104
BAB VI PERAN STRATEGIS MASYARAKAT DAN PUSAT KAJIAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENGHAPUSAN PEKERJA ANAK DI KOTA MEDAN
6.1 Hilangnya Perhatian Pemerintah Terhadap Pekerja Anak Jalanan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO Convention Concerning the Prohibition and Immediate Action for the Elimination
of the Worst Forms Child Labour menjelaskan kewajiban negara pemerintah dalam menghapus pekerja anak terutama anak yang bekerja pada bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk bagi anak, begitu juga terhadap pemenuhan pendidikan bagi setiap anak. dengan adanya undang-undang tersebut sudah seharusnya pemerintah
memberikan perhatian kepada anak yang dipekerjakan karena anak adalah tunas bangsa yang menentukan keberlangsungan pembangunan bangsa. Perhatian
pemerintah dapat dilihat dari pihak-pihak yang selama ini memberikan perhatian terhadap pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris yang dijelaskan
berdasarkan Diagram Venn yang telah disusun di dalam FGD sebagai berikut:
Gambar VI.1 Diagram Venn, pihak-pihak yang memperhatikan pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris
Siswa Al-Azhar
Bunda Pekerja Anak Jalanan
PKPA Bpk Ali Jabar
Sumber; Focused Group Discussion,5 Maret 2014 Diagram Venn tersebut disusun oleh pekerja anak jalanan berdasarkan
pengalaman yang mereka dapatkan. Terdapat beberapa pihak yang selama ini mereka anggap sebagai pihak yang memperhatikan mereka di jalanan. Namun,
dari beberapa pihak yang mereka gambarkan tidak ada satupun dari mereka yang merasakan pemerintah sebagai salah satu pihak yang memperhatikan nasib
mereka. Pusat Kajian dan Perlindungan Anak merupakan pihak yang selama ini
paling dekat dan penting bagi mereka Pekerja anak jalan di terminal Pinang Baris, terutama melalui SKA Sanggar Kreativitas Anak yang mengkhususkan
kegiatannya pada kegiatan pencegahan, perlindungan dan pengembangan minat dan bakat anak jalanan dan miskin kota, dan kegiatan berupa pendampingan dan
pemberdayaan anak jalanan misalnya belajar membaca, berhitung dan menulis. Sanggar Kreativitas Anak jalanan PKPA terdapat di 2 dua wilayah yang menjadi
tempat dengan tingkat pekerja anak tertinggi yaitu terminal Amplas dan terminal Pinang Baris
Seseorang yang juga memberikan perhatian terhadap pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris adalah masyarakat yaitu Bapak Ali Jabar, merupakan
anggora DPRD kota Medan yang selama ini sering menjumpai mereka Pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris seorang diri dengan memberi bantuan
berupa makanan ringan maupun uang jajan, dan juga Bunda yang merupakan masyarakat biasa sekaligus pemilik Panti Asuhan yang berada di Jalan Merak,
bantuan yang sering diberikan berupa pakaian bekas dan makanan, serta siswa Al- Azhar yang setiap bulannya mendatangi mereka untuk mengerjakan tugas
sekaligus sesekali membantu melakukan pekerjaan menyapu angkot. Dari diagram Venn tersebut 2 dari 4 pihak yang paling sering memberikan
perhatian terhadap pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris adalah masyarakat. Bentuk perhatian atau bantuan yang masyarakat berikan biasanya
hanya pemenuhan kebutuhan sehari saja seperti: uang jajan, makanan, atau bahkan pakaian yang dalam hal ini tidak akan membuat pekerja anak jalanan
meninggalkan pekerjaan yang selama ini mereka lakukan Focused Group Discussion, 2014:Topik 3.
6.2 Kepedulian Masyarakat Terhadap Pekerja Anak Jalanan