Penanganan Pekerja Anak Jalanan Yang Dilakukan Pusat Kajian dan

menjadi faktor penyebab ketidakpedulian masyarakat yang ternyata berada di sekitar kehidupan pekerja anak jalanan dalam mencari uang Observasi, 3 April 2014 Hal ini sesuai dengan hasil Focused Group Discussion dimana pihak-pihak yang sering membantu pekerja anak jalanan berasal dari kalangan masyarakat yang tidak bertempat tinggal di sekitar mereka.

6.3 Penanganan Pekerja Anak Jalanan Yang Dilakukan Pusat Kajian dan

Perlindungan Anak Untuk melepaskan anak-anak dari jalanan dan mencegah anak-anak lain yang rentan turun kejalan maka pendekatan program yang digunakan PKPA dan yang dianggap strategis mencakup empat model, yaitu: 1. Street-Centered Intervention, Penanganan anak jalanan yang dipusatkan dijalan. 2. Fmily-Centered Intervention, Penanganan anak jalanan yang difokuskan pada pemberian bantuan sosial atau pemberdayaan keluarga 3. Institutional-Centered Intervention, Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di lembaga panti, baik secara sementara menyiapkan reunifikasi dengan keluarganya maupun permanen 4. Community-Centered Intervention, Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di sebuah komunitas. Tabel VI.1 Persebaran Wilayah Pekerja Anak Dampingan PKPA dan KNH Kinder Not Hilfe Germany NO Wilayah Jumlah 1 Amplas 43 Pekerja Anak 2 Medan Barat 14 Anak 3 Medan Denai 7 Anak 4 Gg. Jonor 1 Anak 5 K. Lalang 1 Anak 6 Petisah 20 Anak 7 Selayang 6 Anak 8 Medan Sunggal 129 Anak 9 Medan Timur 1 Anak 10 Simpang Pos 17 Anak 11 Simp. Majestik 9 Anak 12 Paya Bakung 2 Anak JUMLAH 250 Anak Sumber: Database Anak Dampingan PKPA dan KNH, Desember 2013 Anak dampingan PKPA dan KNH merupakan anak yang berada di jalanan dan mereka yang rentan terhadap bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak maupun lainnya. Dari data tersebut wilayah persebaran anak dampingan PKPA tertinggi terdapat di Kecamatan Medan Sunggal dan Medan amplas. Hal ini disebabkan tingginya pekerja anak di 2 wilayah tersebut. Adanya terminal terpadu Pinang Baris dan Amplas menjadi salah satu tempat strategis di kota Medan sebagai tempat aktifitas pekerja anak jalanan, di wilayah ini jenis pekerjaan yang dilakukan adalah penyapu bus umumangkutan kota, penyemir sepatu, pedagang asongan, pengamen, dan jenis pekerjaan lainnyua seperti penjual koran terbitan pagi dan sore. Jumlah anak dampingan PKPA yang mencapai 250 merupakan kuota yang telah ditetapkan yang setiap saat akan dilakukan pendataan ulang. Anak yang telah melewati batas umur 18 tahun akan dikembalikan kepada keluarga namun tetap dalam bimbingan PKPA, dan dilakukan perekrutan kembali terhadap anak-anak jalanan lainnya wawancara dengan Mhd. Mahlil Hamdani, 22 Maret 2014 Tabel VI.2 Pekerjaan dan Umur Anak Dampingan PKPA dan KNH Kinder Not Hilfe Germany NO TIPE PEKERJAAN JUMLAH UMUR JUMLAH 1 Buruh Bangunan 3 1 tahun 2 Buruh Pabrik Roti 1 2 tahun 3 Buruh Toko Prabot 1 3 tahun 4 Cleaning Service 1 4 tahun 5 DoorSmeer 18 5 tahun 6 Karyawan Toko 1 6 tahun 7 Pedagang Asongan 7 7 tahun 8 Pembersih Rumah 1 8 tahun 3 Anak 9 Pemulung 15 9 tahun 10 Anak 10 Pengamen 32 10 tahun 15 Anak 12 Pengantar Air Mineral 1 11 tahun 16 Anak 13 Pengemis 6 12 tahun 16 Anak 14 Pengepul Pelastik 2 13 tahun 31 Anak 15 Penjual Ikan 1 14 tahun 36 Anak 16 Penjual Kipang 2 15 Tahun 40 Anak 17 Penjual Mie 1 16 tahun 49 Anak 18 Penjual Pelastik 6 17 tahun 28 Anak 19 Pengambala 1 18 tahun 5 anak 20 Sapu Bus 18 19 tahun 1 Anak 21 Semir Sepatu 1 22 Narik Becak 1 23 Tidak Bekerja 130 Jumlah 250 Jumlah 250 Sumber: Database Anak Dampingan PKPA dan KNH, Desember 2013 Dari data anak jalanan diatas terdapat 120 anak yang bekerja dari 250 anak jalanan dampingan PKPA dan KNH. Pekerja anak jalanan adalah mereka yang melakukan kegiatan ekonomi di jalanan dimana tipe pekerja anak ini menjadi yang dominan di kota Medan adalah penyapu bus umum atau angkutan kota, penyemir sepatu, pedagang asongan, pengamen, dan pekerjaan lain yang sifatnya insidentil calo bus, penjaka jakpot dan doorsmeer. Jenis lainnya adalah penjual koran terbitan pagi dan sore. Kelompok pekerja anak jalanan perempuan memiliki komunitas dan ciri sendiri yaitu terkonsentrasi di pasar tradisional kampung lalang. Pekerja yang sering mereka lakukan adfalah sebagai penjual plastik, garam dan peralatan dapur SKA-PKPA Medan. Berdasarkan data tersebut maka pekerja anak yang digolongkan sebagai pekerja anak jalanan memiliki jumlah yang tertinggi yaitu sebanyak 105 pekerja anak jalanan yang mendapatkan dampingan dari PKPA dan KNH Kinder Not Hilfe Germany

a. Sanggar Kreativitas Anak Jalanan