Kepedulian Masyarakat Terhadap Pekerja Anak Jalanan

tempat dengan tingkat pekerja anak tertinggi yaitu terminal Amplas dan terminal Pinang Baris Seseorang yang juga memberikan perhatian terhadap pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris adalah masyarakat yaitu Bapak Ali Jabar, merupakan anggora DPRD kota Medan yang selama ini sering menjumpai mereka Pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris seorang diri dengan memberi bantuan berupa makanan ringan maupun uang jajan, dan juga Bunda yang merupakan masyarakat biasa sekaligus pemilik Panti Asuhan yang berada di Jalan Merak, bantuan yang sering diberikan berupa pakaian bekas dan makanan, serta siswa Al- Azhar yang setiap bulannya mendatangi mereka untuk mengerjakan tugas sekaligus sesekali membantu melakukan pekerjaan menyapu angkot. Dari diagram Venn tersebut 2 dari 4 pihak yang paling sering memberikan perhatian terhadap pekerja anak jalanan di terminal Pinang Baris adalah masyarakat. Bentuk perhatian atau bantuan yang masyarakat berikan biasanya hanya pemenuhan kebutuhan sehari saja seperti: uang jajan, makanan, atau bahkan pakaian yang dalam hal ini tidak akan membuat pekerja anak jalanan meninggalkan pekerjaan yang selama ini mereka lakukan Focused Group Discussion, 2014:Topik 3.

6.2 Kepedulian Masyarakat Terhadap Pekerja Anak Jalanan

Era modernisasi politik keikutsertaan rakyat dalam politik dan urusan pemerintahan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, rakyat tidak lagi melihat pemerintah sebagai urusan “orang lain” yang secara kebetulan memiliki kewenangan dan hak untuk mengatur masyarakat, mereka melihat urusan pemerintah sebagai urusan mereka sendiri, sebagai bagian dari kehidupan mereka. Kesadaran masyarakat dalam partisipasi politik karena beberapa sebab. Pertama, munculnya kesadaran pada tiap individu sebagai anggota atau bagian dari masyarakat, sebagai individu seseorang bebas melakukan apa saja tetapi sebagai bagian dari masyarakat setiap tindakan mempunyai akibat terhadap orang lain. Kedua, suatu keputusan yang dibuat oleh pemerintah membawa akibat terhadap kehidupan seluruh individu dalam masyarakat. Ketiga, adanya kesadaran tentang demokrasi dalam masyarakat modern yang menganggap “pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” Zainal Abidin, 2002:24 Peraturan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2004 peran serta masyarakat diatur pada pasal 8 dan pasal 7 yang menerangkan Masyarakat berhak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam pencegahan dan penanggulangan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak baik berupa bantuan advokasi maupun bantuan moril dan materil. Peran serta masyarakat yang berhadapan langsung oleh pekerja anak khususnya anak jalanan mungkin tidak terlalu besar dirasakan manfaatnya oleh pekerja anak tetapi bentuk bantuan yang diberikan terkadang lebih sesuai dengan kebutuhan ketimbang bantuan yang diberikan pemerintah. Tidak jarang juga ketidakpedulian masyarakat kepada pekerja anak terjadi, terutama kepada masyarakat yang berada di sekitar tempat yang memiliki tingkat pekerja anak yang tinggi. Kesamaan kemiskinan, seringnya merasakan kenakalan pekerja anak jalanan, hingga stigma negatif yang dimiliki pekerja anak jalanan menjadi faktor penyebab ketidakpedulian masyarakat yang ternyata berada di sekitar kehidupan pekerja anak jalanan dalam mencari uang Observasi, 3 April 2014 Hal ini sesuai dengan hasil Focused Group Discussion dimana pihak-pihak yang sering membantu pekerja anak jalanan berasal dari kalangan masyarakat yang tidak bertempat tinggal di sekitar mereka.

6.3 Penanganan Pekerja Anak Jalanan Yang Dilakukan Pusat Kajian dan