mendampingi anak minimal selama 1 tahun yang
dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja, berkemampuan berkomunikasi dengan baik kepada anak, berasal dari kota Medan sebagai
kota pelaksana program PPA-PKH, bersedia tinggal bersama dengan anak selama di shelter, dan bersedia mengikuti pelatihan terlebih dahulu
Pedoman Umum PPA-PKH, 2010:13 Pendamping disetiap shelter terdiri dari 3 orang pendamping yang
akan melakukan pendampingan sesuai dengan kelompok usia dan tingkat pendidikan anak penerima manfaat program PPA-PKH. Hal ini dilakukan
agar pendamping tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pendampingan karena usia dan pendidikan anak dikelompokkan setara
dengan tugas masing-masing pendamping. Pendamping pertama adalah pendamping A yaitu pendamping yang
melakukan pendampingan terhadap kelompok penerima manfaat yang berpendidikan setara dengan pendidikan dasarkesetaraan paket A.
Pendamping kedua adalah pendamping B yang melakukan pendampingan terhadap kelompok penerima manfaat yang berpendidikan setara dengan
pendidikan menengah pertama dan pendamping C yang melakukan pendampingan terhadap kelompok penerima manfaat yang dari segi usia dan
pendidikannya tidak memungkinkan untuk dikembalikan ke pendidikan formal melainkan lebih tepat untuk mengikuti pelatihan keterampilan dan
kursus-kursus Pedoman Pendampingan PPA-PKH, 2010:22. Masing-masing pendamping memiliki peran yang sangat penting
yaitu memberikan motivasi kepada anak penerima program PPA-PKH untuk kembali ke dunia pendidikan sesuai dengan minat dan kemampuan
masing-masing anak. Oleh karena itu, pendamping harus berinteraksi dengan baik kepada setiap anak dan mencatat setiap perkembangan anak
untuk menyimpulkan apa yang menjadi minat dan bakat setiap anak. Peran pendamping selanjutnya adalah sebagai fasilitator bagi anak
penerima manfaat PPA-PKH dalam memperoleh akses layanan pendidikan, baik melalui program yang ada pada instansi yang membidangi pendidikan
maupun melalui lembaga pendidikan swasta lainnya. dan mendorong pemahaman kepada orang tua anak agar menyadari akan pentingnya
pendidikan bagi anak, peran seorang pendamping ini dilakukan pasca shelter yang mengharuskan seorang pendamping bmenjalin hubungan denga
keluarga anak penerima manfaat program PPA-PKH. 2
Tutor Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tim pelaksana dalam
merekrut tutor yaitu mengutamakan mereka yang berpendidikan S1 memiliki kemampuan teknis di bidang pendidikan, berpengalaman dalam
proses belajar-mengajar seperti guru, guru bantu, guru agama, dan instruktur dan berasal dari kota Medan Pedoman Umum PPA-PKH,
2010:13. Seorang tutor memiliki tugas untuk melakukan kegiatan mengajar
selama di shelter sesuai dengan jadwal. Peran tutor tidak jauh berbeda dengan seorang pendamping yaitu mempersiapkan anak penerima manfaat
PPA-PKH untuk kembali ke dunia pendidikan dengan memberikan pelajaran agar mereka tidak kesulitan untuk beradaptasi ketika kembali ke
sekolah. Oleh karena itu, tutor berkewajiban untuk melakukan penilaian hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakatnya.
5.1.2 Tahap Pendampingan Pra Shelter Verifikasi Data