2.2 Pekerja Anak Jalanan
2.2.1 Pengertian Anak Jalanan
Istilah anak jalanan adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan di jalanan, Istilah anak jalanan pertama
kali di perkenalkan di Amerika Selatan atau Brazilia yang digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup di jalanan. Anak-anak yang hidup dijalanan
umumnya sudah terlibat pada aktivitas-aktivitas yang berbau kriminal. Kelompok ini juga disebut dalam istilah kriminologi sebagai anak-anak
dilinguent, istilah ini menjadi rancu ketika dicoba digunakan di negara berkembang lainnya yang pada umumnya mereka masih memiliki ikatan
dengan keluarga. UNICEF kemudian menggunakan istilah hidup dijalanan bagi mereka yang sudah tidak memiliki ikatan keluarga, sedangkan istilah
bekerja di jalanan adalah istilah bagi mereka yang masih memiliki ikatan dengan keluarga Misran Lubis dkk, 2011:5.
Pada dasarnya anak jalanan menghabiskan waktunya di jalan demi mencari nafkah, baik dengan kerelaan hati maupun dengan paksaan orang
tuanya. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang sebagian waktunya mereka gunakan di jalan atau
tempat-tempat umum lainnya baik untuk mencari nafkah maupun berkeliaran. Dalam mencari nafkah, ada beberapa anak yang rela melakukan kegiatan
mencari nafkah di jalanan dengan kesadaran sendiri, namun banyak pula anak-anak yang dipaksa untuk bekerja di jalan oleh orang-orang di sekitar
mereka, baik itu orang tua atau pihak keluarga lain, dengan alasan ekonomi keluarga yang rendah.
Aktivitas yang dilakukan anak jalanan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu mengamen, mengasong, mengemis, buruh
pasar atau kuli, menyemir sepatu, parkir mobil, kernet, ojek payung, pekerja seks hingga berkeliaran tidak tentu. Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan di
tempet-tempat atau pusat keramaian misalnya, terminal, stasiun, perempatan jalan, pelabuhan, tempet hiburan Plaza, dan sebagainya Bagong Suyanto,
2003:185
2.2.2 Pengelompokkan Anak di Jalanan
Berdasarkan hasil kajian di lapangan, secara garis besar anak jalanan dibedakan dalam 3 kelompok Bagong Suyanto, 2003:185 yaitu: Pertama,
Children on the street, yakni anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, tetapi masih mempunyai hubungan yang kuat
dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan mereka untuk membantu ekonomi keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh kedua orang tuanya. Kedua, Children of the street, yakni anak-anak yang berpartisipasi
penuh di jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Beberapa diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya, tetapi frekuensi
pertemuan mereka tidak menentu. Banyak diantara mereka adalah anak-anak yang karena suatu sebab lari atau pergi dari rumah. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak pada kategori ini sangat rawan terhadap perlakuan buruk, baik secara sosial, emosional, fisik maupun seksual.
Ketiga, Children from families of the street, yakni anak-anak yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan. Meskipun anak-anak ini
mempunyai hubungan kekeluargaan yang cukup kuat, tetapi hidup mereka terombang-ambing dari satu tempat ke tempat lain dengan segala risikonya.
Salah satu ciri penting dari kategori ini adalah menjalani kehidupan jalanan sejak anak masih bayi, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Di
Indonesia kategori ini dengan mudah dapat ditemui di berbagai kolong jembatan, rumah-rumah liar sepanjang rel kereta api dan pinggiran sungai,
walaupun secara kuantitatif jumlahnya belum diketahui secara pasti.
2.2.3. Karakteristik Pekerja Anak Jalanan
Pekerjaan di jalanan dapat dilakukan baik di sektor formal ataupun informal dan di daerah perkotaan ataupun di pedesaan, dan dibayar maupun
tidak dibayar. Misalnya, anak yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tidak dibayar di usaha-usaha yang berorientasi pasar yang dioperasikan oleh
seorang anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama dianggap terlibat dalam kegiatan ekonomi. Anak yang bekerja sebagai pekerja rumah
tangga atau melakukan jenis-jenis pekerjaan rumah tangga lainnya di rumah tangga orang lain juga dianggap aktif secara ekonomi. Namun,
anak-anak yang melakukan tugas-tugas rumah di rumahnya sendiri tidak dianggap aktif secara ekonomi.
Ada perbedaan karakteristik antara anak yang bekerja dijalanan dan anak yang hidup di jalanan, perbedaan tersebut dijelaskan dalam tabel
berikut,
Tabel II.1
Karakteristik Umum Pekerja Anak jalanan dan Anak yang Hidup di Jalanan
Pekerja Anak Jalanan Anak yang Hidup di Jalanan
Waktu berada di jalan 7-12 jam Waktu dijalan 24 jam
Masih memiliki hubungan dengan keluarga
Putus hubungan dengan keluarga Tinggal bersama orang tua atau
mengontrak bersama teman-teman Tempat tinggal dijalan,
menggunakan semua fasilitas yang ada di jalanan
Sebagian kecil masih bersekolah dan sebagian besar putus sekolah
Putus sekolah Masih saling mengontrol satu
dengan lainnya sesama pekerja anak maupun masyarakat setempat
Tidak serius bekerja, jika memiliki uang lebih digunakan untuk
berjudi, merokok, atau kencan dengan teman wanita yang
berfrofesi sebagai PSK
Lari dari rumah karena keinginan pribadinya tidak terpenuhi,
keluarga berantakan atau sering mendapatkan tindakan kekerasan
di rumah
Kedua orang tua meninggaltidak ada saudara yang mengurus
Korban bencana alam Sumber: Misran Lubis dkk, 2011:54,55
2.3. Pengertian Kota Layak Anak